Bab 91

15.7K 1.1K 222
                                    

"Atha kamu gak papa, Sayang? Fatir!! Astaghfirullah. Kalian ini kenapa berantem sampai babak belur begini?" Ayana secara bergantian sambil mengecek keadaan anak dan menantunya tersebut.

"Mas!! Cepat panggil dokter!! Kenapa kamu diam saja di situ, hah!!" Ucap Ayana tak habis pikir dengan Avian yang ia lihat sedari tadi hanya diam dan tak ada niatan sedikitpun untuk melerai mereka.

"Mas, cepat panggil dokter!!!" Ucapnya lagi dengan nada sedikit membentak. Ia benar-benar kesal dengan suaminya itu.

"Gibran, Abi, cepat panggil dokter!! Ayah kami benar-benar tidak bisa di andalkan di saat-saat seperti ini!!" Sindirnya sinis. Kedua putranya itu dengan segera berlari memanggil dokter. Tapu Avian masih tetap dalam posisi yang sama, ia sama sekali tidak tergerak.

"Sayang, kamu enggak papa kan? Hiks hiks ... Kenapa kamu bisa terluka seperti ini?"

"Akhhh!!!"

Atha berteriak kencang saat Ayana mencoba untuk menggerakkan tubuhnya.

"Hah? M-maafkan Bunda. Bunda enggak sengaja. Sakit benget yah pasti? Tunggu yah, dokter akan segera datang, hiks ... hiks ... Maaf, Sayang."

Atha terdiam saat melihat berapa khawatirnya Ayana terhadapnya. Bahkan sedari dulu wanita itu tidak pernah membeda-bedakannya dari saudara-saudaranya yang lain. Atha diberi kasih sayang dan perhatikan yang sama. Bahkan kalau diingat-ingat lagi, ia lah yang selalu di utamakan oleh Ayana.

Beberapa dokter dan para tim medis lain akhirnya datang. Dengan segera mengecek keadaan Fatir dan Atha. Tapi saat Atha yang ingin di periksa, tiba-tiba seseorang bersuara.

"Hentikan!!"

Ayana serta semua orang langsung menatap kepada orang tersebut.

"Anak itu memang layak mendapatkan semua luka itu. Biarkan saja dia seperti itu. Dia bisa mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan kalian!!!" Ucap Avian membuat para tim medis kebingungan. Bahkan semua orang langsung berbisik-bisik satu sama lain.

"MAS!!! Kamu ini apa-apaan hah!! Anak kita lagi sekarat, bisa-bisanya kamu membiarkan dia dalam kondisi seperti ini!!!" Berang Ayana emosi.

"DIA BUKAN ANAK KITA!!"

"Dia sama sekali tidak ada hubungan darah dengan kita!! Dia hanya anak pela*ur yang telah membodohi kita. Nyatanya, DIA BUKANLAH HASIL DARI BENIHKU!!!"

Plak!!

Ayana menampar Avian hingga wajahnya terhempas keras ke arah samping. Atha sendiri tercengang melihat kejadian itu.

"Jadi selama ini kamu kira aku menyayangi Atha dan mau menerima dia karena mengira dia adalah hasil dari benih sialan kamu, begitu? Enggak, Mas!! Aku menerima dia karena aku beneran sayang sama dia sebagai ibu." Tutur Ayana sakit hati.

"Tega kamu ngomong kayak gitu, Mas!!" Ayana tak habis pikir. Kebaikannya selama ini menjalani peran sebagai ibu untuk Atha, Avian anggap serendah itu.

"Kamu kira dengan mengatakan semua kebenaran itu, rasa kasih sayang aku ke Atha akan berkurang? Enggak, Mas!! Meskipun bukan aku yang melahirkannya, tapi aku yang udah ngebesarin dia, aku juga yang menggendong dan merawat dia saat sakit. Aku yang udah mengajarkan dia berjalan, berbicara, cara makan, minum, dan lain-lain. Aku yang melihat semua tumbuhan kembang dia, Mas. AKU MAS, BUKAN KAMU!!" Ayana menghapus kasar air matanya yang mengalir tanpa izin.

"Hubungan darah tidak selayaknya dijadikan patokan, bahwasanya dua orang yang saling menyayangi atas dasar cinta kasih selayaknya ibu dan anak, tidak bisa menjadi sebuah ikatan. Bahkan rasa sayang aku ke Atha, aku jamin melebihi rasa sayang ibu kandungnya sendiri, Mas!!!"

Gus Arrogant!! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang