Bab 108

13.3K 939 27
                                    

Semuanya sudah sholat tarawih?

Kalau belum, selesaikan dulu yah guys baru baca 😘❤️

Besok semangat puasa pertamanya🤗




































Warning!!!🚫🚫🚫

Yang dibawah umur tolong jangan baca!!!!

Beberapa mengandung hal yang sedikit dewasa!!














Happy reading ❤️

.
.
.
.
.
.
.
.








"Mas Fatir!!!" Lidya keluar dengan terhesah-gesah dari dalam gudang tempat ia disekap untuk mencari keberadaan suaminya.

Ia sudah mencari disekitaran tempat itu, tapi sama sekali tidak di temukannya batang hidung samg suami.

"Hiks ... hiks ... Kamu di mana mas?" Tanyanya berbicara pad diri sendiri.

"Mbak, sedang mencari seorang pria yah?" Tanya salah satu anak buah Adiatma yang menghampiri Lidya.

"I-ya mas, Mas tahu di mana keberadaan suami saya?" Tanya Lidya antusias sambil menghapus air matanya. Ia benar-benar berharap orang tersebut bisa memberikan petunjuk padanya, walaupun itu sedikit juga tak apa.

"Maaf mbak, saya tidak tahu." Ucap pria itu membuat senyum Lidya langsung memudar. Wanita itu kembali menangis dan meraung memanggil nama 'mas Fatir' berulangkali."

"T-tapi saya ada ini mbak. Ini surat dari pria yang kami seret tadi." Pria itu menyodorkan selembar kertas kepada Lidya. Dengan segera wanita itu membukanya dan membaca keseluruhan surat. Setelah itu, ia bergegas dan menuju ke suatu tempat.

***

Pip pip pip

Lidya mengklakson berkali-kali kendaraan yang sama sekali tidak maju sedari tadi.

"Mas Fatir, hik hik hiks ... Tungguin Asya, mas. Jangan pergi dulu." ucapnya. Sedari tadi ia menangis, mulai dari setelah membaca surat itu hingga saat ini.

Lidya selalu melirik jam tangannya, dan sekarang sudah hampir sore. Kemacetan ini benar-benar membuatnya emosi.

Drtt drrttt

Tut tut

"Hiks hiks, mas Fatir, ayo dong angkat telponnya. Jangan buat Asya khawatir, mas."

Lidya sudah berusaha menelpon nomor suaminya itu, tapi tetap saja tidak aktif.

Pip pip pip!!

Lagi-lagi Lidya mengklakson mobil yang ada di depannya dengan kesal.

"Akhh!!! Woi maju woi!!!" Teriaknya dari dalam mobil. Percuma, mobil itu kedap suara, tidak akan ada yang mendengar suaranya dari luar.

Tes tes tes

"Hu-hujan?" Lidya tidak percaya ini. Bisa-bisanya cuaca langsung berubah mood seperti ini? Padahal tadi cuaca lagi panas terik, tapi tiba-tiba mendung dan langsung mengguyur jalanan dengan airnya yang begitu deras.

"Enggak bisa! Gue enggak bisa berdiam diri lebih lama lagi di sini. Mas Fatir pasti udah nungguin gue dari tadi."

Lidya memantapkan diri untuk keluar dari mobil. Ia melepas sepatunya dan berlari membelah lautan kendaraan yang berjejer di sepanjang jalan.

Gus Arrogant!! (TAMAT)Where stories live. Discover now