Hoofdstuk 14 : Voor Mij

103 7 0
                                    

Setelah mendengar perkataan itu Anna terpaksa kembali lagi duduk. Ia hanya terdiam termenung dengan apa yang baru saja terjadi. Leo tampak tidak dingin, tetapi ia tampak sangat asing bagi wanita itu. Seperti bukan Leo yang biasa ia kenal, batinnya.

"Ada apa itu tadi? Kalian berdua tampak aneh." timpal Lionelle.

"Sudahlah Leon, untuk apa diperpanjang." sambung Lanzo.

"Kalau begitu aku akan pergi ke kamar sebentar. Aku-aku merasa sedikit lelah." ucap Anna dengan gugup.

"Tentu. Istirahatlah sebanyak yang kau mau." jawab Lanzo.

Anna segera berlalu dan berjalan menuju kamar Nebula. Ralat. Sebenarnya ia tidak ada sama sekali kembali ke kamar Nebula. Lagian Nebula belum pulang. Gadis itu masih berada di acara pelelangannya. Berada di kamar yang kosong itu sendiri hanya akan menyiksa hidupnya yang sudah menderita ini.

Dengan rasa ingin tahunya, Anna berencana untuk menyelinap masuk ke kamar Leo. Sudah lama ia tidak menginjakkan kakinya di kamar orang gila itu, batinnya.

Anna membuka pintu kamarnya dengan perlahan kemudian menyelinap masuk seperti layaknya seorang pencuri kecil. Tidak ada siapapun, batin wanita itu. Kamar ini kosong. Apa Leo tidak kembali ke kamarnya? batin Anna. Itu membuatnya merasa lega untuk tidak bertatapan muka dengan mahkluk seperti Leo. Tetapi ia juga merasa sedikit kesal.

Anna menghembuskan nafasnya kemudian ia beranjak keluar dari kamar itu. Ya. Tidak ada gunanya ia berlama-lama disitu. Lebih baik ketimbang Leo menemukannya berada di kamar lelaki itu.

Kemudian Anna memutuskan untuk kembali ke kamar Nebula. Ya, walaupun gadis itu tidak berada disana, tetapi siapa peduli. Lagi pula mungkin dirinya membutuhkan istirahat seorang diri.

Ketika Anna memasuki kamar itu, ia mendengar suara seorang lelaki yang menyambutnya. Ralat. Menyambut Nebula.

"Nebula." ucap suara itu. Anna langsung menoleh kepada suara itu, yang ternyata merupakan suara Leo. Anna sontak terkejut. Leo tampak terkejut. Tetapi pria itu langsung tampak seperti biasanya, terlihat tidak terkejut sama sekali.

"N-Nebula tidak disini." jawab Anna dengan kaku. Leo masih menatapinya dengan sorot matanya. Tatapannya tidak dingin sama sekali. Hanya saja lelaki itu menatapi Anna terang-terangan yang membuat wanita itu gugup dan salah tingkah.

Kemudian Leo bangkit dari duduknya dan hendak melangkah menuju pintu. Entah apa yang ada di dalam pikiran Anna ia tidak tahu pasti. Tetapi wanita itu membuka mulutnya kemudian berkata, "Jika ada sesuatu yang mungkin ingin kau sampaikan, kau bisa menyampaikannya padaku." ucap Anna.

Leo menatapinya sembari menghentikkan langkahnya. Kemudian ia menatap Anna dan menjawab, "Tidak perlu." jawab lelaki itu singkat kemudian berlalu begitu saja.

***

Matahari mulai bersinar dan pagi hari telah tiba. Anna langsung bersiap-siap dan ia rasa hari ini ia akan tampil dengan dress merahnya.

 Anna langsung bersiap-siap dan ia rasa hari ini ia akan tampil dengan dress merahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Vladexeoun : Sacred ✅ [COMPLETED]Where stories live. Discover now