Bab 93

14.7K 1.1K 160
                                    

😊 Author mau tanya, kalian menganggap Fatir ini manusia atau malaikat?

Fatir seorang gus, tapi ada beberapa yang menganggap dengan menjadi seorang gus, maka Fatir bak malaikat yang tidak akan pernah berbuat kesalahan. Jadi ketika membaca alurnya, ada yang kecewa bahkan mengatakan bahwa cerita ini udah menghalalkan larangan Allah dan melanggar hukum agama. Nauzubillah!

Kalau pemeran utamanya malaikat, kalian bisa marah sama author, kenapa membuat alurnya seperti ini.

Author gak ada niatan untuk melazimkan perbuatan yang dilakukan Fatir, bahkan ada yang sampai mengatakan kalau secara tidak langsung author membuat org-org berfikir kalau zina itu boleh di lakukan, Astaghfirullah. Kalian kalau punya akal, gak bakal sampai berpikir untuk meniru perbuatan Fatir yang salah.

Author gak suka spoiler, tapi Author lebih gak mau kalau sampai kalian mendukung alur kedepannya. Karena itu jelas perbuatan yang salah yah!! Author ingatkan dari sekarang, alur kedepannya itu lebih-lebih salah!! Bukan untuk membuat melazimkan dosa di alur kedepannya, tapi author hanya ingin kalian mengambil pelajaran dari setiap alur yang author buat!!!

Huf, maaf dikit kelepasan. Soalnya author lagi gak baik-baik aja. Terimakasih😊



Happy Reading 😘
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di sebuah ruangan yang cukup luas, tertidur seorang wanita di atas kasur empuk ukuran jumbonya. Wanita itu dipasangi selang dan berbagai aksesoris mesin di tubuhnya.

Perlahan tapi pasti, mata yang sudah tertutup selama 3 tahun itu kian terbuka. Alisnya mengerut saat merasakan cahaya yang begitu berkilau menembus retinanya.

"Ha-haus." ucapnya terbata-bata dan suara yang pelan.

Wanita itu merasa ada sesuatu yang menjanggal pernapasannya. Ia berusaha keras menggerakkan tangannya yang masih kaku.

"Hah ... hah ... hah ...." tariak nafas wanita itu saling berburu.

Ia membuka mata secara penuh. Melihat ke sekeliling, semuanya terlihat asing.

Wanita itu melihat ada selang infus yang di tangannya, membukanya lalu menarik infus tersebut dari dalam kulitnya. Ia melirik tangannya yang satu, ternyata di sana terdapat infus juga. Lagi-lagi ia harus meringis menahan sakit saat mencabut benda tersebut.

Ia mengambil ancang-ancang lalu berusaha membangunkan badannya dari posisi terlentang ke posisi tidur.

Matanya melotot saat melihat baguan tubuhnya yang lain. "What?? Dokter macam apa yang menginfus manusia sebanyak ini? Ini namanya malpraktek cok!!" sewotnya tak habis pikir.

Wanita itu mencabut keseluruhan jarum yang bersemayam di tubuhnya satu-persatu.

"Aw!! Ck!!"

"Sstt!!"

Ringisnya berkali-kali. Ia ingin sekali bertemu dengan dokter gadungan yang melakukan hal keji seperti utu kepadanya. Ia bersumpah akan menendang bokong orang itu jika sampai ketemu.

"Huh, akhirnya selesai juga." wanita itu menghela nafas lega. Akhirnya penderitaannya selesai juga. Tubuhnya seakan di angkat ke langit saking senangnya.

Ia berusaha menurunkan kakinya menginjak lantai. Dingin, ia seperti tersengat oleh suhu lantai tersebut. Sekarang ia batu sadar, ternyata ruangan ini sangatlah dingin. Perawat macam apa yang menurunkan suhu ruangan pasiennya hingga 16°C.

Gus Arrogant!! (TAMAT)Where stories live. Discover now