Hoofdstuk 19 : Laatste Verzoek

100 6 0
                                    

Selama mereka berada di tempat yang sunyi ini, Leo tidak sekalipun melepaskan pandangannya dari Anna yang tampak sangat tidak tenang. Wanita itu bahkan menolak makan. Ia hanya mengatakan bahwa ia akan menunggu Leo makan saja.

Setelah akhirnya Leo selesai makan dan mereka kembali lagi naik ke dalam mobil, Leo bertanya pada wanita itu, "Kenapa kau tampak sangat khawatir? Apa ada sesuatu yang membuatmu cemas?" tanya Leo.

Wanita itu menggeleng. "Tidak ada, aku hanya berharap kita cepat sampai." jawab Anna.

Leo mengerutkan keningnya. "Tenanglah sedikit, ok? Mereka akan mengira aku mengada-ngada soal pernikahan ini jika kau bertingkah sekhawatir ini didepan orang lain." canda Leo.

"Aku tahu, hanya aku kurang suka keluar malam-malam." ucap wanita itu yang membuat Leo menoleh seketika.

Leo memicingkan matanya. Kemudian lelaki itu tertawa pelan. "Benarkah? Bukankah waktu itu kau suka berkeliaran di klub malam?" tanya Leo.

"Tidak. Aku tidak suka malam. Lebih tepatnya aku tidak suka gelap." jawab Anna.

Berkali-kali Leo menatap wanita ini. Ia tampak sangat khawatir. Berbeda dengan wanita yang ia temuinya di klub malam itu. Ini bukan Anna, batinnya.

Detik selanjutnya Leo meraih tangan kecil wanita itu kemudian mengenggamnya. Wanita itu sedikit terkejut awalnya. Tetapi Leo langsung mengenggam tangannya dan berkata, "Anna, tenanglah. Aku berada disini. Kau tidak sendiri, bukan? Aku tidak akan pergi kemana-mana." ucap Leo sambil tersenyum.

Akhirnya Anna menatap lelaki itu dan membalas senyumannya dengan sedikit cemas.

***

Sesampainya di istana, Anna sudah sempat tertidur di mobil dan mengistirahatkan kepalanya pada bahu Leo. Terpaksa Leo menggendong wanita itu untuk membawanya masuk ke dalam. Ia tentu saja tidak mau menyuruh para pelayan menggendong Anna. Lagian bisa-bisa jika wanita itu terbangun ia akan berteriak, batin Leo.

Leo membaringkan tubuh wanita itu di atas tempat tidur kemudian ia menyelimutinya agar wanita itu merasa hangat. Setelah itu Leo langsung berbaring di sebelahnya. Ia merasa lelah juga, batinnya.

Kemudian Leo menoleh ke sampingnya, dan mendapati wanita itu yang sudah terlelap dalam tidurnya. Leo tersenyum simpul. Tetapi lama kelamaan senyuman itu pudar. Ada sesuatu yang salah dengan wanita ini, batin Leo.

***

"Tujuanku datang kesini adalah membicarakan sesuatu tentang Anna." ucap Leo sambil menatap Andrei. "Baiklah. Aku rasa kau sudah menyadarinya." jawab Andrei.

Leo masih tidak melepaskan pandangannya dari pria tua itu. "Anna memiliki gangguan mental sejak dia berumur 8 tahun. Kelainan ini memang mirip dengan kepribadian ganda, tetapi bukan kepribadian ganda." ucap Andrei.

"Bukan kepribadian ganda? Lalu mengapa sifatnya berubah-ubah?" potong Leo.

"Mau sifatnya berubah pun, itu tetap dia. Berbeda dengan kepribadian ganda, sifat pasien berubah karena pribadi yang lain muncul. Tetapi yang diderita Anna, dia tidak berkepribadian ganda. Hanya dia kadang bisa berubah menjadi orang yang berbeda, dan setelah dia kembali lagi, ataupun berubah menjadi yang lain, ia tidak begitu ingat apa yang dikatakannya atau yang diperbuatnya." jawab Andrei.

Leo mengingat-ngingat kembali. Itu alasan yang logis kenapa gadis itu mengatakan ia tidak suka malam padahal dia yang dulu suka pergi ke klub malam, batin Leo. Jadi dia benar-benar tidak sadar ya? batin Leo.

"Kenapa ini bisa terjadi padanya?" tanya Leo.

"Ini salahku yang tidak membesarkannya dengan baik. Salah kami, orang tuanya. Waktu ia kecil, aku dan Ibunya selalu bertengkar sampai akhirnya Ibunya meninggal dan Anna mengalami trauma hebat. Sejak saat itu sifatnya terus berubah-ubah. Terkadang dia bisa menjadi sangat ceria, sangat berani, dan bahkan terkadang ia bisa menjadi sangat ketakutan. Ketika ia berada pada sifatnya yang penakut, itulah dia yang asli. Sifat yang lainnya hanya sementara, dan itu muncul akibat trauma itu." ucap Andrei.

Vladexeoun : Sacred ✅ [COMPLETED]Where stories live. Discover now