Hoofdstuk 35 : Een Overeenkomst

93 7 5
                                    

Di meja makan yang panjang ini, mereka semua sudah duduk bersama. Leo duduk di tengah, tepatnya di tempat duduk Raja sebelumnya, yang tak lain adalah Ayah mereka.

Disebelah kanan Leo, terdapat Lanzo. Disebelah kiri Leo, terdapat Anna. Ya, Anna dan Lanzo duduk berhadapan.

Dan disamping Anna, terdapat Lionelle. Sementara disamping Lanzo, duduklah Nebula, yang berhadapan dengan Lionelle. Dan tepat disamping Nebula, duduklah Laila, yang tidak berhadapan dengan siapapun.

Ketika semua orang sudah menyentuh sendok dan garpunya, seketika saja Laila membuat keadaan menjadi tegang dengan berkata, "Lionelle seperti biasanya, tampaknya kau selalu saja duduk disamping Anna." ucap Laila sambil tersenyum.

Leo yang mendengar itu menghentikan kegiatan makannya sejenak. Kemudian ia mengambil gelasnya, dan meneguk air putih yang berada didalam gelas itu.

Sementara Lionelle yang mendengar sindiran Laila itu, menjawab, "Oh tentu, kau tidak tahu seberapa dekat kami. Sudah seperti saudara kandung." balas Lionelle sambil menatap Laila.

Mendengar itu, Lanzo tersenyum miring.

"Saudara kandung, ya? Benar juga, kalau tidak Nebula pasti akan cemburu." ucap Laila.

Lionelle langsung menoleh pada Nebula yang berada tepat di depannya, ia dapat melihat rasa sedih yang muncul diwajah gadis murung itu.

Kemudian gadis itu tersenyum dan berkata, "Kakak terlalu menambahkan, aku tidak apa-apa kok." ucap Nebula sambil berusaha tersenyum dan menatap Lionelle.

Namun Lionelle menatapnya sebentar kemudian memalingkan wajahnya begitu saja.

"Oh, seseorang tertinggal. Selain Nebula, Leo juga mungkin bisa cemburu." tambah Laila.

Anna langsung menunjukkan senyumannya, dan memotong Laila. "Tolong saja, Leo bukanlah orang yang pencemburu. Benarkan, Leo? Bahkan jika aku lengket dengan Lionelle ataupun Lanzo, ia tidak akan cemburu sama sekali. Hm?" balas Anna dengan tersenyum sambil menatap Leo.

Leo masih menatap wanita itu dengan tatapan intens nya. Sampai akhirnya Leo membuka mulutnya, dan kemudian berkata, "Tentu saja. Untuk apa aku cemburu? Toh juga aku selalu mendapatkan bagianku setiap malam. Bukankah begitu, Annastasia?" balas Leo sambil menunjukkan seringainya.

Anna menunjukkan senyuman mautnya mendengar jawaban itu.

Sementara Lionelle yang baru saja meneguk susunya tersedak-sedak hingga wajahnya merah padam.

Lanzo yang berada disebelah Nebula, masih tampak tenang sambil memamerkan senyuman miringnya.

Sementara Laila tampak panas mendengar jawaban itu.

Lanzo tersenyum miring, kemudian menoleh pada Nebula yang berada disebelahnya. Nebula tampak sedikit lugu dengan percakapan mereka.

"Nebula bagaimana dengan hidangannya menurutmu?? Kau menyukainya?" tanya Lanzo sambil tersenyum hangat.

"Ya. Bagaimana denganmu? Kau menyukainya?" tanya Nebula balik sambil membalas tersenyum penuh semangat.

"Tentu." jawab Lanzo sambil tersenyum miring.

"Nebula, kau tidak ingin meminum susu seperti Lionelle?" tawar Lanzo sambil menunjukkan senyuman jahilnya. Dan semuanya menoleh kepada Lanzo seketika, termasuk Lionelle.

"Aku ingin, tetapi Lionelle pernah melarangku untuk meminum susunya." jawab Nebula dengan polosnya.

Lanzo terkekeh.

"Oh, tidak, tidak. Ia akan memberinya padamu. Lionelle, Nebula ingin minum susu. Kenapa kau sangat pelit?" goda Lanzo pada Lionelle.

Lionelle memasang wajah masamnya dan berkata, "Ya, terserah saja." jawab Lionelle.

Vladexeoun : Sacred ✅ [COMPLETED]Where stories live. Discover now