Chap 25

1.4K 121 1
                                    

Osamu menjadi panik dan merasa bersalah. Yuuto segera mendorong Osamu dan mengenakan celananya serta merapikan seragam.

"Yuuto maafkan aku, aku tidak bermaksud menyakiti perasaan mu. Aku tidak sengaja mengatakan kak Naoki karena kau sangat mirip dengannya." Seru Osamu.

"Kau sudah tau perasaanku padamu bukan? Selama ini kau hanya diam saja seakan akan tidak tau soal itu."

"Maafkan aku... Bukan maksudku untuk berpura pura tidak tau, tapi..."

"Kau masih menyukai kakakku dan kau memanfaatkan perasaanku padamu untuk memenuhi keinginan mu. Kau hanya memanfaatkan ku Osamu! Ah tidak, akulah yang bodoh disini. Aku tau kalau aku hanya kau jadikan pelarian tapi aku tidak pernah mau mengakui itu. Aku membiarkan kau melakukan apa pun yang kau mau, karena aku juga tidak bisa menolaknya. Tapi itu sangat menyakitkan, kau melakukannya denganku tapi kau membayangkan aku adalah kak Naoki." Seru Yuuto.

"Yuuto maafkan aku..."

"Lebih baik kita tidak usah lagi saling bertemu." Seru Yuuto dan berjalan meninggalkan Osamu. Tentunya Osamu mengejar Yuuto dengan memanggil namanya.

"Yuuto tunggu... Tunggu sebentar, aku minta maaf padamu. Tolong maafkan aku, dan beri aku kesempatan untuk memperbaikinya. Aku... Aku akan berusaha menyukai mu dan membalas perasaanmu itu, Yuuto." Seru Osamu.

"Omong kosong! Membalas perasaanku? Setelah apa yang terjadi?
Jika kau memang ingin membalas perasaanku, sejak awal kau tidak akan pura pura tidak tau tentang perasaanku ini. Kau hanya diam seakan tidak tau menau dan terus menjadikan ku pelarian mu saja.
Jangan temui aku lagi! Aku tidak ingin melihatmu lagi Osamu." Yuuto segera berlari meninggalkan Osamu kedalam kelas.

Dan saat pulang sekolah, Yuuto segera keluar dari kelas agar tidak dapat bertemu dengannya. Tapi Osamu juga melakukan hal yang sama, ia keluar kelas seawal mungkin untuk menemui Yuuto. Osamu yang melihat Yuuto sedang berlari di dekat gerbang sekolah, segera di kejarnya. Yuuto terus berlari menuju halte bus tanpa menyadari bahwa Osamu sedang berlari dibelakangnya. Namun ditengah jalan, ada beberapa orang yang menghalangi langkah Yuuto. Dan Yuuto pun berhenti berlari.

"Maaf aku sedang terburu buru, bisakah aku lewat?" Tanya Yuuto. Tapi orang orang itu hanya diam dan menampilkan senyum jahatnya. Yuuto mulai merasa takut, perasaannya jadi gelisah.

Dengan cepat Yuuto membalikkan badan dan berusaha lari kembali ke sekolah, tapi ada orang lain yang menghalangi jalannya di belakang. Saat ini Yuuto benar benar tlah terkepung.

'Siapa mereka? Apa mau mereka? Apakah mereka musuh kak Naoki? Kalau iya, bagaimana mereka tau kalau kak Naoki memiliki adik? Bukankah hanya kak Yaze yang tau soal itu dan juga kak Zen. Atau mungkin ada mata mata yang menyamar jadi anak buah kak Naoki? Bisa juga, ada orang lain yang terus mengikuti kak Naoki karena akhir akhir ini kak Naoki terus mengantar dan menjemputku serta tinggal di rumah.' Tanya Yuuto pada dirinya sendiri, dan ia tidak tau mana yang benar.

Baru saja tadi pagi Yuuto meminta Naoki untuk tidak menjemputnya lagi, dan Yuuto berkata bahwa ia bisa melindungi dirinya sendiri. Kalau sudah seperti ini, apa yang bisa ia lakukan? Yuuto tidak pandai beladiri, meski ia bisa sedikit karena sejak kecil memerhatikan Naoki.

'Apa aku hanya akan menjadi beban untuk kak Naoki? Selamanya aku akan menjadi beban untuknya? Aku tidak mau itu!' Batin Yuuto.

"Jadilah anak baik dan dengarkan apa yang ku katakan agar kau tidak terluka, paham!" Seru salah seorang dari mereka.

"Aku tidak mau! Aku tidak kenal kalian kenapa aku harus mendengarkan ucapan kalian." Bantah Yuuto.

"Oh jadi kamu ingin kami melakukan kekerasan padamu, baiklah... Tangkap dia!" Seru orang itu dan dua orang dari mereka berusaha menangkap Yuuto.

Yuuto menghindari serangan serangan mereka semua, karena Yuuto dapat dengan jelas melihat gerakkannya. Saat itu Osamu sampai dan menolong Yuuto. Ia menghajar kedua orang itu dengan mudahnya dan orang itu terkapar begitu saja.

"Jangan jauh dariku! Aku akan melindungimu." Seru Osamu.

"Te-terima kasih."
Yuuto pun berdiri di belakang Osamu, dan mereka satu per satu maju menyerang Osamu.

Yuuto menyadari bahwa ada orang yang secara diam diam ingin menyerangnya dari belakang. Yuuto pun berbalik, dan menangkis pukulan itu. Ia pun berusaha untuk menyerang balik, namun belum sempat Yuuto menyerang orang itu menendang tubuhnya terlebih dahulu.

"Ugh..."

"Yuuto..." Teriak Osamu cemas dan itu membuat Osamu menjadi lengah.

Orang yang sedang bertarung dengan Osamu mengambil kesempatan itu dan memukul wajah Osamu. Ada satu orang lagi yang datang dengan menahan kedua tangan Osamu. Sehingga lawan Osamu dengan mudah memukulinya. Yuuto melihat itu menjadi geram, ingin ia membantunya tapi Yuuto memiliki lawan di hadapannya. Saat itu Osamu mulai kesal dan menendang orang yang ada di hadapannya, serta melepaskan diri dari orang yang memeganginya.

"Sial... Ada berapa banyak jumlah kalian, kenapa tidak ada habis habisnya." Seru Osamu. Ia pun menghampiri Yuuto dan menjatuhkan orang yang menjadi lawannya.

"Yuuto lebih baik kita lari, kita tidak bisa mengalahkan mereka dengan jumlah yang tidak kita tau." Bisik Osamu.

"Aku mengerti."

Mereka berdua bersiap siap untuk lari, namun orang orang itu bergerak lebih cepat dan telah mengepung kembali mereka berdua.

"Osamu bagaimana ini?" Tanya Yuuto berbisik.

Destiny (18+ / Ended)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora