Bab 1

118K 3.1K 17
                                    

Sebelum membaca ini, saya ingatkan!!!

Jangan karena novel ini, kalian jadi lalai akan sholat tepat waktu, makan, dan belajar.

Membaca novel ini hingga terakhir, akan sangat menyita waktu kalian, jadi jangan sampai hal itu terjadi!!!

Saya tidak mau tanggung jawab atas kelalaian kalian akan tanggung jawab kepada pencipta, diri sendiri, dan juga orang sekitar 😤

Buat yang gak suka on going dan mau tunggu sampai tamat dulu baru baca, langsung di follow aja akun ini biar kalian dapat notifikasi pengumuman kalau udah tamat 🤗








Warning 🚫🚫
Mengandung kata-kata kasar!!! Hati-hati dalam memilah bacaannya!!!






Perhatian!!!

Novel ini konfliknya panjang, dan banyak dramanya!!! Buat yang gak suka novel berat, bertele-tele, dan berliku-liku, mohon pengertiannya 🤗 mau lanjut atau tidak, itu terserah kalian.













Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.
.
.


Seorang gadis cantik terlihat tengah terburu-buru berjalan ke arah sebuah gedung bertingkat tujuh. Rambutnya digerai seakan sedang menari-nari terkena angin yang bertiup pada setiap langkahnya.

Tangan kanan gadis cantik itu memegang sebuah laptop. Mungkin saja benda itu bisa terjatuh, karena langkanya yang semakin cepat setiap kali melihat jam di tangan kirinya.

"Huuuh ... Huh ... Huuuh ...."

"Terlambat lagi tuan putri?" tanya seorang wanita berbadan gemuk. Ia sedang menatap nyalang kepada gadis yang baru saja memasuki kelasnya tanpa permisi terlebih dahulu.

Gadis tersebut terlihat sedang memperbaiki rambutnya yang berantakan, dan sesekali ia mengatur nafasnya yang masih ngos-ngosan.

"I'm so sorry dr. Stela, tugas anatomi saya tadinya terlupa di kost. Jadi mau tidak mau saya harus kembali lagi untuk mengambilnya." jawab gadis tersebut sambil menunduk penuh sesal.

Rambutnya menjuntai kebawah dan hampir menutupi seluruh wajahnya yang cantik.

Dr. Stela, dosen gadis tersebut, kini melihat kembali jam tangannya. "Baiklah, kurang dari semenit jam 8, jadi kau boleh masuk." Putusnya tanpa ekspresi apapun.

"Terimakasih dokter."

Gadis itu segera mencari tempat duduk. Sayangnya hanya ada kursi paling depan yang masih kosong. Rata-rata murid tidak ada yang ingin menduduki kursi tersebut, mereka takut jadi sasaran empuk para dosen.

Mau tak mau, gadis itu pasrah lalu duduk di tempat itu. Tak ada satupun orang di jejerannya tersebut, hanya dia saja.

"Okey anak-anak, dokter akan mengirim ppt ke grub ketua kelas, jadi sebentar tolong ketua kelas bagi ke grup kelasnya masing-masing."

"Baik dokter!" ucap serentak empat ketua kelas yang berada di ruangan tersebut. Ruangan itu sangat luas. Mampu memuat 250 lebih mahasiswa semester dua, jurusan pendidikan dokter yang hadir pada saat ini.

Tempat mereka semua menempuh pendidikan saat ini adalah di fakultas kedokteran Universitas Nugrasya Yogyakarta (nama fiksi).

Terdapat banyak gedung di fakultas ini. Ada gedung jurusan pendidikan dokter keperawatan, kedokteran gigi, farmasi, fisioterapi, dan jurusan kedokteran lainnya.

Gus Arrogant!! (TAMAT)Where stories live. Discover now