Hoofdstuk 28 : Vladxeoun's Manier

88 6 0
                                    

Tiba-tiba seseorang menerobos masuk dan itu sukses membuat Lionelle beserta Anna terkejut. Ternyata Lanzo. Ia berjalan masuk dengan senyuman miringnya.

"Kalian sudah terlambat jika kalian melakukan ini semua sekarang. Yang ada Leo akan menangkap kalian dengan alasan pengkhianatan terhadap sang Raja." ucap Lanzo sambil tersenyum miring.

Anna langsung mendekati Lanzo. "Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Aku akan tetap melakukannya. Tidak peduli apakah pada akhirnya ia akan menangkapku atau tidak." jawab Anna.

Lanzo mendekati wanita itu dan berdiri tepat di depannya kemudian tersenyum miring sesaat. Kemudian detik selanjutnya, pria itu berhenti tersenyum dan menunjukkan wajah datarnya. "Anna percayalah padaku. Lakukan sesuai keinginannya." ucap Lanzo dengan ekspresi seriusnya.

Lionelle masih menatap mereka berdua dari belakang.

Anna menatap Lanzo dengan khawatir. "Jika aku tidak pergi sekarang, aku tidak akan bisa pergi lagi, Lanzo. Kumohon." pinta Anna.

"Ini bukan soal kau memohon denganku, Anna. Usahamu akan menjadi sia-sia. Jika kau lari darinya sekarang, ia akan mencarimu tanpa henti. Dan ia pasti akan menemukanmu. Mustahil jika ia tidak menemukanmu. Kau tidak tahu seberapa besar kekuasaan yang ia miliki." ucap Lanzo.

Lanzo menghembuskan nafasnya. "Kali ini kau hanya memiliki dua pilihan. Menjadi Ratu atau menolak dan ia akan memberikanmu hukuman. Dalam arti, ia akan menurunkan pangkatmu." sambung Lanzo.

Lionelle menghampiri mereka berdua. "Apapun yang kau pilih, jangan pernah mengambil keputusan yang kedua." ucap Lionelle.

"Lionelle benar. Aku tidak tahan jika harus melihatmu menjadi seorang selir, atau mungkin hanya seorang pelayan." sambung Lanzo.

"Jadi maksudmu aku lebih bagus menjadi seorang Ratu?" balas Anna sambil menatap mereka berdua bergantian.

"Anna, aku tahu dengan betul seperti apa Leo, dan ia akan selalu melakukan yang terbaik." ucap Lanzo yang kali ini tampak serius.

Anna menatap Lanzo tanpa mengatakan sepatah kata pun selama beberapa detik, kemudian ia keluar dari ruangan itu.

Lionelle langsung bergegas mengejar wanita itu. "Anna," panggilnya dari belakang sambil berusaha menggapai wanita itu. Anna tidak menghiraukannya sama sekali, yang membuat Lionelle berlari dan berdiri tepat di depan wanita itu.

Nafas Lionelle tampak terengah-engah, ia mengatur nafasnya kemudian ia berkata, "Aku juga tidak ingin begini. Jika kau jadi Ratu, itu berarti aku sudah tidak bisa lagi mengusikmu. Tetapi perkataan Lanzo ada benarnya. Kuharap kau-"

"Aku tidak menyalahkanmu. Aku hanya ingin berbicara sebentar dengan Leo." potong Anna sambil tersenyum simpul.

Lionelle mengangguk. "Kau akan baik-baik saja." ucap lelaki itu meyakinkan Anna dan Anna membalasnya dengan sebuah anggukan.

Ketika Anna membuka pintu kamar Leo, ia mendapati dua sosok disitu, yang tak lain adalah Leo, dan Laila, orang yang akan dibenci Anna dimuka bumi ini.

Dan bodohnya, ketika Anna berada disitu membeku, Leo tengah melingkarkan tangannya ke pinggang wanita itu. Tubuh mereka berdua bersentuhan. Dan Anna masih terdiam membeku.

Seketika, Leo yang menyadari hal itu langsung melepaskan tangannya dan menatap Anna. "Ini tidak seperti yang kau bayangkan. Aku bisa menjelaskannya." ucap Leo.

Anna terdiam sesaat, kemudian wanita itu menjawab, "Lanjutkan saja, aku tidak perlu mendengar penjelasanmu." ucap wanita itu dengan senyuman simpul kemudian berlalu. Tetapi Leo sudah tahu bahwa ia membuat suatu kesalahan.

Vladexeoun : Sacred ✅ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang