Chap 53

1.2K 108 0
                                    

Yuuto yang terus berlari dikejar olehnya, ia mulai merasa kelelahan dan tenaganya semakin melemah. Saat Yuuto lihat ke belakang, orang aneh itu sudah berada di dekatnya. "Buaaak..." Yuuto terjatuh karena tersandung dengan kakinya sendiri.

"Tuan muda, anda tidak apa apa?" Ujar orang mencurigakan itu, dan dia sudah ada dihadapan Yuuto.

Dia mencoba membangunkan Yuuto, disaat bersamaan Yuuto berteriak dengan kencangnya. "TOLOOONGGG.... SIAPA PUN TOLONG AKU... TOLOOOONNGGG....!"

"Tuan muda berhentilah berteriak, nanti akan ada orang yang akan salah paham." Seru orang itu dengan membungkam mulut Yuuto menggunakan kedua tangannya.

"Kenapa tuan muda berteriak seperti itu? Ini saya Raku, Kisaragi Raku. Saya anak dari kaki tangannya tuan besar Shuichi Saiki, ayah anda. Jadi tolong jangan berteriak lagi tuan muda, mungkin anda tidak ingat dengan saya. Karena saat keluarga Saiki mengalami kecelakaan, saya beserta keluarga saya pindah. Lalu ayah saya mendengar kabar bahwa tuan muda Naoki berhasil mengambil kembali wilayah milik tuan besar Shu. Maka saya di kirimkan kembali kesini untuk bekerja lagi dengan keluarga Saiki. Karena keluarga Kisaragi akan selalu melayani keluarga Saiki. Apa tuan muda Yuuto sudah paham sekarang? Saya akan melepaskan tangan saya dan tuan muda tolong jangan berteriak lagi seperti tadi."

Omongan orang ini benar benar tidak di mengerti Yuuto, Shuichi Saiki? Siapa orang itu? Bahkan sebelumnya Yuuto pernah mendengar nama Saiki saat ia di culik, dan Naoki tidak tau menau soal itu. Apa maksudnya dengan Shuichi Saiki yang merupakan ayah kandungnya? Padahal nama ayah kandung Yuuto itu Jiro Takaba.

Jadi siapa itu Shuichi Saiki?

Orang yang mengaku bernama Raku mulai melepaskan tangannya, di saat bersamaan... "Buuaaak... Plaaak... Buuk..." Zen datang dan menghajar orang tersebut.

"Brengsek! Siapa kau?! Orang suruhan siapa kau?! Lancang sekali ingin menculik Yuuto, dasar bedebah!" Seru Zen dengan penuh amarah.

"Menculik? Siapa yang ingin menculik tuan muda? Saya menemuinya karena ingin meminta tolong di antarkan ke tuan muda Naoki." Seru Raku.

"Tuan muda?" Gumam Zen.

"Dari tadi orang ini terus memanggilku tuan muda. Selain itu dimana kak Naoki? Kenapa kau yang datang?" Ujar Yuuto.

"Entah ada dimana si Naoki itu, aku datang setelah membaca pesan darimu."

"Pesan? Aku mengirimkannya pada kak Naoki bukan padamu kak Zen!"

"Mana ku tau! Periksa saja ponselmu dan lihat kemana kau mengirimnya."

Yuuto pun segera melihat ponsel dan si Raku berkata, "Zen? Mungkinkah anda tuan muda Zen Tsubuya teman tuan muda Naoki?"

"Darimana kau tau nama keluarga ku? Dan juga teman? Siapa yang mau berteman dengan bedebah seperti dia?" Ujar Zen.

Yuuto segera memukul kepalanya saat mendengar Zen mengatakan Naoki bedebah.

"Hahaha anda sama sekali tidak berubah tuan Zen, sejak kecil kalian berdua memang selalu beradu mulut. Meski pun begitu kalian berdua merupakan teman yang sangat akrab. Oh ya tuan Zen, ini saya Raku. Sudah lama tidak berjumpa, apa anda masih ingat dengan saya?" Seru Raku.

"Raku? Raku...? Hmmm... Aah aku ingat sekarang, kau si gemuk itu."

"Hentikan itu tuan, aku sudah tidak gemuk lagi. Bagaimana kabar anda tuan?"

"Tentu saja aku sangat baik."

"Tuan Zen, kapan anda mengenal tuan muda Yuuto? Sejak dulu, tuan Naoki tidak pernah mengatakan pada siapa pun bahwa dia memiliki adik."

"Aah itu terjadi beberapa bulan yang lalu, aku baru tau hal itu. Sialan si Naoki itu, dia punya adik imut tapi tidak pernah menceritakan padaku. Seharusnya dia katakan padaku sejak lama, dengan begitu aku bisa melihat perkembangan Yuuto. Melihat bagaimana keimutannya itu terus berkembang, memikirkan itu membuatku merasa bahagia."

"Anda benar tuan Zen, tuan muda Yuuto sangat imut sekali. Keimutannya tiada tara, saya ingin tau bagaimana tuan muda Yuuto tumbuh mulai saat ini. Saat usianya nanti beranjak 17 tahun, lalu 20 tahun dan seterusnya. Saya yakin tuan muda Yuuto akan tetap imut." Seru Raku antusias.

"Ehm... Maaf menganggu reoni kalian, bisakah kita pulang sekarang? Dan aku ingin tau tentang Raku ini. Selain itu Raku... Saat ini aku sudah berusia 17 tahun, aku bukan anak berusia 13 atau 14 tahun. Kau mengerti!?" Saut Yuuto.

"17 tahun? Tuan muda?" Ujar Raku dengan expresi wajahnya yang terkejut.

"Hahaha apa aku bilang, kau itu terlalu kecil untuk di bilang anak 17 tahun. Tidak akan ada orang yang percaya akan hal itu hahahaha..." Ledek Zen dengan tertawa puas. "Kau lihat Hiroshi, anak laki usia 17 tahun seharusnya setinggi itu. Tapi kau? 165 cm pun tidak ada, kau sangat cebol Yuuto. Bagaimana bisa Naoki tumbuh begitu tinggi sementara adiknya sangat cebol hahaha..." Lanjut Zen meledek Yuuto.

Dan itu membuat Yuuto sangat kesal.
Di saat Zen masih tertawa meledek, Yuuto menendang juniornya itu.

"Awww... Apa yang kau lakukan Yuuto? Kalau sampai terluka dan aku tidak bisa memuaskan mu bagaimana?" Seru Zen. Ucapannya itu menambahkan rasa kesal Yuuto padanya.

"Itu lebih bagus! Dan jangan harap kau bisa melakukan "itu" padaku! Aku akan menyiapkan pisau dikamar! Kalau kau berani diam diam menyelinap ke kamarku dan melakukan "itu" maka akan ku potong milikmu dengan pisau!" Ancam Yuuto tak main main.

Destiny (18+ / Ended)Where stories live. Discover now