Proloog I : Vladxeoun Broers

721 21 0
                                    

Lanzo berlari sekencang-kencangnya karena yang ada didalam pikirannya itu adalah kakaknya sedang mengejarnya karena marah. Siapa juga yang tidak marah ketika permainan barumu rusak begitu saja tanpa ada turunnya hujan ataupun angin puting beliung.

Memang benar Lanzo yang melakukannya. Ia tidak pernah menghindar dari kesalahan yang ia perbuat. Tetapi ia melakukannya karena ia ingin mengerjakan kakaknya, Leo.

Salah satu kegemaran Lanzo adalah membuat orang lain marah. Dan diantara kedua saudara laki-lakinya, hanya kakak pertamanya yang bernama Leonardo adalah orang yang sangat tepat untuk dijadikan sasarannya.

Well, memang kakak keduanya, Lionelle baik padanya. Dan Lionelle juga jarang marah. Tetapi kakaknya yang satu itu sangat membosankan bagi Lanzo yang tidak bisa diam seperti cacing kepanasan. Ada dua hal yang selalu dikerjakan oleh seorang Lionelle. Yang pertama, membawa kemana-mana gelas khususnya yang berwarna putih polos. Dan apalagi isinya kalau bukan susu. Lionelle memiliki seperti sebuah ketertarikan yang terlalu dalam pada susu. Lanzo juga tidak sadar apa yang tepatnya dipikirkan oleh kakaknya itu.

Dan hal yang kedua adalah, menghindari sepupu mereka yang bernama Nebula. Akibat itu, Lionelle selalu saja mengumpat setiap kali Nebula menampakkan diri. Lionelle juga melakukan usaha ekstra, yaitu terkadang memohon kepada Lanzo untuk menggoda-goda Nebula demi menghindar darinya.

Mereka bertiga memiliki beda usia yang tak terlalu jauh. Leo berumur 18 tahun sekarang. Lionelle pun begitu. Mereka hanya beda di bulannya. Sementara Lanzo berumur 16 tahun, tetapi malah ialah yang paling berpengalaman soal wanita dan segala pernak-perniknya. Dan entah kenapa kebetulan sekali, ulang tahun Lanzo dan Leo terletak pada bulan dan hari yang sama. Tepatnya hari ini.

Memang mereka bertiga sudah kehilangan keperjakaannya masing-masing dan itu bukan suatu masalah yang besar. Tetapi yang membuat terkejut Leo dan Lionelle adalah kenyataan bahwa mereka tahu adiknya itu bahkan pernah tidur dengan seorang wanita yang berumur lebih tua 10 tahun darinya. Well, semua godaan dan pesona Lanzo memang tak dapat ditolak, tetapi apakah itu menjadi alasan yang masuk akal bagi seorang wanita yang berumur 26 tahun untuk tidur bersama anak nakal itu?? Leo dan Lionelle bahkan tidak mengerti jurus apa yang dipakai oleh adiknya itu.

Usaha ekstra itu juga tidak bisa dikatakan salah. Diantara tiga bersaudara itu, pesona Lanzo yang paling tampak dan menggiurkan. Lanzo memiliki mata yang berwarna biru lautan dan itu diwariskan langsung dari Ayah mereka, yang tak lain adalah Sang Raja.

"LANZOOO!!!!!!" suara yang dihasilkan oleh Leo memenuhi seluruh istana ini. Tampaknya ia sangat murka, dan mendengar kemurkaan itu, Lanzo tertawa sembari mengelilingi istana ini.

Lanzo tetap berlari sambil menunjukkan senyuman miringnya karena ia merasa puas membangkitkan amarah seekor singa yang baru saja bangun kemudian ia melewati para gadis-gadis yang berkerumunan di dalam istana ini.

Lanzo tersenyum ramah kepada mereka. Dan mereka semua saling berteriak histeris satu sama lain. "Pangeran Lanzo!!!" seru mereka. Lanzo yang tetap berlari melambaikan tangan kepada mereka, "Sampai nanti, gadis-gadisku! Aku akan mengunjungi kalian nanti!" seru Lanzo sambil berlalu.

Hingga akhirnya Lanzo melihat pintu kamar Ibu mereka terbuka sedikit, dan sebuah senyuman terukir di wajahnya yang sempurna. Saat ia hendak masuk, ia menabrak seorang wanita yang sangat cantik dan berbeda. Wanita itu mungkin seumuran dengan Ibunya. Tetapi, warna kulit wanita itu tidak terlalu putih. Tetapi tidak bisa dikategorikan hitam juga. Hampir sama dengan kulitnya, batin Lanzo.

Wanita itu menatap mata biru Lanzo kemudian tersenyum. Senyumannya hangat. "Maaf atas kecerobohan saya, Pangeran Lanzo. Saya tidak menyangka anda akan berdiri disitu-"

Vladexeoun : Sacred ✅ [COMPLETED]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon