Bab 84

15.1K 1.2K 385
                                    

Peringatan!!!🚫🚫

Jangan menuruti adegan yang ada di dalam part ini!!

Ingat!! Apapun itu, zina adalah hal yang mutlak haram!! Apapun jenisnya, jangan pernah mendekati zina apalagi sampai melakukannya!!

"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32).
















"Fatir, Fatir. Dari dulu emang lo nggak pernah berubah yah."

Mendengar nama suaminya di sebut, membuat jantung Lidya langsung berpacu dengan hebat. Ia langsung menoleh, melihat kepada para pria yang ada di belakangnya tersebut.

"Pak Afnan?" gumamnya terkejut bukan main. Ia melihat siapa yang di temani bicara oleh pria tersebut.

Deg!

"M-mas Fatir," ucap Lidya tak percaya. Ia benar-benar melihat suaminya di sana. Air mata Lidya tak terasa turun membasahi kedua pipinya. Ia berniat untuk menghampiri pria itu secepatnya dan memeluknya dengan erat.

Tapi sesaat kemudian, Lidya mengurungkan niatnya saat menyadari sesuatu. "Bukannya pakaian itu sama dengan pakai yang dipakai pak Adam hari ini? Jangan-jangan—"

Lidya langsung berbalik saat melihat pria tersebut ingin memalingkan wajah ke arahnya.

"Jangan liat please jangan liat," gumamnya memohon. Lidya ketakutan jika sampai ia ketahuan.

Puk!

Seseorang memukul pelan bahu Lidya. Membuat wanita itu tersentak untuk sesaat.

"Mbak ini pesanan airnya."

Lidya lega, ternyata seorang pelayan yang ada di belakangnya. Lidya pun mengambil air tersebut. Untunglah ia tertutupi oleh badan pelayan tersebut, jadi pria itu tidak bisa melihatnya.

"Terimakasih, mbak." balasnya.

"Sama-sama, kalau ada keperluan lain, boleh pencet tombol ini saja. Nanti kami yang datang sendiri ke meja, mbak." jelas pelayan tersebut.

Lidya mengangguk mengerti. Sesaat setelah pelayan itu pergi, ia segera mencari tempat yang aman untuk menguping pembicaraan kedua pria itu tanpa ketahuan.

Lidya menarik nafas dalam terlebih dulu. Ia mempersiapkan diri untuk kenyataan yang mungkin saja akan membuat ia tercengang dan sakit hati setelah ini.

***

"Fatir, lo enggak kasihan sama istri lo apa? Memalsukan kematian lo selama bertahun-tahun, trus tiba-tiba datang tapi sebagai suami dari wanita lain." nasehat Afnan keada temannya.

"Ya mau gimana lagi, Nan. Saya sudah terlanjur memainkan peran sebagai suaminya Flora. Kasihan juga dianya kalau saya tiba-tiba ninggalin dia dan bilang kalau sebenarnya saya dan dia nggak pernah nikah sebelumnya. Trus tiba-tiba saya datang memperkenalkan Lidya sebagai istri saya. Bayangkan akan sekacau apa pikirannya saat mengetahui hal itu. Kamu tahu sendiri kan dia lagi hamil dan penyakitnya separah apa? Saya takut kandungan dia kenapa-kenapa." jelas Fatir panjang lebar.

"Lo mengasihani istri orang lain tapi istri lo sendiri enggak? Gila lo!!" cercah Afnan tak habis pikir.

"Lo mikir nggak sih? Selama bertahun-tahun lo ngilang, Lidya tuh udah sekacau apa? Gue bantuin lo memantau dia dari kejauhan karena dulu gue menganggap lo sebagai sahabat baik gue. Tapi setelah gue pikir-pikir lagi, ternyata lo bajingan juga yah!! Udah lah, gue nggak tahu lagi mau menasehati lo sebanyak apa. Lo masih aja keras kepala." lanjut Afnan lagi mengatai pria tersebut dengan gamblangnya. Ia meminum minuman dinginnya untuk mendinginkan emosinya yang sesaat tadi memuncak.

Gus Arrogant!! (TAMAT)Where stories live. Discover now