Chap 08

1.7K 175 5
                                    

Naoki heran dengan jawaban adiknya, karena selama ini yang dia tau kalau Yuuto tidak kenal dengan teman temannya.
"Temanku? Siapa dia? Siapa namanya?" Tanya Naoki dengan tegas.

"Aah tidak bukan temanmu, tapi.... Emm... Aku mencari tumpangan pada mobil yang lewat, benar seperti itu." Elak Yuuto namun Naoki tidak mempercayainya.

"Jelas jelas kau mengatakan kalau kau pulang dengan temanku, dan sekarang kau bilang kau mencari tumpangan. Kau kira aku tidak tau kalau kau berbohong? Cepat katakan dengan siapa kau pulang!"

"Aku hanya salah bicara karena aku sudah sangat ngantuk, aku tidak berbohong."

"YUUTO!" Bentak Naoki.

"Apa? Kau ingin menamparku lagi? Atau kali ini kau ingin memukulku?" Seru Yuuto dan ia duduk dengan tegap di atas kasur.
"Ini kak, aku sudah siap. Lakukan sampai kau puas." Lanjut Yuuto. Naoki mengepal tangannya dan mencoba menahan amarahnya.

"Yuuto, kenapa sekarang kau berubah seperti ini?" Tanya Naoki dengan menurunkan nada bicaranya.

"Aku berubah karena kau bukan kakak yang ku kenal lagi."

"Apa maksudmu? Kakak tidak berubah sama sekali, justru kau yang berubah."

Yuuto diam sejenak sebelum ia berkata. "Mungkin kau benar, maafkan aku."

"Jadi katakan padaku ada apa denganmu?"

"Aku ingin datang ke rumah mu dan juga tempat kerjamu."

"Itu lagi! Berapa kali harus ku katakan padamu kalau aku tidak bisa lakukan itu!"

"Kalau begitu lupakan, dan jangan pernah tanyakan lagi kenapa aku berubah."

"Apa apaan itu Yuuto?! Apa kau ini anak kecil?" Ucap Naoki menaikkan suaranya.

"Iya aku memang anak kecil, ada masalah dengan itu?! Kenapa kau bisa mengajak temanku yang baru saja kau kenal, tapi aku yang adikmu tidak! Apa kau tau betapa irinya aku mengetahui hal itu? Betapa sakitnya aku ketika kakakku sendiri seakan menganggap orang lain itu seperti adiknya."

Naoki menghela nafasnya dengan kasar. "Baiklah, besok aku akan mengajakmu ke rumahku sepulang kau dari sekolah."

"Tidak perlu, aku tidak butuh lagi."

"Aku akan menjemputmu besok, aku janji padamu, sekarang tidurlah. Kau pasti lelahkan, dan sebelum itu jangan lupa untuk makan."

"Bawa kembali makanannya, aku ingin segera tidur." Ucap Yuuto.

Naoki pun keluar dari kamar Yuuto dengan membawa kembali makan malam yang tadi ia bawa. Naoki menceritakan pada mama dan papa tentang apa yang terjadi.

Yuuto pov

Esok hari sepulang sekolah, meski aku bilang tidak butuh lagi tapi aku merasa senang dengan janji yang kak Naoki buat. Aku menunggu kak Naoki di depan sekolah tanpa mengenal waktu. Menit demi menit aku menunggu, hingga berjam jam lamanya aku menunggu, tapi kak Naoki tak kunjung datang. Aku mulai gelisah akan waktu yang terus berjalan. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk menghubungi kak Naoki.


"Ada apa Yuuto? Aku sedikit sibuk sekarang."


"Dimana kakak sekarang?"


"Di kantor, kenapa memangnya?"


"Berapa lama lagi kakak akan sibuk?"


"Aku tidak tau, mungkin bisa sampai malam atau mungkin besok pagi. Apa yang ingin kau bicarakan? Kalau tidak penting akan ku tutup teleponnya."


"Aku hanya merasa seperti orang bodoh berdiri berjam jam lamanya di depan sekolah."


"Apa yang kau lakukan disa.... Yuuto maafkan kakak, karena banyaknya pekerjaan yang membuat kakak sibuk, kakak jadi lupa dengan janji kakak."



"Ah, kak Zen... Apa yang kau lakukan disana?" Teriakku menyapa kak Zen yang berada di sebrang jalan.

Saat itu aku belum memutuskan panggilan ku dengan kak Naoki, tentu saja dia mendengar perkataanku yang memanggil kak Zen dengan kerasnya.


"Zen? Siapa dia Yuuto? Jawab aku! Yuuto dengarkan aku, jangan pernah pergi dengan...."


"Tut... Tut... Tut..."

Aku memutuskan panggilanku dan tidak mendengar perkataan kak Naoki. Aku pun segera menghampiri kak Zen.

"Aku kebetulan lewat, kenapa kau belum pulang?" Tanya kak Zen padaku.

"Aku menunggu seseorang tapi orang itu sibuk dan tidak bisa datang." Seru ku.

"Pasti itu Naoki. Mau pergi denganku? Ayo kita bersenang senang."

"Aku mau! Kita akan pergi kemana?"

"Kemana pun yang kau suka."

"Lalu bagaimana kalau taman hiburan?"

"Baiklah ayo kita pergi kesana."

Aku nenikmati malam ini dengan bermain banyak wahana bersama kak Zen, dan melupakan rasa kesalku terhadap kak Naoki.

"Sekarang sudah jam sembilan, taman hiburan juga akan tutup. Mau pergi makan malam dulu sebelum kita pulang?" Tanya kak Zen.

"Ide bagus kak, ayo kita makan. Aku sudah sangat lapar. Dan, terima kasih banyak untuk hari ini." Seru ku dengan tersenyum.

"Sama sama, apa kau senang?"

"Tentu saja aku sangat senang."

"Bagus kalau begitu. Kalau kau ingin pergi denganku lagi, kau bisa menghubungi ku. Kita sudah bertukar nomer ponsel, jadi jangan sungkan sungkan."

"Iya kak terima kasih. Tapi apa kau tidak sibuk juga seperti kak Naoki?"

"Tentu saja aku sibuk, tapi kalau itu kamu aku akan berusaha meluangkan waktuku untukmu. Tidak seperti kakakmu."

"Terima kasih sudah baik padaku."

Yuuto pov end

Destiny (18+ / Ended)Where stories live. Discover now