55: Gang Battle

1.9K 83 6
                                    

Hide menaruh kacamata bacanya ke dalam kotak dan mendesah. Ia menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi, mengurut pelipisnya yang sakit, dan menatap ke sekeliling ruang baca dengan gelisah. Ia sudah menemukan Pangeran Takumi dan anak itu aman dengannya, paling tidak sampai sekarang—dan para pengendali elemen tidak mungkin terlalu jauh dari sini. Ia harus melihat mereka, memastikan mereka baik-baik saja. Genma sudah seperti anaknya sendiri. Selama lima tahun terakhir tanpa Ryuuhi, anak bandel itu lebih sering berkunjung ke rumahnya dan berbicara macam-macam—seperti ayah dan putranya.

Pintu ruangan terbuka secelah. Hide menoleh, mendapati Frideswide, pelayannya yang paling setia, mengintip dari balik pintu dengan ragu-ragu dan akhirnya mendorong pintu hingga terbuka sepenuhnya. Frideswide melangkah masuk, rona merah tipis menyebar di wajahnya.

“M-Maafkan saya, Milord. Tuan Takumi... harus dipakaikan apa?” tanyanya enggan. Hide terdiam sesaat, berusaha mencerna pertanyaan Frideswide yang tidak jelas.

“Ambilkan dia bajuku dari kamar. Yang paling pantas untuknya. Dia laki-laki muda, bukan pria tua,” Hide tertawa pelan, kemudian kembali memasang wajah seriusnya. “Kau bisa minta pelayan pria untuk mengambilnya kalau kau malu.”

Frideswide mengangguk hormat dan menutup pintu ruang baca, tidak ingin mengganggu pria itu lebih lama. Hide memungut bukunya yang tergeletak di atas meja dan berusaha berkonsentrasi membaca.

Tidak lama kemudian, terdengar ketukan di pintu. Hide mendesah kesal. Diteriakkannya “masuk!” sambil melempar bukunya ke meja, kemudian menunggu siapapun yang mengetuk pintunya agar datang menghampirinya.

“Maaf... mengganggu,” suara canggung sang pangeran mengagetkannya.

Takumi berjalan mendekati kursi tempat Hide duduk, mengangguk kaku ke arahnya, kemudian duduk di atas kursi kosong yang pertama kali terlihat olehnya, berhadapan langsung dengan pria itu. Ia sudah mandi dan berganti pakaian dengan salah satu kemeja terbaik Hide, tetapi rambutnya masih berantakan seperti sebelumnya. Takumi menghela napas, bingung harus berkata apa. Pemuda itu berdeham.

“Terima kasih. Anda sudah... terlalu baik. Tidak usah, sebenarnya.” Disandarkannya punggungnya ke sandaran kursi sebelum melanjutkan perkataannya. “Aku sudah mandi sebelumnya. Tadi pagi.”

“Ya, dan sekarang menjelang sore, Yang Mulia,” Hide tertawa. Kemudian, seolah teringat sesuatu, pria itu menghentikan tawanya dan berbisik pelan. “Kau bukan Takumi yang kukenal, Nak. Agak... berbeda. Lima tahun tinggal di dunia manusia mengubah kepribadianmu atau apa?” tanyanya antusias. “Ngomong-ngomong soal manusia, keenam anak itu menemukanmu di dunia manusia dalam wujud... manusia, begitu? Bagaimana penampilan mereka?” Suaranya yang bersemangat pasti terdengar aneh di telinga Takumi, karena sekarang pemuda itu mengerutkan kening sambil memandangnya heran. Hide tersenyum tipis, menyadari kebingungannya. “Maafkan si tua Hide yang banyak tanya ini, Nak, tapi begitulah aku. Terserah kau mau menjawab atau tidak.”

Takumi menghenyakkan diri di sandaran kursi. Ia tidak ingin menjawab yang pertama, tidak tahu bagaimana cara mengatakannya. “Awalnya mereka terlihat seperti manusia. Tanpa sayap. Pakaian mereka juga tidak mencurigakan, tapi....” Ia terdiam sesaat. “Aku tidak menyangka seorang pelayan kafe, gadis penjaga florist, pengantar pizza, dan para pengatur pernikahan bisa terhubung satu sama lain. Awalnya aku tidak percaya—nonsense, yang benar saja. Fukui bukan tempat di mana orang-orangnya percaya hal-hal gaib seperti itu.” Ia terkejut mendengar suara tawanya sendiri. Tawa seorang laki-laki angkuh yang biasa mendapatkan apapun yang diinginkannya dengan mudah. Tawa yang membuatnya mengernyit ngeri.

Dilihatnya Hide tersentak kaget. “Jadi Anda tidak mengingat keenam pengendali elemen selama di dunia manusia?” simpulnya.

Takumi terkejut. Ia menyadari apa yang baru saja dikatakannya dan langsung menyesal. “Aku tidak percaya...” Ya, Takumi memang tidak memercayai para pengendali elemen pada awalnya. Itu juga memberi bukti yang cukup bagi Hide bahwa Takumi tidak mengingat para pengendali elemen sebelumnya. Terbongkar sudah. Takumi berdeham lagi dan berkata tegas.

ElementbenderWhere stories live. Discover now