Hoofdstuk 16 : Verdient

103 6 0
                                    

Anna tersenyum seketika mendengar perkataan lelaki itu yang membuat seluruh dunianya seakan-akan hidup lagi.

Detik selanjutnya, bila ada siapapun rekan kerja Ayahnya yang tengah berbicara dengannya kata pertama yang akan diucapkan wanita itu berulang-ulang kali adalah, "Senang bertemu denganmu. Perkenalkan, ini suamiku."

Mendengar itu setiap kali seseorang berbicara dengannya, Leo tidak bisa berhenti merasa terkekeh. Wanita itu mengucapkan kalimat itu seperti ia sangat senang memamerkan Leo kepada orang-orang itu. Memang siapa yang tidak senang untuk memamerkan hal seperti itu jika kau memang mendapat seorang suami seperti Leo? Tetapi itu lucu bagi Leo, batinnya.

"Sudah berapa kali kau mengucapkan kalimat itu hari ini?" goda Leo sambil tertawa.

"Aku tidak tahu. Mungkin sudah 6 kali." jawab Anna sambil tertawa.

"Untuk apa kau melakukannya? Itu terasa lucu dan aneh disaat yang bersamaan." timpal Leo.

"Aku tidak tahu. Hanya aku merasa wajar bagi mereka untuk mengetahui bahwa kau adalah suamiku." jawab Anna lagi sambil seketika menumpukan pegangannya pada lengan lelaki itu. Leo sedikit terkejut namun detik selanjutnya lelaki itu membiarkannya dan lelaki itu malah melingkarkan tangannya disekitar pinggang wanita itu sembari mereka berjalan bersama.

"Begini terasa lebih nyaman." ucap Leo sambil menunjukkan senyumannya. Anna menoleh. "Kenapa kau sering tersenyum detik-detik belakangan ini?" tanya Anna.

"Aku juga tidak tahu. Terkadang orang bisa berubah tanpa mereka ketahui. Sama sepertimu." jawab Leo.

"Aku?" tanya Anna.

"Bagaimana bisa aku berubah?" sambung Anna.

"Aku tidak tahu. Kau tampak tidak seangkuh dulu. Ketika pertama kali kita bertemu." jawab Leo.

Anna tersenyum lebar. Kemudian detik selanjutnya ia berkata, "Aku minta maaf soal tamparan itu. Dua kali aku menamparmu di tempat yang sama." ucap Anna.

"Lupakan saja. Dan aku perlu kau untuk mengetahui kalau aku benar-benar tidak mencium wanita bar-bar itu. Dia yang datang entah dari planet apa dan tiba-tiba mendorongku dan menciumku." balas Leo.

Anna tersenyum. "Aku percaya padamu." jawab Anna.

"Dan aku juga ingin minta maaf atas perbuatanku yang kasar kepadamu sejak pertama kali kita bertemu. Aku juga tidak pernah memperlakukanmu seperti layaknya seorang suami memperlakukan istrinya sebelumnya. Aku akan melakukan hal itu mulai dari sekarang. Mau kau keberatan atau tidak dengan itu." ucap Leo.

"Permintaan maaf diterima." jawab Anna sambil tersenyum.

Leo sempat tersenyum menawan. Kemudian ia membuka mulutnya dan berkata, "Ternyata mereka benar. Wanita cantik memang mudah memaafkan orang lain." ujar Leo pelan.

Mendengar itu Anna langsung menampakkan senyuman ceria di wajahnya.

***

Sejak pulang dari pergelaran busana itu, selama berada di perjalanan Lionelle dan Nebula tiada hentinya menatapi Anna dan Leo. Leo tampak berada dalam mood yang bagus dan begitu juga dengan Anna yang tersenyum setiap 30 detik lamanya.

Sementara Lanzo, ia sudah tahu. Mereka berdua pasti sudah menyelesaikan masalahnya, batin pria itu.

"Ada apa dengan kalian berdua? Kalian tampak menyeramkan begitu." ujar Lionelle. Leo menoleh. "Tidak ada sesuatu yang khusus." jawab Leo sambil tersenyum.

"Leo, kau pasti sudah gila. Untuk apa kau tersenyum seperti itu padaku? Kau bahkan tidak melakukannya selama 13 tahun belakangan ini." ucap Lionelle.

"Tak apa. Tersenyum terasa menyenangkan." jawab Leo aneh.

"Kau benar-benar sudah memiliki gangguan mental, kak." ucap Lionelle yang terdengar mengerikan.

Leo tertawa kemudian ia menoleh kepada Anna. "Apa kau merasa begitu juga?" tanya Leo pada Anna.

Anna menoleh kemudian wanita itu tersenyum. "Gangguan mental?? Tentu saja tidak. Kau tampak tampan bila kau tersenyum. Lionelle yang memiliki gangguan mental karena ia belum jadian dengaj Nebula." jawab Anna sambil tertawa.

"Memang kau cocok menjadi istriku. Setidaknya kau bisa membungkam mulut Leon." timpal Leo sambil tertawa. Lanzo yang melihat mereka hanya tersenyum miring.

"Aku rasa kalian berdua benar-benar aneh. Mungkin ketika kita sampai aku akan menyuruh dokter untuk memeriksa keadaan kalian berdua." ujar Lionelle.

Anna hanya tertawa.

"Well, Nebula, apa kalian bersenang-senang tadi?" tanya Anna sambil menatap Nebula.

Lionelle yang mendengar perkataan itu juga menoleh kepada gadis itu. "Ya, aku senang melihat pergelarannya dan tadi aku berkenalan dengan seseorang yang baru." jawab Nebula.

"Dari jawabanmu sepertinya Lionelle tidak bersamamu." sambung Anna.

"Ya, Leon sibuk berbicara dengan beberapa gadis. Aku tidak bermaksud untuk menganggunya tadi." jawab Nebula.

"Ayolah kau tidak perlu menyebutkan itu." ujar Lionelle.

"Pftt, sangat disayangkan. Tahu begitu kenapa kau tadi tidak memanggilku? Aku akan menemanimu jika Lionelle keberatan melakukannya." sambung Lanzo sambil tersenyum miring.

"Benarkah? Betapa bodohnya aku. Andaikan saja ide itu terbesit didalam pikiranku." jawab Nebula.

"Oh, ayolah, Lanzo. Kau tidak perlu menawarkan diri untuk menemaninya." ucap Lionelle dengan wajah jeruk nipisnya kembali.

"Apa alasanmu melarangku? Kau bahkan tidak bisa menemaninya." jawab Lanzo sambil tertawa.

Lionelle memutar kedua bola matanya sebal.

"Uh, lupakan saja." ujar Lionelle.

***

"Kau tidak mandi?" tanya Anna heran. Leo menggelengkan kepalanya. "Bukankah aku masih bersih-bersih saja sampai detik ini?" jawab lelaki itu dengan yakin.

"Tetapi tetap saja, bukan? Apa jangan-jangan kau memang tipe orang yang malas mandi?" tanya Anna dengan ekspresi aneh. Leo mengerutkan keningnya.

"Tentu saja tidak. Aku mandi ketika aku kotor. Dan sejauh ini aku merasa sangat bersih." jawab Leo.

"Oh? Aku baru tahu fakta tentang itu. Menarik." balas Anna.

"Lalu bagaimana denganmu? Kau akan mandi semalam ini?" tanya Leo.

"Tentu saja! Dengan begitu aku bisa tidur dengan pulas." jawab Anna antusias.

Leo tampak heran. "Bukankah kau sudah tidur sangat pulas ketika kau tidur sambil memelukku? Apa aku salah?" tanya Leo.

Anna menatapnya dengan tatapan tidak percaya. "Ya bisa dibilang lumayan pulas. Tetapi jika aku mandi tubuhku akan terasa lebih fresh." jawab Anna.

Leo mengangguk-angguk mendengar jawaban wanita itu. "Kalau begitu, apa kau tidak akan keluar?" tanya Anna aneh.

Leo heran. "Aku? Keluar? Keluar dari mana? Dari kamar ini?" tanya Leo tidak percaya.

"Yup." jawab Anna.

"Untuk apa?" tanya Leo.

"Um, aku akan mandi." jawab Anna.

"Lalu?" tanya Leo.

"Um aku akan membuka bajuku dan memakai bajuku, itu sedikit sulit dengan keberadaanmu disini, bukan?" ucap Anna bertanya.

"Astaga. Bukankah waktu itu juga kau sudah pernah mandi ketika aku berada di dalam kamar ini? Tenanglah, aku tidak akan berbuat yang aneh-aneh." jawab Leo sambil hampir tertawa.

"Ya tetapi bagaimanapun kau adalah seorang lelaki." sambung Anna.

"Aku memang seorang lelaki."

"Kalau begitu sama saja." jawab Anna.

"Tentu saja berbeda. Aku seorang lelaki dan aku adalah suamimu. Aku pantas melihat istriku." sambung Leo.

TO BE CONTINUED
VOTE N COMMENT NEEDED
THANKS
-L Y C A N O

Vladexeoun : Sacred ✅ [COMPLETED]Where stories live. Discover now