Bab 100

15.4K 1K 60
                                    

"Ini bu, ruangannya Mr. Arash."

"Terimakasih." balas Lidya.

"K-kalau begitu saya permisi dulu bu." Pamit karyawan tersebut. Ia tidak betah lama-lama berada di samping Lidya. Aura wanita itu begitu kuat sehingga bisa mengintimidasi orang-orang yang ada disekitarnya.

"Hmm." gumamnya. Dengan segera wanita itu pergi meninggalkannya.

Ceklek

Tanpa permisi dulu, Lidya langsung masuk. Toh ini adalah ruangan suaminya sendiri. Tapi saat masuk, ia sedikit tercengang dengan apa yang ia lihat.

"Ekhm!!!" Dehem Lidya secara keras kepada wanita seksi berdiri di hadapan suaminya. Ia berusaha merangkak naik ke pangkuan sang suami. Wanita itu sepertinya sedang berusaha menggoda Fatir. Sedangkan pria itu bergetar ketakutan sambil menutup matanya kuat-kuat. Ia tak bisa bergerak, tangannya di borgol dan begitupun kakinya.

"Siapa yang-" kegiatan wanita itu seketika terhenti saat melihat Lidya. Fatir terkejut dengan kedatangan istrinya di saat ia dalam keadaan seperti ini.

"Lo!! Lo ngapain ada di sini bocil!! Ganggu aja. Keluar sana!!" usirnya pada Lidya. Wanita itu kesal karena Lidya mengganggu aktivitasnya berduaan dengan pria idamannya.

Tak tak tak

Lidya berjalan mendekati mereka berdua. Yang pertama kali ia lihat adalah Fatir. Ia melihat suaminya sudah acak-acakan. Bajunya kusut, dasi pria itu sudah tidak ada di lehernya, dan kancingnya pun sudah terbuka 3 di bagian atas. Bahkan sudah memperlihatkan bagaimana perut sixpacknya kepada wanita itu.

Melihat tubuh suaminya di lihat oleh wanita lain, hal itu seketika membuat emosi Lidya mencuat hingga ke ubun-ubun. Matanya menatap tajam ke arah suaminya yang sama sekali tidak bisa melawan wanita di depannya.

"Lo!! Berani-beraninya ngehianatin gue lagi!!!" Geram Lidya menatap Fatir dengan penuh amarah.

"Enggak sayang, jangan bilang seperti itu. Ini semua jebakan dia. Mas gak pernah ngehinatin kamu." Ucap Fatir memelas.

Lidya menghela nafas kasar ketika mendengar ucapan itu. "Enggak pernah lo bilang? Cih!! Trus waktu sama si bunga bengke itu giman hah!!!"

Fatir sedikit terkesiap saat istrinya mengatakan hal itu. "Enggak!! Sayang itu semua gak benar ... Hiks ... Kamu salah paham. Mas bisa jelasin semuanya." Isak Pria itu begitu pilu.

"Gue gak butuh omong kosong lo!!" Cicit Lidya dengan ekspresi jijiknya.

Mata Fatir sudah banjir air mata, melihat istrinya yang memandangnya dengan tatapan kecewa. Ia juga kecewa terhadap dirinya sendiri. Sekretarisnya itu tiba-tiba langsung mendorongnya ke kursi lalu memborgol tangan dan kakinya sehingga tidak bisa berkutik. Ia jadi tidak bisa melawan saat kemejanya dibuka secara paksa.

"Heh, bocil!! Keluar enggak lo dari sini! Atau perlu gue panggilin sekuriti?" Ancam wanita itu pada Lidya.

Plak!

Lidya langsung menampar wanita itu dengan keras. Fatir terkejut, ia melihat seketarisnya sudah tersungkur ke lantai karena tamparan hebat dari istrinya tersebut.

Lidya berjongkok di depan wanita tersebut. "Heh jalang!! Berani-beraninya yah lo ngegodain suami gue? Udah enggak mau idup lo?" tanyanya penuh penekanan. Aura Lidya jadi 5 kali lebih menyeramkan dari sebelumnya.

"Lo-"

Plak!!!

Belum sempat wanita itu menyelesaikan perkataannya, Lidya lagi-lagi menamparnya di pipi yang sama. Lidya tidak suka di tunjuk seperti itu di bagian wajah. Baginya itu adalah sebuah penghinaan.

Gus Arrogant!! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang