Bab 22

20.9K 1.2K 0
                                    

Jian menghampiri pak satpam yang sedang menjaga di pos.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam. Eh ada neng Jian, ada apa neng?" tanya Pak Satpam.

"Ini pak, Jian mau minta tolong ambilin si empus. Dia naik ke atas pohon tapi g bisa turun. Boleh bantuin Jian g pak?" tanya Jian. Empus itu nama kucingnya Jian.

"Boleh neng, boleh." jawab Pak satpam dengan ramah.

"Kalau gitu, bapak ikut saya sekarang yah. Kasian si empus ketakutan." pinta Jian memohon.

"Sok atuh neng kita jalan."

Jian dan Pak Satpam pun pergi dari pos. Syifa keluar dari tempat persembunyiannya. Ia melihat sekitar dan syukurlah tidak ada orang yang berlalu-lalang di sana.

Dengan segera Syifa mengambil kunci pagar lalu keluar dari pesantren dengan mudah.

***
"

"Itu Pak empushnya." Jian menunjuk ke atas pohon. Benar saja, di atas ada empus, kucing kesayangannya.

"Oke, neng tenang aja. Bapak cari tangga dulu." Pak satpam meninggalkan Jian lalu pergi mencari tangga.

Melihat pak satpam pergi, Jian segera mengambil kesempatan itu untuk kembali ke pagar pesantren

Setelah sampai di pagar, Jian mengambil kunci yang di lempar Syifa ke tanah saat keluar lalu ia menaruhnya ke tempat semula.

Segera Jian kembali ke pohon tempat kucingnya memanjat. Untunglah pak satpam belum kembali dari mengambil tangga.

"Meaauu .... meauuuuu ...."

"Huhu empus yang sabar ya, Sayang. Mami g akan biarin kamu jatuh. Maaf yah udah ngorbanin kamu. Nanti mami beliin makanan yang enak, oke." Kata Jian yang mulai khawatir dengan keselamatan Empush.

Akhirnya pak satpam pun kembali dengan membawa sebuah tangga.

"Neng tolong pegangin tangganya yah dari bawah." Minta tolong pak Satpam.

"Oke pak." jawab Jian.

Akhirnya setelah beberapa menit, Empush bisa di selamatkan dan kembali ke dalam gendongan Jian.

"Makasih banyak, Pak. Kalau bukan sama bapak, saya g tahu mau minta tolong ke siapa lagi." ucap Jian.

"Gpp neng, ini udah tugas saya membantu siapapun yang membutuhkan bantuan." kata Pak satpam dengan ramah.

"Yasudah neng, bapak mau kembalikan tangga ini dulu trus lanjut jaga keamanan lagi."

Jian mengangguk lalu pak satpam pun pergi meninggalkannya. Seketika Jian melompat-lompat kegirangan karena rencana mereka berhasil.

***

Syifa berangkat ke tempat baksosnya menggunakan mobil rental yang sudah dia pesan sebelumnya.

Lama perjalanan sekitar 3 jam. Dan sesampainya di sana, sudah banyak anak HMI yang berkumpul.

"Assalamualaikum Lidya." Sapa salah satu pria yang merupakan kakak angkatan Syifa.

"Waalaikumussalam kak." Jawab Syifa tersenyum ramah.

"Masya Allah, kamu udah hijrah sekarang? Aura kamu tuh langsung keluar semua gitu loh. Kamu makin cantik, makin manis, dan makin membuat hati kakak jatuh dalam pesona kamu." Gombal pria tersebut sambil berekspresi meleyot.

Gus Arrogant!! (TAMAT)Where stories live. Discover now