Hoofdstuk 13 : Twee Spoken

107 8 0
                                    

Anna kembali ke kamar Nebula. Ia tidak akan pernah menginjakkan kakinya di kamar Leo lagi, batinnya kesal. Mulai sekarang mereka berdua tidak memiliki hubungan apapun.

Hari-hari berlalu seperti biasa. Dan lama kelamaan Anna merasa sedikit akrab dengan istana ini. Pagi hari, ia akan melakukan aktivitas-aktivitasnya ditemani dengan Lanzo ataupun Lionelle, dan sore sampai malam harinya, ia selalu menghabiskan waktunya dengan Nebula.

Nebula adalah gadis yang ceria dan ramah. Ia juga sering memberikan Anna hal-hal baru dan bercerita kepadanya. Nebula juga pernah bercerita tentang kakak kandungnya sekali. Kalau tidak salah kakaknya bernama Laila, batin Anna.

Tetapi ia hanya mengatakan nama kakaknya itu dan fakta bahwa kakaknya sedang berada di luar negeri. Ia tidak mengatakan hal yang lain tentang kakaknya.

Sedangkan Leo sendiri, Anna sudah tidak tahu bagaimana kabar lelaki gila itu. Anna melihatnya kurang lebih hanya 5 kali seminggu. Mereka jarang berpapasan. Dan mereka tidak pernah sarapan bersama. Lagian ia juga sudah tidak peduli. Toh mereka sudah bercerai walaupun hanya mereka berdua yang tahu. Ralat. Mereka bertiga, jika Lanzo masuk dalam hitungan.

Ketika Anna mengatakan kepada Lanzo bahwa dirinya dan Leo sudah bercerai, reaksi Lanzo biasa saja. Itulah yang Anna sukai dari lelaki itu. Jika itu orang lain dan bukan Lanzo, mereka pasti akan menekan Anna dan mengatakan hal-hal yang membuat kepalanya pusing. Tetapi Lanzo, ia selalu menghormati pilihan yang ia buat.

Lanzo juga merupakan orang yang penuh dengan kasih sayang, hangat, dan suka bercanda. Ia lah yang paling ramah diantara ketiga bersaudara itu. Lionelle bisa diurutkan di nomor dua. Dan tentu saja Leo yang terakhir. Sebenarnya Lanzo dan Lionelle tidak jauh beda. Tetapi Anna merasa Lionelle sedikit aneh. Lelaki itu konyol. Ia selalu meminum susu setiap hari dengan gelas yang sama, dan ia sering mengumpat setiap kali Nebula hadir.

Sekarang disinilah mereka bertiga. Anna, Lanzo, serta Lionelle. Sayangnya Nebula tidak bisa hadir karena gadis itu sedang menghadiri acara pelelangan yang Anna tidak tahu jelas dimana lokasinya.

Lionelle masih dengan susu dan gelas favoritnya, sementara Lanzo tampak duduk dengan santai. Mereka bertiga sedang bersenang-senang di ruang tamu.

Seketika Lionelle mengatakan sesuatu yang menyebalkan. "Anna, kenapa aku tidak pernah melihatmu bersama dengan Leo belakangan ini? Apa mungkin ada sesuatu yang terjadi diantara kalian berdua?" tanya Lionelle.

Anna tersenyum. "Tidak ada sesuatu yang khusus." jawabnya singkat.

"Anna, kau bisa melapor padaku jika Leo bertindak yang macam-macam. Mengerti?" ucap Lionelle dengan percaya diri.

Lanzo tersenyum miring.

"Seribu kali lipat lebih baik jika kau melapor padaku." balas Lanzo sambil tersenyum. Anna tertawa mendengar hal itu.

"Ngomong-ngomong kenapa aku tidak melihat gadisku? Dimana dia?" ucap Lanzo seketika. Lionelle dan Anna menoleh padanya.

"Gadismu? Gadismu yang mana? Kau memiliki ribuan gadis, Lanzo." balas Lionelle sebal.

"Nebula. Aku merindukannya. Ia seru dan kami berdua sangat cocok." jawab Lanzo percaya diri.

"Sejak kapan dia menjadi salah satu dari gadismu??" tanya Lionelle yang tampak tidak setuju.

"Sejak kemarin, Leon! Sejak aku masuk kedalam kamarnya. Oh, jika saja kau tahu seberapa keras ia meneriakkan namaku." goda Lanzo sambil tersenyum miring.

"Sial! Jangan bilang kau dan Nebula benar-benar melakukannya??!!!" balas Lionelle sambil bangkit dari duduknya dan meletakkan gelas susunya diatas meja.

Vladexeoun : Sacred ✅ [COMPLETED]Where stories live. Discover now