ROSE 69

277 52 5
                                    

Edward sampai di kantornya pagi ini dan langsung menuju ruangannya. Sekretarisnya memberitahu bahwa pagi ini ada pertemuan penting dengan salah satu calon perusahaan yang akan menjadi rekannya nanti.

" Mr. Collins sedang dalam perjalanan kemari, Pak. " ucap sekretarisnya.

" Semua berkas sudah siap? " tanya Edward.

" Sudah Pak, saya akan membawanya ke ruang rapat. " jawab sekretaris bernama Tiffany itu.

" Emm. " Edward mengangguk, menyetujui.

" Permisi Pak. " Tiffany keluar dari ruangan kerja Edward.

Edward membuka laptopnya, membuka email dan mempelajari profil perusahaan rekanannya dan juga beberapa bahan yang akan ia kemukakan di rapat nanti.

Tok.. Tok..

Pintu terbuka dan Tiffany masuk ke dalam ruangan Edward.
" Mr. Collins sudah datang Pak, dan sekarang mereka ada di ruang rapat. "

" Oke. " ucap Edward.

Mematikan laptopnya, ia berdiri merapikan dasinya juga mengancingkan jasnya. Sekarang dia terlihat begitu tampan dan matang. Edward melangkah keluar dari ruangannya menuju ruang rapat dimana Mr. Collins sudah menunggunya.

" Selamat pagi Mr. Collins. " sapa Edward, ia mengulurkan tangannya.

" Selamat pagi Mr. Edward. Senang bisa bertemu dengan anda. " balas Mr. Collins ramah. ia menjabat tangan Edward.

" Terima kasih. Silahkan duduk. Kita akan langsung memulai rapatnya. " Edward mempersilahkan tamunya.

Ia mengambil posisi di kursi kebesarannya di ujung meja.
Rapat pun di mulai dan Edward memimpin untuk membicarakan kerjasama antar dua perusahaan.

Setelah 1 jam, rapat pun selesai.
Edward berdiri memberi salam tanda berakhirnya rapat. Mr. Collins berdiri dan berjalan menghampirinya.

" Terima kasih Mr. Edward. Saya harap kita bisa bekerja sama dengan baik. Sudah lama sekali saya ingin mengajukan kerjasama ini. Tapi baru sekarang mendapatkan kesempatan baik ini. " ucap Mr. Collins seraya menjabat tangan Edward.

" Semua ada waktunya Mr. Collins. Semua butuh proses, bukan? " jawab Edward, membalas uluran tangan Mr. Collins.

" Anda benar Mr. Edward. Kalau begitu saya akan menunggu Anda mengirim kontrak kerjasamanya. Jika sudah siap, panggil saja kami, kami akan datang. " Ucap Mr. Collins.

" Tentu Mr. Collins, kami akan segera mengirimnya kepada Anda. Aku akan mengirim wakilku ke perusahaan Anda. " Ucap Edward dengan senyumnya.

" Terima kasih sekali lagi Mr. Edward. Kalau begitu saya permisi. Selamat pagi. "

" Selamat pagi Mr. Collins. "  Edward memberikan salam perpisahan.

" Mari Mr. Collins, saya akan mengantar Anda. " Tiffany mengambil alih.

" Silahkan. "  Angguk Mr. Collins.

*

*

*

Tring...

Rose mengangkat teleponnya.

" Ya. "

" Kau terdengar sedang kesal. Ada apa? " Tanya Edward di seberang telepon.

'𝘠𝘢. 𝘈𝘬𝘶 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘬𝘦𝘴𝘢𝘭 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘮𝘶. '
Batin Rose.

" Ada apa? " Rose balik bertanya.

" Kau masih di sekolah? Aku akan memjemputmu. " Ujar Edward.

" Oke. " Jawab Rose dengan malas.

" Apa yang oke? " Tanya Edward bingung.

ROSE (on Going)Where stories live. Discover now