Hoofdstuk 33 : Leo's Antwoord

94 6 4
                                    

Pagi yang cerah ini sudah dimeriakan dengan persiapan pesta ulang tahun Nebula yang sangat meriah. Semua pelayan berusaha mendekor seluruh istana ini dengan semenarik mungkin, guna membuat atasan mereka itu senang pada hari ulang tahunnya.

Nebula terbangun dari tidurnya dengan senyuman lebar di wajahnya. Setiap kali ia mengingat perkataan Lionelle semalam, ia merasakan detak jantungnya yang berpacu dengan cepat. Lionelle berjanji bahwa ia akan datang pada pesta ulang tahunnya, itu membuat Nebula sangat-sangat senang.

Nebula sudah selesai membersihkan tubuhnya dan ia mengenakan dress merah maroon yang melekat pas di tubuhnya yang ramping.

Dengan senyuman merekahnya, ia keluar dari kamar tidurnya.

Ketika ia berjalan ke bawah, semua orang disitu sudah menunggu kedatangannya. Tetapi, ia tidak dapat menemukan sosok Lionelle sama sekali. Ia sudah melihat sekelilingnya, tetapi tetap tak ada tanda-tanda kehadiran lelaki itu.

Nebula pun berusaha berpikir positif. Sebentar lagi ia pasti akan datang, batin Nebula.

Sementara Lanzo yang menyambut gadis itu pertama kali. "Kau tampak sangat manis mengenakan dress itu." komentar Lanzo dengan senyumannya yang sukses membuat Nebula salah tingkah.

Belum sampai sedetik lamanya, Lionelle langsung muncul dan menangkis godaan maut Lanzo itu. "Berhentilah menggodanya, Lanzo. Ia masih terlalu muda." ucap Lionelle dengan sedikit kesal sambil memunculkan diri.

"Terima kasih, Lanzo." balas Nebula samb tersenyum yang semakin membuat Lionelle kesal.

Sementara Leo hanya diam saja duduk melihat aksi mereka itu. Disamping Leo, terdapat Laila yang juga sedang melakukan hal yang sama seperti Leo.

"Kenapa Anna belum disini?" tanya Lionelle yang memecah suasana di ruangan itu. Leo langsung menoleh padanya.

Lanzo tersenyum miring pada Lionelle dan mendekati Lionelle, kemudian ia berbisik, "Jangan lupa syarat kita, Lionelle." bisik Lanzo sambil tersenyum miring.

Lionelle tersenyum, menunjukkan sifat asli Vladexeoun yang suka menyeringai.

"Tentu saja, ini hanya bagian dari cuplikan tambahan. Aku hanya ingin bermain sedikit, Lanzo." bisik Lionelle membalas Lanzo.

Detik selanjutnya, Laila seketika menyela perkataan Lionelle tadi.

"Siapa yang peduli dimana wanita itu berada? Toh, dia hanya pendatang baru." jawab Laila sambil tersenyum sinis.

"Aku peduli." balas Lionelle tak kunjung kalah, yang membuat pandangan geram Leo tertuju pada adiknya itu sedari tadi.

"Leo saja tidak peduli, kenapa malah kau yang harus repot? Apa mungkin kau-"

"Annastasia akan datang sebentar lagi." potong Leo.

Ia tahu percis apa yang akan dikatakan Laila selanjutnya, jadi ia segera memotong kata-kata itu. Ia sedang tidak mau mendengarnya.

"Bagus kalau begitu." jawab Lionelle dengan senyuman penuh kemenangan.

Sementara Laila memutar kedua bola matanya kesal.

5 detik selanjutnya, Anna masuk kedalam ruangan ini, dan kedua matanya langsung menangkap sosok Leo yang tengah duduk didepannya, ya dan siapa lagi yang disebelahnya kalau bukan Laila, the bitch from mars.

"Kau sudah datang." sambung Lionelle. Anna tersenyum kepada Lionelle membalas candaan Lionelle itu, tetapi walaupun wanita itu tersenyum pada Lionelle, ia tetap menatap Leo, guna membuat lelaki itu iri padanya.

Sialan! Annastasia memang benar-benar ingin mencobainya rupanya.

"Kau telat." ucap Leo dengan suara rendahnya, yang membuat semua perhatian mereka terarah pada Leo sekarang.

Vladexeoun : Sacred ✅ [COMPLETED]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt