Chap 26

1.4K 123 0
                                    

Yuuto dan Osamu saling membelakangi, mereka saling menjaga punggung mereka masing masing. "Jangan pernah jauh dariku Yuuto." Seru Osamu.

"Aku mengerti." Saut Yuuto.

"Jangan menjadi pengecut seperti ini, ayo kita bertarung satu lawan satu." Gertak Osamu.

Mereka tidak membalas ucapan Osamu dan seorang dihadapan Osamu maju serta seorang lagi dihadapan Yuuto juga maju.

"Osamu..." Gumam Yuuto memanggil.
Osamu melihat kebelakang dan menjadi geram melihat dua orang maju.

"Jangan takut, aku akan menjaga mu!" Tegas Osamu.

Disaat orang yang di hadapan Osamu maju, dengan segera Osamu melawannya. Tak lama kemudian orang yang di hadapan Yuuto ikut maju menyerang. Yuuto dapat menghindari serangan orang itu yang nampak begitu lemah, dan ia mulai melawan balik. Tangan kecil Yuuto melayang ke arah orang tersebut untuk memberikannya sebuah pukulan. Yuuto sangat yakin dengan kecepatan pukulannya yang akan berhasil memukul orang tersebut.

Orang itu tersenyum ketika dia berhasil menghindarinya. Lalu tangan Yuuto di raih olehnya, dia menarik Yuuto dan menjatuhkannya kebawah. Saat itu ada orang lain yang ikut datang dan menahan Yuuto serta ia membungkam Yuuto dengan sebuah sapu tangan hingga membuat Yuuto tak sadarkan diri. Osamu yang melihat itu segera menendang lawannya dan berusaha menyelamatkan Yuuto, tetapi lawan Osamu memukul kepala belakangnya ketika Osamu berbalik arah ke Yuuto, hingga akhirnya Osamu ikut tak sadarkan diri. Yuuto pun dibawa oleh orang orang itu dengan mobilnya.

Dua jam kemudian, Osamu yang sudah sadarkan diri segera menghubungi Naoki.

"Kak aku sungguh minta maaf, aku sangat tidak becus padahal kau sudah mengandalkan ku. Maafkan aku kak Naoki."


"Ada apa Osamu? Apa yang terjadi?"


"Yuuto di culik kak, aku sudah berusaha semampuku untuk menjaganya tapi aku lengah hingga akhirnya mereka berhasil membawa Yuuto."


"Kau tidak bercanda kan? Yuuto tidak di culik kan, dia sedang bersama mu saat ini bukan?"


"Aku sungguh minta maaf kak."


"Mau bagaimana lagi ini sudah terjadi, apa kau terluka Osamu? Pergilah ke rumah sakit untuk mengobatinya."


"Tidak apa kak, ini hanya luka ringan saja."


"Biar gimana pun kau harus mengobati lukamu, urusan Yuuto jangan kau fikirkan. Aku sebagai kakaknya akan menyalamatkannya."

Panggilan itu pun terputus...

Naoki sangat kesal dan memukul meja yang berada di hadapannya dengan sangat keras.
"SIALAN!!!" Bentak Naoki hingga anak buahnya terkejut.

"Ada apa Naoki?" Tanya Yaze menghampiri Naoki.

"Yuuto di culik, ini pasti perbuatan Nakamura. Bedebah itu!"

Naoki pun segera pergi menuju kediaman Nakamura, semua anak buah Nakamura segera di lawan seorang diri oleh kak Naoki.

"Apa apaan ini Naoki! Datang ke rumah orang begitu saja dan menghabisi semua anak buahku!" Seru Nakamura.

"Kau sialan, bajingan!" Ujar Naoki yang menghampiri Nakamura dengan menarik kerah kemeja yang sedang digunakannya.

"Berani beraninya kau menculik adikku! Katakan padaku, dimana kau menyembunyikannya! Kau bermain kotor seperti ini agar aku mundur kan? Agar proposalmu diterima bukan?!" Seru Naoki.

"Kurang ajar beraninya kau menuduhku! Aku tidak pernah bermain kotor seperti itu, selain itu kau bilang adik? Selama kita saling kenal aku tidak pernah tau menau kalau kau memiliki adik. Jangan menuduhku tanpa kau memiliki bukti!"

"Kalau bukan kau siapa lagi! Saat ini yang sedang bersaing denganku itu cuma kau!"

"Tapi aku tidak melakukan itu, tidak ada gunanya bagiku. Mungkin saja kau memiliki musuh tanpa kau sadari."

"Aku bukan tipe orang yang suka mencari musuh, kau bahkan tau itu."

"Yaa semua yakuza tau akan hal itu. Tapi tetap saja ada yang tidak menyukai mu bahkan menjadi musuhmu."

Emosi Naoki yang tadi begitu menggebu gebu kini mulai mereda, namun dia semakin mencemaskan adiknya, Yuuto.

"Aku slalu menjaga dia agar tidak terjadi hal seperti ini, bagaimana mungkin aku bisa lengah. Dia baru berusia 17 tahun, masih kecil untuk terjerumus dalam dunia ku seperti ini."

"Jauh sekali perbedaannya. Kau juga tidak sadar berapa usia mu ketika masuk dunia yakuza? Bukankah lebih muda dari usia adikmu? Kenapa kau khawatirkan soal itu? Adikmu sudah cukup umur bukan."

"Dia berbeda denganku, karena sejak kecil aku slalu memanjakannya."

Sesaat terlintas dalam pikiran Naoki tentang Zen.

"Ada apa?" Tanya Nakamura.

"Bukan apa apa, hanya saja ada satu orang lagi yang mungkin seharusnya aku lebih waspadai. Tapi aku kenal baik dengan orang itu, aku juga ragu apa mungkin dia melakukan hal seperti ini."

"Dinginkan kepalamu terlebih dahulu, kau itu seorang yakuza bagaimana mungkin kau bisa kehilangan akal."

"Nakamura, aku akan pergi. Kerusakan rumahmu akan ku ganti setelah aku menemukan adikku dan jika memang bukan kau penculiknya. Maafkan aku yang datang tiba tiba dan merusak segalanya, termasuk anak buahmu."

"Aku benci sekali dituduh seperti itu, tapi aku mengerti perasaanmu sekarang."

Naoki pergi meninggalkan rumah Nakamura dan menuju rumah Zen.

Destiny (18+ / Ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang