Hoofdstuk 11 : Een Andere Leo

111 9 1
                                    

Leo tiada hentinya mengejar Anna yang tengah berlari darinya. Sampai lelaki itu merasa kesal dan langsung menarik wanita itu dengan kasar dan memasukannya ke dalam mobil begitu saja. Kemudian ia menginjak pedal gas dan mereka berangkat.

Sesekali Leo menoleh pada wanita itu yang tampak menghindar untuk menatap Leo. Wanita itu tiada hentinya memerhatikan kaca mobil dan melihat pemandangan di luar sana.

Rahang Leo mengeras. "Ketika kita sampai, kau dan aku harus berbicara. Kau mengerti?" ucap Leo dengan dingin.

Namun Anna tampak sibuk memerhatikan pemandangan sialan itu dan tidak memedulikannya sama sekali.

"Anna! Apa kau tidak mendengarku?! Atau apa mulutmu itu sudah tidak berfungsi lagi??! Berhentilah menghindariku, kau wanita sialan!" bentak Leo kesal.

"Tidak ada yang perlu dibicarakan diantara kau dan aku." jawab wanita itu tanpa menoleh sedikitpun. "Kenapa kau sangat keras kepala?!  Setelah kita sampai, kau tidak boleh kemana-mana lagi!" ucap Leo emosi.

Sampai akhirnya mereka sampai ke istana, Leo langsung turun dari mobil kemudian membukakan pintu mobil untuk wanita itu. Wanita itu keluar begitu saja seakan-akan menganggap Leo tidak ada.

Kemudian ia langsung masuk kedalam, meninggalkan Leo. Dengan amarah yang berapi-api, Leo menyusul wanita itu. Anna masuk kedalam kamar mereka dan begitu juga dengan Leo.

Leo kemudian menutup pintunya dan mengunci pintu. "Sebenarnya apa yang kau lakukan tadi??!" bentak Leo.

Wanita itu tidak menjawabnya melainkan ia sibuk dengan dirinya sendiri.

"Jangan menghindariku, sialan!" bentak Leo. Wanita itu masih tidak menghiraukannya. Sampai akhirnya Leo membentaknya lagi sambil berkata, "Aku sudah mencarimu selama berjam-jam dan kau ke klub malam??!" bentak Leo.

"Aku tidak pernah menyuruhmu untuk mencariku." jawab wanita itu singkat tanpa menoleh.

"Kau-"

"Kenapa kita tidak kembali ke awal? Kau yang tidak usah peduli padaku dan aku tidak akan menganggumu, ok? Aku tidak akan tidur di dalam kamar ini mulai sekarang. Ingat, Leonardo Silvijn Vladxeoun. Kita menikah hanya karena masalah Lanzo. Sekarang masalah itu sudah kelar, mari bersikap seperti tidak ada apapun diantara kita. Sikapmu yang begini, sangat mengangguku." ucap wanita itu.

Rahang Leo seketika mengeras mendengar ucapan itu. "Kau adalah istriku, Anastasia! Aku memiliki hak atasmu!" bentak Leo sambil menghampiri wanita itu.

"Aku memang istrimu. Tetapi aku tidak pernah sedikitpun menganggap pernikahan ini serius. Kau yang mengatakannya padaku. Kita berdua memiliki hak untuk bersama orang lain. Dan aku sudah memiliki hubungan dengan seseorang yang lain. Seharusnya begitu juga denganmu." balas Anna.

"Kau adalah istriku! Jika aku melihatmu bersama dengan pria lain, aku tidak segan-segan untuk menghancurkan pria itu!" bentak Leo.

"Lalu bagaimana denganmu? Berciuman dengan wanita lain? Sementara aku tidak bisa sepertimu? Betapa hebatnya dirimu. Kau terlalu egois." potong wanita itu.

Leo menghembuskan nafasnya kasar. "Sudah kubilang aku tidak menciumnya! Dia yang menciumku!" jawab Leo emosi.

"Oh, ya? Aku tidak peduli. Malah aku senang jika kau bercumbu dengan wanita lain. Berarti aku juga bisa melakukan hal begitu dengan lelaki lain. Kita impas." balas Anna.

Leo menarik pinggang wanita itu dengan kasar sehingga tubuh mereka berdekatan. "Tidak ada satupun lelaki yang boleh menyentuhmu. Kau mengerti? Atau aku akan membunuhnya." ucap Leo dengan dingin tepat di telinga wanita itu.

Detik selanjutnya nafas lelaki itu tampak tidak beraturan, dan ia melumat bibir wanita itu dengan paksa dan kasar. Sementara Leo dapat merasakan dorongan yang diberikan kedua tangan wanita itu tepat di dadanya.

Sampai akhirnya wanita itu berhasil mendorong Leo hingga Leo menjauh darinya. Anna tidak mengatakan sepatah kata pun melainkan wanita itu langsung keluar dari kamar ini begitu saja.

Kemudian Anna bergegas memasuki kamar Nebula. Anna mengetuk sekali kemudian ia langsung masuk begitu saja. Peduli amat Nebula mau menganggapnya tidak sopan atau apa. Yang penting ia tidak tidur di kamar terkutuk itu bersama seorang pria terkutuk! batinnya kesal.

Nebula tampak heran melihat kedatangannya. "U-Um Anna? Apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya Nebula. Anna tersenyum. "Tidak ada. Hanya masalah kecil dengan Leo. Apa kau tidak keberatan kalau aku tidur bersama denganmu? Aku tahu sebenarnya permintaan ini sedikit aneh untuk wanita yang sudah menikah. Tetapi kami sedang berantam kecil. Kuharap kau mengerti." jelas Anna.

Nebula akhirnya mengangguk-angguk. "Ah... tentu. Tidak apa-apa. Itu hal yang wajar bagi sepasang suami dan istri, bukan? Kau boleh tidur disini selama yang kau inginkan. Anggap saja sebagai kamarmu sendiri." ucap Nebula.

Untung gadis ini baik, batin Anna. Anna tidak terlalu tahu urusan seluk-beluk keluarga kerajaan ini. Tetapi Anna dapat merasakan kalau Nebula menyukai Lionelle, melihat tingkahnya yang terkadang tersenyum-senyum sendiri melihat pria itu.

Kemudian Anna mencoba untuk mengalihkan topik. "Nebula, apa mungkin kau memiliki perasaan khusus terhadap Lionelle?" tanya Anna. Nebula menoleh. Kemudian gadis itu tersenyum lebar.

"Ya ampun. Bagaimana kau bisa tahu?" tanya gadis itu sambil tersipu malu. "Aku hanya menebak." jawab Anna sambil tersenyum. "Oh.. apa terlalu kelihatan ya?" tanya gadis itu. "Um, tidak. Lagian untuk apa menyembunyikannya? Tampaknya Lionelle meresponmu juga." ucap Anna.

Nebula tersenyum. "Sayangnya itu tidak seperti yang kau pikirkan. Lionelle tidak menyukaiku. Aku sudah menyukainya sejak kami kecil. Karena kami dibesarkan bersama. Waktu itu kedua orang tuaku meninggal pada sebuah kecelakaan, Paman Lane lah yang turu n tangan padaku dan menganggapku putri angkatnya. Sementara Lionelle, ia selalu seperti berusaha untuk menghindariku." jawab Nebula.

Anna tersenyum. "Kau harus terus berusaha. Aku percaya orang yang berada di dalam hati Lionelle yang paling dalam adalah dirimu. Hanya dia malu mengekspresikannya." goda Anna. Nebula menahan senyumnya.

Kemudian gadis itu berkata, "Kau tahu, ketika aku mendengar Leo akan menikah, aku terkejut." ucap Nebula.

Anna menoleh kemudian ia tersenyum. "Sebenarnya ini bukan pernikahan seperti yang kau bayangkan. Kami sudah memiliki hal-hal yang kami sepakati sebelum itu. Sedikit rumit." jawab Anna.

"Kau mungkin tidak tahu, tetapi Leo bukan tipe orang yang mau terikat pada seorang wanita apalagi menikah. Kalau bisa pun dia tak akan menikah. Percayalah, ini lebih dari yang kau pikirkan. Leo memang kasar dan dingin, tetapi dulu ia sangat baik. Hampir mirip dengan Lanzo. Tetapi sejak Ibunya, Sang Ratu meninggal dunia, entah kenapa sifatnya juga berubah pada saat itu. Ia tidak pernah kembali menjadi Leo yang dulu. Kuharap kau mengerti dan bisa maklum akan sikapnya." balas Nebula sambil menatap Anna. Anna tersenyum kemudian mengangguk begitu saja.

Dalam pikiran Anna, seorang Leo yang hampir seperti Lanzo, seperti suatu hal yang mustahil di dunia ini, batinnya.

TO BE CONTINUED
VOTE N COMMENT NEEDED
THANKS
-L Y C A N O

Vladexeoun : Sacred ✅ [COMPLETED]Where stories live. Discover now