Bab 98

13.7K 1K 68
                                    

PERINGATAN!!!
⚠️⚠️⚠️⚠️

TIDAK BAIK UNTUK ANAK KECIL!!! MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN. APALAGI UNTUK PARA JOMBLO!!

HAL INI DI LAKUKAN OLEH PASANGAN YANG HALAL SAJA!!

JANGAN MENIRU ADEGAN DALAM CHAPTER INI KEPADA PACAR, SAHABAT, APALAGi SUAMI/ISTRI ORANG!!
JANGAN PERNAH!!!!!

PRAKTIKKAN INI KEPADA SUAMI/ISTRI KALIAN SAJA!! YANG BELUM PUNYA, TUNGGU SAJA, NANTI JUGA ADA WAKTUNYA!!!


































Ini benar-benar peringatan besar!!!!!!!!

Tolong bijak!!


Bocil tolong skip bagian ini!!!!


























"Sayang, mas nyariin kamu loh dari tadi. Maaf yah mas telat." ucap Fatir. Ia memeluk sambil meletakkan kepalanya di pundak sang istri. Sedangkan wanitanya itu masih diam tak bergerak.

Fatir tidak tahu saja, kalau saat ini Lidya sedang memendam emosinya yang kian memuncak.

"Sayang, kok diem aja?" Tanya Fatir khawatir, karena masih tidak ada tanggapan apapun dari wanitanya.

"Sa—"

"Ngapain lo ke sini, hah? Gue gak minta lo ke sini, ban*s*t!!" Umpat Lidya emosi. Ia memotong ucapan suaminya dengan cepat, lalu menatap tajam ke arah samping, tepat di mana Fatir meletakkan dagu di pundaknya.

Lidya bahkan mengedikkan bahunya secara kasar sampai-sampai dagu Fatir terasa pedih karena terkena tumbukkan kuat dari bahunya tersebut.

"Aw!!" Ringis Fatir kesakitan. Ia tak sengaja menggigit lidahnya sendiri.

"Rasain lo!!" Semprot Lidya menatapnya sinis.

Jlep

Ekspresi Fatir langsung berubah.
Sakit, itulah yang ia rasakan saat istrinya terang-terangan mengatainya dengan perkataan kasar di depan semua orang. Semua yang melihat interaksi mereka langsung berbisik satu-sama lain. Dan Lidya tentu saja tidak peduli.

“Tidaklah seorang istri menyakiti suaminya di dunia, tetapi istrinya dari kelompok bidadari bakal berkata, ‘Janganlah engkau menyakitinya. Semoga Allah memusuhimu. Dia (sang suami) hanyalah tamu di sisimu; nyaris saja ia bakal meninggalkanmu menuju pada kami’.” (HR At-Tirmidzi).


"Le-pa-sin enggak!!" Tekan Lidya geram. Ia berusaha melepaskan pelukan posesif  Fatir dari pinggangnya.

"M-mr. Arash? Se-selamat sore, pak." ucap gugup salah satu orang yang mengerumuni mereka.

Fatir membalasnya dengan senyuman paksa. Ia masih terdampar efek perkataan istrinya barusan. "Sore Bu. Maaf yah, istri saya malah membuat keributan di sini." ucap Fatir tidak enak. Ia juga mengira Lidya berulah lagi.

"What??" Pekik Lidya tak terima. Ia bahkan menginjak kaki Fatir dengan sangat kuat.

"J-jadi, mbak ini istrinya Mr. Arash?" tanya ibu pemilik bayi itu sedikit terkejut.

"Mr. Arash? Dia yang ibu maksud?" Lidya menunjuk suaminya di belakang. Ibu itu mengangguk.

"Hah? Sebenarnya lo siapa sih? Berapa banyak lagi indentitas yang lo sembunyiin dari gue?" Sinisnya.

Gus Arrogant!! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang