Bab 88

15.7K 1.2K 200
                                    

Lidya sedang asik memainkan handphone, sambil menunggu jadwal pesawatnya ke London lepas landas. Ia juga menunggu putranya yang sedang dalam perjalanan menuju bandara tersebut, yang tentu saja di antar oleh supir pribadinya. 

Bum! 

Balon yang dibuatnya dari permen karet, meletus keras di bibirnya. Ya, ia lagi memakan permen karet kesukaan juga.

Drrttt Drttt

"Halo, Sayang."

"Bunda, Azka di jemput pake helikopter sama Om Atha. Besar banget helikopternya, Bund. Sakit telinga Azka dengar baling-balingnya. Tapi seru hehe ...." Kata Azka kegirangan menceritakan pengalamannya pada sang ibu.

Lidya terdiam sesaat. Untuk apa kakaknya menjemput Azka menggunakan helikopter hanya untuk ke bandara? Pikirnya.

"Sayang, Om Atha ada titip pesan lagi sama kamu?" Tanyanya.

"Oh, ada, Bund. Katanya Azka di suruh bilang sama bunda kalau nanti kita ketemunya di bandara Het- ... Hett ... Het apa yah, Bund. Aduh Azka lupa." 

"Bandara Heathrow, Sayang." Sambung sang ibu membenarkan ucapannya.

"Iya itu, Bund. Bandara hetero." 

Lidya menggeleng gemas mendengar penyebutan anaknya yang masih saja salah jika mengucapkan bahasa inggris.

"Yasudah, Sayang. Kamu hati-hati yah di perjalanan. Semoga Allah selalu menjagamu. Bunda sayang kamu, Assalamualaikum." Ucap Lidya.

"Waalaikumussalam. Azka juga sayang Bunda." Jawab Azka lalu keduanya mematikan panggilan mereka bersamaan.

"Selamat malam, non Lidya."

Lidya mengangkat kepalanya, ketika mendengar seseorang menyebut namanya sesaat setelah ia mematikan panggilan putranya.

"Silahkan ikut kami sekarang juga nona. Kami mohon agar Anda ikut dengan suka rela." perintah orang yang tiba-tiba saja datang menghampirinya tersebut. Pria itu tidak sendiri, melainkan ia membawa beberapa orang juga di belakangnya. Anehnya, mereka semua berpakaian seperti penumpang pesawat yang akan pergi liburan.

"Okey." putus Lidya. Ia tidak banyak tanya, pasalnya ia kenal dengan wajah orang yang bicara dengannya itu.

Lidya pun berjalan mengikuti ke arah yang di tujukan oleh orang-orang tersebut.

"Sembunyikan non Lidya!!" perintah ketua mereka. Dengan sigap semua orang menghimpit Lidya di tengah-tengah mereka.

"Apa-apaan ini?" Tanyanya protes. Mereka semua berjalan seperti sekerumunan orang pada umumnya. Tapi di sini Lidya di himpit di dalamnya. Ia jadi kesulitan bernafas saking sempitnya cela yang mereka berikan.

"Cepat cari wanita itu sekarang!!!" perintah seseorang dari kejauhan. Ia juga mempunyai tim, bahkan berkali-kali lipat lebih banyak. Semuanya menyebar membuat kepanikan kepada semua pengunjung bandara.

Pakaian mereka sangat mencolok, seperti orang-orang yang sedang melakukan misi rahasia.

Mereka sibuk mencari Lidya di dalam. Sedangkan di luar sana, wanita itu sudah berhasil di amankan oleh kelompok yang tadi membawanya. Sebuah helikopter pun datang untuk menjemputnya.

"Silahkan masuk, non Lidya." persilah pria yang di kenalnya tersebut. Lidya tidak banyak tanya dan langsung masuk saja ke dalam helikopter.

"Target sudah di amankan. Bersiap untuk lepas landas." ucap sang pilot memalui monitor. Setelah itu, ia menyalakan lagi semua mesin helikopternya.

Cittt!!

Sebuah mobil mewah tiba-tiba berhenti di depan orang-orang yang membawa Lidya tadi. Bersamaan dengan terbangnya helikopter yang membawanya pergi, seorang pria turun dari mobil mewah tersebut. Itu Fatir, suaminya. Tapi Lidya tidak menyadari itu karena helikopter sudah ada di udara dan suaranya sangat bising.

Gus Arrogant!! (TAMAT)Where stories live. Discover now