Bab 115

13.7K 785 40
                                    

Sesampainya Fatir dan Lidya di rumah, mereka berdua langsung mencari di mana keberadaan anak-anak mereka.

"Azka, Diva, Faat. Kalian di mana, Sayang. Ayah sama Bunda punya kabar baik nih, untuk kalian semua." Panggil Fatir sedikit berteriak dari arah ruang tamu. Ia sangat bersemangat untuk menyampaikan kabar kehamilan Lidya kepada anak-anaknya.

Lidya geleng-geleng kepala melihat kelakuan suaminya. Tapi Fatir selalu bisa membuatnya bahagia akan hal-hal kecil yang dilakukan pria itu.

Ketiga orang yang dipanggil pria itu, langsung keluar dari kamar mereka masing-masing.

"Mami, Papi!! Kalian punya kabar bahagia apa?" Tanya Diva antusias.

"Papi punya mainan baru untuk Faat?" Tanya Faat sama antusiasnya.

Azka diam sambil menerka-nerka apa kabar baik yang ingin dikatakan orang tuanya. Matanya melotot saat sang ibu memegang perutnya.

"Ja-jangan-jangan—"

"Mami kalian lagi hamil." Jelas Fatir dengan mengagetkan ketiga anaknya.

"Apa!!!"

"B-beneran, Bund?" Tanya Diva pada Lidya. Ia kurang percaya kalau omongan itu tidak dari ibunya langsung.

"Iya, Sayang." Jawab Lidya sambil mengacak gemas rambut putrinya.

"Kyaa!!! Hore!! Kita bakal punya adik bayi lucu, dek."

"Ye!! Faat bakal punya adek!!"

Teriak Diva dan Faat yang langsung kegirangan. Mereka berdua sudah menunggu-nunggu hal ini akan terjadi.

"Selamat Bunda, atas kehamilannya." Azka memeluk sang ibu dengan senang hati.

"Terimakasih, Sayang." Balas Lidya. Ia tersenyum manis pada sang putra.

Selanjutnya Diva dan Faat yang memberi selamat.

"Selamat, Mami." Ucap keduanya. Faat dan Diva sama-sama memeluk lalu mencium perut Lidya yang seperti masih rata.

"Makasih, Sayang." Lidya mencium ubun-ubun keduanya.

"Papi, dedenya perempuan atau laki-laki?" Tanya Faat penasaran.

Fatir kelihatan berpikir. "Hmm, mungkin." Ucapnya.

"Maksudnya, Yah?" Tanya Azka yang kali ini membuka berbicara pada pria itu.

"Bisa jadi perempuan semua, atau laki-laki semua, atau perempuan dan laki-laki." Jawab Fatir.

"APA!!!" Lagi-lagi Diva, Faat, dan juga Azka dibuat syok.

"J-jadi bayinya kembar?" Tanya Diva memastikan.

"Iya, Sayang. Mereka kembar. Kembar lima lagi." Jawab Lidya sedikit terkekeh melihat ekspresi anak-anaknya.

"HAH!!!"

Rahang Diva, Azka, dan Faat seakan-akan mau jatuh ke lantai.

"Oh May God!!" Pekik Diva tak percaya. Ia meminta pada Allah untuk menjadikan keluarga mereka semakin rame, tali tidak seekstrim ini juga untuk menjadi ramai.

"K-kok bisa?" Tanyanya.

"Bisa lah, kan Papi sama Mami punya gennya." Jawab Fatir dengan bangganya.

Ya, dia memang mempunyai DNA bayi kembar, hal itu ia dapatkan dari kakeknya. Kata kakeknya dulu, karena ia tak mempunyai saudara kembar, kemungkinan diantara ia dan saudara-saudaranya lah yang akan mewarisi gen tersebut.

Dan ternyata sekarang terbukti. Ia tidak pernah menyangka kalau dirinya lah yang akan menjadi orang beruntung itu.

Tapi sebenarnya dalam dunia medis, gen kembar fraternal dari pihak ayah tidak akan berpengaruh jika pihak ibu tidak memiliki riwayat kembar fraternal juga.

Gus Arrogant!! (TAMAT)Onde histórias criam vida. Descubra agora