Bab 77

14.8K 1K 30
                                    

"Eugghhh ...."

Lidya menggeliat dari tidurnya. Ia meraba kasur untuk mencari keberadaan suaminya di sampingnya.

Mata Lidya yang masih tertutup, mengerutkan alis karena sedari tadi tidak menemukannya. Ia segera bangun dan mengucek-ngucek mata melihat keadaan sekitar. Tidak ada Fatir di kamar itu.

"Mas? Mas kamu dimana?" panggil Lidya.

Tidak ada jawaban. Lidya akhirnya turun dari kasur dan mencari-cari suaminya yang pernah entah kemana.

"Mas!! Mas Fatir!" teriak Lidya dari lantai satu.

"Aneh. Apa mungkin mas Fatir udah berangkat ke kampus buat ngajar yah?" Gumamnya.

Lidya segera kembali ke kamar dan mengecek handphonenya. Membuka WhatsApp dan melihat pesan yang masuk. Tak ada pesan apapun dari suaminya.

Tut tut

Lidya mencoba untuk menelpon nomor sang suami berkali-kali. Tak ada jawaban sama sekali.

___________________________________________

Suamiku tercinta 😘❤️

Anda
Assalamualaikum, mas. Mas di mana? Kalau udah sampai kampus kabarin yah.

Hati-hati di jalan, semoga Allah selalu menyertaimu dalam perjalanan.

I love you mas Fatir, ummac😘

___________________________________________

Lidya senyum-senyum sendiri melihat pesannya. Setelah itu, ia bersiap-siap untuk membuat sarapan. Tapi sebelum itu, ia akan membangunkan sang anak terlebih dahulu.

Tok tok tok

Ceklek.

"Sayang, bangun yok. Udah mau jam 7 loh, nanti kamu telat lagi." panggil Lidya membangunkan azka dari tidur lelapnya.

"Heumm. Iya bunda. Ini azka udah bangun kok." Azka merentangkan tangannya ke atas mengumpulkan kesadaran.

Lidya tersenyum manis melihat putranya yang semakin gari semakin menggemaskan. Ia membantu Azka bersiap-siap seperti yang setiap pagi ia lakukan.

Setelah bersiap-siap, Azka dan Lidya turun ke lantai 1 untuk sarapan. Ia telah membuat makanan. Tapi memang belum di sajikan.

Lidya mendudukkan putranya di salah satu kursi meja makan. Azka iseng membuka tudung saji yang ada di hadapannya.

"Bunda!" panggil Azka pada Lidya yang sedang sibuk mempersiapkan makanan.

"Iya, Sayang." Lidya berbalik menatap ke arah putranya. Alisnya mengerut halus saat melihat yang di pegang putranya adalah kunci mobil beserta sejumlah besar kartu atm dan sepucuk surat.

"Kamu dapat semua ini dari mana, Sayang?" tanya Lidya penasaran.

"Dali dalam sini." Azka menunjuk tudung saji yang di pegangnya.

Lidya mengambil benda-benda tersebut dan melihat surat yang sekarang ada di tangannya.

"Dari suamimu tercinta." baca Lidya saat melihat sampul surat tersebut. Ia tersenyum malu saat melihat bentuk bibir yang ada di bawah kata-kata tersebut.

Gus Arrogant!! (TAMAT)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora