Bab 28

21.8K 1.3K 15
                                    

"Okey, apa yang kalian berdua ingin bicarakan?" tanya Gus Fatir penasaran.

"Ini semua tentang Nadya. Maksud saya, ustazah Nadya."

"Nadya? Ada apa dengannya?" tanya Fatir penasaran.

"Gus g boleh menikah dengan wanita itu. Batalin pernikahan itu sebelum semuanya terlambat dan gus menyesal dikemudian hari." Ucap syifa serius. Ia menatap mata Gus Fatir agar lebih meyakinkan.

Gus Fatir memandang Syifa dengan tatapan kecewa. Syifa bahkan tidak mengerti maksud dari tatapan itu.

"Okey, saya paham maksud kamu. Kamu ke sini karena tidak sengaja melihat Ustazah Nadya berdua-duaan dengan cowok di suatu tempat bukan?" tanya Fatir memastikan.

Syifa terkejut, dari mana Gus Fatir mengetahui hal itu? Jian pun sama terkejutnya.

"Keterdiaman kamu artinya iya. Ustadzah Nadya sudah menceritakan semuanya." ucap Fatir.

"Jadi Gus sudah mengetahui semuanya? Se-mua-nya?" tanya Syifa menekan setiap kata-katanya.

Fatir mengangguk yakin. "Dan saya harap kamu berhenti untuk mencemarkan nama baik dia di depan saya. Karena usaha kamu membatalkan pernikahan kami tidak akan pernah berhasil. Dan itu tidak akan pernah terjadi!" Tegas Fatir.

"Saya juga tahu kamu mencintai saya."

Mata Syifa terbelalak sempurna. "Da-dari mana Gus tahu?" tanya Syifa yang sekarang makin terkejut.

Jian pun sama terkejutnya. Ia baru tahu kalau temannya itu selama ini ternyata menyukai kakaknya secara diam-diam tanpa sepengetahuannya.

Syifa makin tidak mengerti. Kenapa situasinya malah berbalik begini. Mengapa rasanya, ia yang malah terpojokkan di sini.

"Kamu berhak mencintai siapapun. Tapi kamu harus ingat, saya juga punya hak untuk memilih siapa yang pantas mencintai saya, DAN ORANG ITU BUKANLAH KAMU!" Bentak Fatir keras.

"Jadi saya harap kamu tahu diri. Jangan kacaukan acara kami! Sebelum pernikahan ini selesai, saya tidak mau melihat wajah kamu lagi. SILAHKAN PERGI, PERGI SEKARANG JUGA SAYA BILANG!!" Usir Fatir.

Boom!!

Syifa terkejut dan tidak bisa berkata apapun lagi. Ia belum pernah di bentak seperti itu bahkan oleh keluarganya sendiri sekalipun.

Bahkan air mata yang sudah tumpah rua, mengucur membasahi hijabnya, menjadi saksi betapa kecewa dan sakit hatinya Syifa karena perilaku Fatir yang sudah keterlaluan.

Syifa menarik nafas dalam-dalam. Ia mencoba untuk terlihat kuat. Harusnya ia tidak boleh menangis.

"Huh .... Baguslah kalau gus sudah tahu. Saya juga baru sadar kalau saya ini sangat bodoh!! Bodoh karena bisa-bisanya mencintai pria brengsek seperti Anda!!"

"Harusnya saya selama ini tidak menyakiti diri saya dengan cara mencintai orang yang sama sekali tidak pernah mencintai saya. Saya mencintai Anda tapi Anda sendiri menganggap saya bukan siapa-siapa."

"Salah saya karena terlalu berharap orang yang alim, seperti Gus, suatu saat bisa mencintai saya. Harusnya saya sadar diri karena saya tidak mungkin menjadi tipe orang seperti Anda!"

"Ustazah Nadya sangat beruntung yah, bisa dicintai oleh, Gus. Dan saya sangat sial karena mencintai orang yang tidak mencintai saya."

"MENCINTAI ANDA ADALAH KESALAHAN TERBESAR DALAM HIDUP SAYA, GUS!!" teriak Syifa frustasi. Ia segera pergi dari tempat itu. Sepanjang perjalanan, air matanya terus saja mengalir deras membasahi kedua pipinya.

Fatir sedikit tertegun dengan ucapan Syifa. Apakah ia sudah sangat keterlaluan? Ia hanya ingin agar Syifa berhenti mengganggu ustadzah Nadya. Tapi ia malah menyakiti perasaan wanita itu tanpa sengaja.

Gus Arrogant!! (TAMAT)Where stories live. Discover now