Bab 18

21.3K 1.7K 29
                                    

"Gus, kami udah selesai." Ucap Syifa. Gus Fatir yang tadinya hanya diam, sekarang mengalihkan tatapannya ke pada Syifa. Entah apa yang sedang ia pikirkan.

"Gus .... hellow?" Panggil Syifa sambil melambaikan tangannya dari kejauhan.

Memang posisi mereka cukup jauh, dimana Fatir sedang duduk di bawah pohon yang letaknya ada di depan masjid, sementara Syifa dan Rian di teras masjid. Mereka baru selesai mengepel teras tersebut.

"Ha? Iya kenapa?" tanya Gus Fatir. Ia seperti orang cengo saat ini.

"Makanya kalau orang ngomong tuh didenger, bukan malah bengong." sinis Rian.

Syifa langsung memukul tangan Rian karena berkata seperti itu. Ia memperlihatkan kepalan tangannya kepada Rian sambil berekspresi mengancam.

"Bagaimana kalau hukuman kita ditambah karena mulut kurangajar lo itu, Brengsek!!" batin Syifa kesal.

Hal itu di saksikan oleh Gus Fatir. Ia mengepalkan tangannya kuat. Menahan amarahnya yang muncul kembali.

"Yasudah, kalian berdua boleh pergi." Ucap Gus Fatir pada akhirnya.

Rian terlebih dahulu pergi tanpa mau membantu Syifa membereskan kembali alat-alat kebersihan yang sudah mereka gunakan. Mau tidak mau, ia sendiri yang harus melakukannya.

***

"Astaghfirullah!!" Pekik Syifa kaget.

"Gus!!" Kesalnya.

Fatir tiba-tiba muncul di sampingnya saat sedang asik mencuci pel di tempat wudhu masjid.

"Ekhmm, maaf karena sudah mengagetkanmu." Kata Fatir.

Posisi mereka berdua tidak saling berhadapan, tapi saling membelakangi. Syifa menghadap ke tembok sambil mencuci pel menggunakan air keran. Sedangkan Fatir menghadap ke arah sebaliknya.

"Boleh saya bertanya sesuatu?" tanya Fatir.

"Ya." Jawab Syifa singkat.

"Tadi kenapa kamu bolos?" tanya Fatir.

"Bosan belajar di kelas."

"Trus kenapa kamu malah kabur keluar dari pesantren?"

"Nyari makan." Jawab Syifa yang lagi-lagi begitu singkat. Fatir meras Syifa acuh tak acuh kepadanya.

"Kantin kan ada. Kalau alasannya cuma karena lapar, di rumah juga banyak makanan. Enggak musti keluar."

"Saya maunya makan Siomay, telur gulung, batagor, es cincau dan kawan-kawannya." Jelas Syifa. Entah mengapa ia mulai kesal dengan semua pertanyaan tidak bermutu ini.

"Bersama pria itu?" tanya Fatir lagi. Ia tengah mempersiapkan diri untuk jawaban yang mungkin akan membuat dadanya sesak.

Syifa berbalik ke arah Gus Fatir yang sedang membelakanginya. Ia telah selesai mencuci pel. Ia berjalan melewati Gus Fatir yang ada di depannya.

Gus Fatir ingin menahan Syifa yang pergi meninggalkannya. Tapi ternyata Syifa hanya pergi untuk menjemur pel yang barusan ia bersihkan.

Setelah itu, Syifa berjalan kembali dan berhenti di hadapan Gus Fatir. Dengan cepat Fatir menundukkan pandangannya. Syifa tidak lagi mempermasalahkan hal itu.

Gus Arrogant!! (TAMAT)Where stories live. Discover now