Hoofdstuk 40 : Een Nieuwe Hobby

59 7 2
                                    

Wanita itu tidak mengatakan sepatah kata pun, begitu juga dengan Leo yang tampak bingung setengah mati. Setelah keheningan yang menyelimuti mereka selama beberapa detik lamanya, akhirnya Leo mengelap air mata wanita itu dan berkata, "Jangan menangis," ucapnya dengan lembut.

Leo menghela nafasnya dalam kemudian melanjutkan, "Maafkan aku, aku tidak bermaksud menyakitimu." ucap lelaki itu dengan selembut yang ia bisa.

Permintaan maafnya terdengar sangatlah tulus, kemudian ia mengecup bibir wanita itu dengan lembut.

Detik selanjutnya, Leo berbaring di sebelah wanita itu. Ia menghembuskan nafasnya, kemudian berkata, "Aku tidak mengerti dengan kita, terkhususnya dengan diriku sendiri. Pertama kalinya aku bingung dengan diriku sendiri adalah saat aku memutuskan untuk tidak melepaskanmu. Saat itu, setelah Ayah pergi, harusnya hubungan kita akan berakhir begitu saja. Tetapi entah kenapa aku malah menahanmu untuk bersamaku. Kedua, aku mencintai wanita lain. Tidak perlu kusebutkan, kau pasti sudah tahu kalau itu Laila. Dan ketika sekarang Laila telah kembali, aku malah tidak merasakan apapun dengannya. Kau tahu, anehnya aku bahkan tidak ingin dekat dengan Laila karena aku takut kau akan terluka. Aku memang bodoh, kau pasti tidak akan terluka, karena kita berdua sudah sepakat untuk tetap bebas jatuh cinta kepada siapapun. Aku juga merasa sangat kesal jika kau bersama dengan kedua adikku, terkhususnya Lionelle. Lanzo tidak masalah bagiku, aku tahu anak itu tidak akan jatuh kepada siapapun. Tetapi Lionelle berbeda. Ia bisa saja jatuh kepadamu. Aku tahu Lionelle menyukai Nebula, tetapi dia selalu ingin menjauh dari Nebula karena dia tidak ingin menyakitinya. Dan kau, bisa menjadi orang yang tepat untuk Lionelle jika ia ingin menjauhi Nebula. Lalu terkadang aku sangat benci jika kau tidak percaya kepadaku. Kenapa kau tidak menaruh kepercayaanmu kepadaku? Dasar dari sebuah pernikahan adalah saling percaya, Anna. Dan entah kenapa aku merasa entah itu kau maupun aku, kita berdua sama sekali tidak memiliki dasar ini. Aku sangat ingin memulai hal yang baru denganmu, tetapi kenapa kau selalu menolakku?"

Anna belum menjawab lelaki itu, ia hanya terdiam. Kemudian Leo mendekat padanya dan menangkup wajahnya.

"Kenapa kau masih menolakku?" ucap lelaki itu dengan lembut.

"Jika kau marah padaku, pukul aku. Jika kau butuh hiburan, cari aku dan bukan Lanzo ataupun Lionelle. Jika kau tidak percaya padaku, aku akan meyakinkanmu. Tetapi jangan tolak aku." sambung lelaki itu.

Akhirnya wanita itu membuka mulutnya. "Bagaimana aku bisa memukulmu? Mungkin satu negara ini akan balik memukulku. Bagaimana aku bisa mencarimu? Setiap detik, menit, jam, kau bahkan sibuk dengan urusan kerajaan. Bagaimana aku bisa memercayaimu? Bahkan jika omonganmu itu salah, kau memiliki segala cara untuk membuatnya tampak benar."

"Wanita bodoh." ucap Leo sambil mengecup keningnya.

"Kau bisa memukulku, seperti saat ini ketika hanya kita berdua yang ada disini. Kau bisa mencariku, dan aku akan langsung meninggalkan semua urusan yang tidak seberapa itu. Dan kau bisa percaya padaku, karena aku adalah suamimu." jawab Leo membalas semua tanggapan wanita itu.

Setelah itu Leo melumat bibir wanita itu dan berkata, "Sekarang bisakah kau membiarkan suamimu ini melakukan hal yang sangat ingin dilakukannya dari dulu?" tanya Leo sambil tersenyum.

Anna kembali lagi berhadapan dengan Leo dan godaannya. Anna langsung menarik lelaki itu ke dalam pelukannya dan berkata, "Kau dan segala omong kosongmu itu memanglah sesuatu," jawab wanita itu sambil tersenyum.

***

"Jadi bagaimana rencanamu, Nebula? Apa kau benar-benar sudah memikirkannya dengan matang?" tanya Leo kepada gadis itu. Anna yang berada disebelah Leo juga tampak khawatir dengan Nebula.

"Iya, aku sudah memesan tiketnya. Sepertinya aku akan pergi 2 hari lagi. Terima kasih untuk semuanya, kalian berdua sangat membantuku." ucap gadis itu.

Vladexeoun : Sacred ✅ [COMPLETED]Where stories live. Discover now