Hoofdstuk 65 : Werkwijze

38 6 1
                                    

"Bagaimana? Nebula sudah aman?" tanya Rafael ketika ia melihat Lou memasuki ruangan.

"Dia mudah ditaklukkan," jawab Lou singkat.

"Lalu bagaimana kau akan menjelaskannya pada Lionelle?" tanya Rafael beberapa detik kemudian.

"Mudah saja. Saat itu Laila mengancam Nebula sehingga ia ketakutan dan Nebula tidak dirumah." jawab Lou singkat.

"Lalu kemejanya? Bukankah kau bilang itu milik Nebula?" tanya Rafael. "Ini aku perlu bantuanmu. Beli kemeja yang sama persis dengan kemeja itu, kemudian copot kancing keempat kemeja itu." jawab Lou.

Rafael heran. "Darimana kau tahu kancing keempatnya yang hilang?" tanya Rafael. "Aku sudah melihat kemeja itu sebelumnya, ketika Lionelle membuatku menyamar menjadi seorang pelayan. Saat itu aku melihat Laila membakar kemeja itu, dan aku berpura-pura lewat." jelas Lou dengan mantap.

"Baik kalau begitu," ujar Rafael.

"Oh, satu lagi. Selipkan kemeja itu di dalam lemari Laila," ucap Lou sambil tersenyum miring.

"Memang kau pembuat strategi yang paling ahli," balas Rafael.

***

"Aku sudah mendapatkan pembunuhnya. Kita ketemu ditempat yang sama dalam waktu 1 jam." ujar Lou kepada Lionelle dan Lionelle menyetujuinya.

Satu jam kemudian, ditempat yang sama, dengan mobil yang sama, Lionelle melihat Lou dan Rafael.

Tanpa merasa sungkan, Lionelle langsung keluar dari mobilnya dan beralih masuk kedalam mobil mereka.

"Siapa pelakunya?" tanya Lionelle langsung tanpa berbasa-basi lagi.

"Laila." jawab Lou singkat.

"Memang sudah kuduga pasti ini ada sangkut pautnya dengan wanita itu. Namun aku takut kita belum bisa bertindak lebih jauh," ujar Lionelle kecewa.

"Kita kekurangan bukti. Kancing itu kurang kuat," sambung Lionelle.

Lou tertawa kecil. "Siapa bilang?" balas Lou sambil menyerahkan setumpuk foto kepada Lionelle.

"Ini?? Darimana kau mendapatkan ini?" tanya Lionelle tidak percaya melihat seseorang memakai kemeja ungu yang sedang memakai topeng.

"Laila licik. Kuakui itu. Dia menghapus jejak CCTV yang berada di ujung jalan. Tetapi sayangnya dia kurang teliti. Aku menemukan ini dari dashcam yang ada disalah satu mobil yang terparkir didekat situ." jawab Lou.

Lionelle tersenyum simpul. "Kau memang pintar," puji Lionelle.

"Ah, dan juga ada bukti lain. Kemeja itu, aku rasa kau hanya perlu meminta izin Leo untuk menggeledah kamar wanita itu secepatnya. Dan jangan lupa bawa kancing yang hilang itu untuk mencocokkannya." sambung Lou.

Lionelle mengangguk antusias. "Baik. Kalau begitu aku akan pergi sekarang," ujar Lionelle hendak keluar dari mobil.

"Sebentar." ucap Lou yang membuat lelaki itu menghentikan aksinya.

Lionelle menoleh.

"Dia pasti akan membela diri dengan seribu alasan. Dalam hal ini, Nebula akan membantumu bersaksi. Malam itu Laila mengancamnya sehingga ia tidak ada dirumah." ujar Lou.

Lionelle sempat terdiam sebentar mengingat ia akan berurusan dengan Nebula. Namun akhirnya ia menjawab, "Baik. Terima kasih, Lou. Kau benar-benar membantu." ucap Lionelle kemudian segera keluar dari mobil itu.

"Selesai juga," komentar Rafael setelah Lionelle keluar.

"Belum," balas Lou singkat sambil tersenyum kecil.

Vladexeoun : Sacred ✅ [COMPLETED]Where stories live. Discover now