Bab 103

12K 879 62
                                    

"Halo, Mas Akmal."

"Loh, mas Akmal udah pulang? Cepet amat."

"Trus mbak Ilonanya?"

"Oh kalau dia belum pulang."

"Apa, mau ketemuan? Di mall? Oke-oke."

Lidya mematikan handphonenya lalu segera berangkat menemui Akmal bersama Kanaya.

Sementara itu di tempat lain ...

"Apa? Istri saya keluar? Dengan bayi itu? Tolong kamu ikuti kemana dia pergi, infokan semua hal yang ia lakukan di luar sana."

Tut

Brak!!!

"Akhh!!! Asya!! Kenapa kamu tega melakukan semua itu sama saya? Setega itukah kamu melihat saya mengemis di kaki kamu?? Kenapa? Kenapa kamu belum bisa memaafkan mas. Hiks ... hiks ... Kenapa, Sayang? Kenapa? Mas, capek ...."

***

"Halo, mas Akmal. Ini Asya udah di luar. Mas dimana?" tanya Lidya, ia menunggu Akmal di loby utama mall.

"Asya," panggil seseorang. Itu adalah Akmal, ia segera mematikan handphone nya lalu menghampiri pria itu.

Cekrek cekrek

Mereka berdua tidak sadar ada yang memotret mereka dari kejauhan.

"Makasih yah, udah jagain Kanaya. Maaf udah merepotkan kamu." ucap Akmal merasa tidak enak.

"Enggak papa, mas. Asya juga senang membantu." Lidya tersenyum kepada Akmal yang juga tersenyum kepadanya.

Cekrek

Lagi-lagi orang misterius itu mengambil foto mereka berdua.

"Temani aku beli kebutuhan Kanaya dulu yuk. Kalau perempuan kan biasanya lebih tahu apa yang di butuhkan." Pinta Akmal. Tidak bermaksud apa-apa, ia sudah izin sama istrinya terlebih dahulu.

Lidya berpikir sejenak. Sudah mau sore dan suaminya pasti sudah akan pulang. Haruskah dia memberitahu suaminya kalau ia lagi keluar bersama pria lain?

"Boleh-boleh." Jawabnya.

"Oh iya, kamu udah izin kan sama suami kamu?" tanya Akmal menghentikan langkah mereka ke dalam mall.

Lidya berpikir lagi. "Enggak usah deh. Paling ini bentar doang kan?" Pikirnya. Membeli peralatan untuk bayi harusnya tidak akan memakan waktu lama bukan? Ia bisa pulang sebelum suaminya itu sampai di rumah. Ia pun mengangguk berbohong pada Akmal.

Sabda Rasulullah SAW: "Siapa saja perempuan yang keluar rumahnya tanpa ijin suaminya dia akan dilaknat oleh Allah sampai dia kembali kepada suaminya atau suaminya redha terhadapnya." (Riwayat Al Khatib)

***

Ting ting ting

Handphone Fatir berbunyi berkali-kali. Menandakan bahwa ada banyak notifikasi yang masuk.

Fatir berpikir bahwa itu adalah pesan dari istrinya. Mungkin wanita itu baru terpikir untuk memberitahunya ia akan kemana. Istrinya tidak mungkin pergi tanpa seizinnya, apalagi pergi menemui pria lain.

Tapi ternyata tidak. Harapan itu langsung sirna kala melihat notifikasi apa yang sebenarnya masuk di handphonenya.

Deg

Fatir melihat banyak foto-foto yang dikirim oleh orang suruhannya. Ia ingin membuka pesan tersebut. Tapi ia urungkan.

"Tidak, saya harus percaya pada istri saya. Ia tidak mungkin mengkhianati saya. Ini tidak benar, saya sudah melewati batas." ucapnya. Ia pun meletakkan kembali handphone itu dan kembali dengan pekerjaannya.

Gus Arrogant!! (TAMAT)Where stories live. Discover now