Bab 72

18.6K 1.1K 9
                                    

PERINGATAN!!!
⚠️⚠️⚠️⚠️

TIDAK BAIK UNTUK ANAK KECIL!!! MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN. APALAGI UNTUK PARA JOMBLO!!

HAL INI DI LAKUKAN OLEH PASANGAN YANG HALAL SAJA!!

JANGAN MENIRU ADEGAN DALAM CHAPTER INI KEPADA PACAR, SAHABAT, APALAGi SUAMI/ISTRI ORANG!!
JANGAN PERNAH!!!!!

PRAKTIKKAN INI KEPADA SUAMI/ISTRI KALIAN SAJA!! YANG BELUM PUNYA, TUNGGU SAJA, NANTI JUGA ADA WAKTUNYA!!!
























































Peringatan besar yah ini😭!!!











































Enggak bohong!!






















HAPPY READING ❤
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sayang ...."

"...."

"Ya Qalbii ..."

"...."

"Ya Zawjatii ..."

"...."

Fatir berpikir keras memikirkan panggilan sayang apa lagi dan pujian apa lagi yang harus ia utarakan kepada istrinya yang lagi ngambek sedari tadi.

"Ya Habibatii ...." panggilannya lagi dengan cara yang lembut.

"...."

"Hubby ...."

"...."

Diam, sama sekali tidak ada jawaban. Istrinya itu bahkan tidak ingin menatap ke arahnya. Ia hanya asik melihat pemandangan sekitar selama mereka berkendara. Fatirlah yang mengemudi.

"Istri tercintanya Gus Fatir yang paling tampan dan berkarisma ...."

Panggilnya lagi. Kali ini Lidya tidak bisa lagi menahan senyumannya. Fatir melihat itu, ia senang sekali akhirnya bisa membuat istrinya tertawa. Tapi hanya sebentar, karena Lidya langsung mengubah wajahnya menjadi datar kembali setelah tersadar.

Citttt!!!

Brak!!

"S-sayang, kamu enggak papa, kan?" tanya Fatir khawatir. Mobil di depan mereka tiba-tiba berhenti, membuat Fatir yang ingin melaju jadi kaget dan mengerem secara mendadak. Tapi untunglah tidak ada tabrakan.

"Aww ...." Lidya memegang jidatnya yang habis terbentur ke depan. "Kok enggak sakit?" batinnya.

Ia membuka matanya dan melihat jika ada tangan Fatir di sana sebagai tabir antara dirinya dan bagian mobil. Pria itu menarik tangannya yang bergetar dengan hebat, sepertinya itu sakit sekali.

Lidya menengok ke arah suaminya. "Sayang, maafkan, mas yah? Gara-gara mas, kamu jadi terluka kayak gini." Fatir mengelus dan meniup jidatnya dengan rasa menyesal yang begitu dalam. Terlihat dari pancaran matanya yang begitu memelas.

Lidya tidak fokus dengan wajah suaminya, melainkan ke tangan yang bergetar hebat itu. Sekarang ia bisa melihat betapa birunya bagian punggung tangan suaminya itu. Fatir seperti sedang berusaha menyembunyikan tangan itu darinya.

Gus Arrogant!! (TAMAT)Where stories live. Discover now