Hoofdstuk 48 : Over De Oren Verliefd

62 6 0
                                    

Lanzo melanjutkan kembali aksinya dengan melumat bibir Lou. Gadis itu melingkarkan tangannya pada Lanzo dan menariknya agar lelaki itu lebih dekat padanya. Detik selanjutnya Lou membalas ciuman itu sambil berusaha membalikkan posisi mereka. Akhirnya gadis itu berhasil melakukan itu dan duduk di atas perut Lanzo yang berotot.

Lou hendak mencium Lanzo namun lelaki itu langsung bangkit dan membalikkan posisi mereka seperti semula. "Kau tidak perlu melakukan apapun. Aku yang akan memberikannya padamu. Tugasmu hanya diam. Aku yang akan melakukannya untukmu. Aku yang akan merendahkan diriku untukmu." ucap lelaki itu dengan indah. Ucapan itu membuat Lou merasa seperti ia berada di langit kesembilan.

Lou tersenyum manis kemudian menarik lelaki itu kembali ke sisinya. "Kalau begitu jangan berlama-lama, aku menginginkanmu." ucap Lou.

Setelah itu, Lanzo ikut tersenyum dan kembali menaruh segala perhatiannya pada gadis itu. "Katakan jika aku melakukannya dengan terlalu kasar," ucap lelaki itu sebelum memulai. Lou mengangguk.

Lanzo memulai aksinya dengan mengecup kening gadis itu dengan lembut. Kemudian ia mengecup matanya, pipinya, lalu turun kebibirnya. Setelah itu ia mulai melumat bibir gadis itu dengan pelan.

Sementara Lou sudah tidak sabar. "Kenapa kau melakukannya dengan sepelan ini?" protes gadis itu sedikit heran.

Lanzo sempat menghentikan aksinya dan menatap gadis itu. "Aku sedang menikmati setiap detiknya karena aku bukan sedang berhubungan seks denganmu, tetapi aku sedang bercinta denganmu." jawab lelaki itu dengan serius kemudian meninggalkan sebuah tanda di leher Lou.

"Rasanya geli," ucap Lou sewaktu lelaki itu meninggalkan sebuah hickey di lehernya.

Setelah itu, Lanzo membuka kemeja hitam yang dipakainya. Lou tertegun untuk kesekian kalinya melihat pemandangan indah yang berada tepat di depan matanya itu.

Lelaki itu tersenyum ketika ia menyadari hal itu. Kemudian Lanzo membuka kancing piyama Lou satu per satu. Gadis itu tidak memakai bra nya, yang membuat Lanzo langsung menatap pemandangan indah yang ada didepannya. Lanzo sempat tersenyum miring yang membuat Lou malu dan pipinya memerah.

Lanzo menggoda gadis itu disana seolah-olah dia adalah seorang ahli. Kemudian ia menelusuri dada Lou menggunakan mulutnya yang membuat tubuh Lou bereaksi. Tangan Lou meremas rambut lelaki itu, ia meminta lebih. Lanzo yang menyadari hal itu langsung menahan kedua tangan gadis itu menggunakan tangannya dan mengistirahatkan tangan mereka berdua dengan tangan Lanzo yang menimpa tangan gadis itu akhir ia tidak dapat bergerak.

Setelah sudah cukup puas dengan dada gadis itu, kini Lanzo turun kebawah dan ia menarik celana piyama gadis itu dengan begitu lembut dan perlahan. Masih dengan menggunakan celana dalam, Lanzo menyentuh bagian intim Lou yang masih dilapisi oleh celana dalamnya itu. Ia terus menggoda Lou dibawah sana hingga Lou tidak dapat menahannya lagi.

Kemudian Lanzo menarik celana dalam gadis itu sehingga ia bertatapan langsung dengan milik gadis itu yang berada tepat didepannya.

Lanzo memposisikan kaki gadis itu dengan baik sehingga ia bisa bebas bergerak. Lou langsung mengerang ketika ia merasakan dirinya digoda oleh mulut Lanzo dibawah sana.  Rasanya sangat nikmat. Ia tidak tahu bagaimana mendeskripsikannyam Tidak ada kata yang dapat mendeskripkan bagaimana perasaannya saat ini. Tubuhnya menegang, dan dia menyerukan nama lelaki itu.

"Lanzo, please.... I want you inside me now." ucap gadis itu meminta mohon. Lanzo memasukkan lidahnya kedalam Lou dan itu sukses membuat Lou mendesah. Setelah itu lelaki itu mendekati Lou dan Lou langsung menariknya. Mereka saling bercumbu dengan ganas sementara jari Lanzo sudah memasuki Lou dibawah sana.

"Kau terasa manis," bisik lelaki itu sambil mengatur nafasnya dan menatap gadis itu. Ia kemudian melepaskan jarinya yang sudah basah dari Lou dan memasukkan jarinya yang basah itu ke dalam mulut Lou. Gadis itu tampak menikmatinya dan ia menghisap jari lelaki itu.

Vladexeoun : Sacred ✅ [COMPLETED]Where stories live. Discover now