Bab 71

17.7K 1.2K 23
                                    

Acara sudah selesai. Tapi Lidya masih komat-kamit menyumpahi para wanita yang sedari tadi menjodoh-jodohkan suaminya dengan wanita lain. Sekarang ia pergi mencari Fatir dan ingin minta pulang secepat mungkin.

Tempat ini penuh dengan para penggemar suaminya. Ia cemburu dan sangat-sangat emosi sampai ke tengkoraknya yang paling dalam.

Setiap kali Lidya melangkah, para akhwat hanya membicarakan ketampanan suaminya saja, seolah mereka tidak mempunyai masalah hidup sedikitpun, sehingga bisa mengurusi suami orang lain.

"Aduh!!"

"Astaghfirullah!!"

Pekik Lidya bersamaan dengan jatuhnya seseorang. Ia tidak sengaja menabraknya.

"Ning Aisya!!!" teriak segerombolan wanita yang langsung mendatangi mereka berdua.

Mendengar nama 'Ning Aisyah' di sebut. Seketika Lidya menelisik ke arah wajah wanita yang ia tabrak tersebut. Lidya belum ada niatan untuk membatu wanita itu berdiri terlebih dahulu. Sayangnya, ternyata wanita itu memakai cadar.

"Heh!! Kamu kalau jalan itu hati-hati dong!! Liat nih, Ning kami jadi jatuh begini!" sewot seorang wanita kepada Lidya.

"Ning Aisyah enggak papa?" tanya wanita lain yang tengah membantu wanita bernama Aisyah itu berdiri.

"Tidak apa, Sabrina." ucapnya.

Lidya masih diam. Ia menatap lekat ke arah wajah wanita itu. Dari mata dan suaranya, Lidya bisa memastikan bahwa wanita itu bukanlah Asiyah yang ia kenal. "Syukur deh." Gumamnya.

"Heh!! Maksud ucapan kamu barusan, apa? G mau tanggung jawab, begitu? Biarpun ning kami g kenapa-kenapa, tetap saja kamu harusnya malai dan meminta maaf kepadanya! Ayo minta maaf sekarang!!!" tegas wanita didepannya.

"Ra, udah, Ra. Saya tidak apa. Saya juga yang salah karena tidak melihat jalan tadi." Wanita itu yang malah merasa bersalah. Padahal jelas-jelas Lidya lah yang salah di sini. Ia pun merasa demikian.

"Tapi, Ustadzah—"

"Aisyah!!!"

Perhatikan semua orang langsung teralihkan oleh panggilan seorang pria dari kejauhan.

Lidya melihat juga ke arah pria tersebut. Penampilannya seperti seorang kiai. Tapi mata Lidya langsung teralihkan pada pria yang berada di sampingnya. Ia adalah Gus Fatir, suaminya. Mata Fatir langsung tertuju ke arahnya.

"Kesini dulu, nak!" panggil pria itu lagi.

"Anak-anak, saya ke sana dulu yah." pamit Ning Aisyah lalu menghampiri pria tersebut.

Lidya juga ingin menghampiri mereka. Tapi seseorang langsung menghentikannya. "Eh-eh, kamu mau kemana?" Tangan Lidya di pegang erat olehnya.

"Nama kamu Aisyah juga? Itu bukan kamu yang di maksud!" Ujar orang itu lagi.

Lidya tak ambil pusing. Perasaannya tidak enak, was-was jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak bisa ia bayangkan.

Lidya menghempas tangan orang tersebut, lalu segera mendekat kepada 3 orang yang lagi berbincang di depan sana.

***

"Nah, Gus. Ini loh putri saya yang saya maksud."

"Assalamualaikum, Gus. Perkenalkan nama saya, Aisyahrani Fatimah Idrus. Panggil saja, Aisyah." salam wanita itu dan memperkenalkan diri kepada Fatir.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatu." Jawab Fatir sambil menunduk tanpa menatap ataupun bersalaman dengan wanita tersebut.

Gus Arrogant!! (TAMAT)Where stories live. Discover now