Chap 13

1.6K 164 1
                                    

Dengan sangat terpaksa Yuuto pergi kesekolah. Naoki mengantarnya dan Yuuto benar benar tidak bersemangat.
"Belajarlah dengan giat, saat pulang nanti aku akan menjemputmu, tunggu aku dan jangan pergi kemana pun dan dengan siapa pun termasuk Zen." Seru Naoki.

"Hemm..."

Saat Yuuto berjalan menuju kelas, setiap orang yang melihatnya, mereka semua berbisik bisik membicarakan Yuuto. Mungkin tuduhan Yuuto yang mengancam Osamu sudah menyebar keseluruh sekolah.

"Mereka semua cuma bisa bicara tanpa mengetahui kenyataannya." Gumam Yuuto.

Dan saat jam makan siang ada kakak kelas yang datang menghampiri Yuuto dan mengajaknya pergi ke belakang sekolah. Yuuto tidak mau mengikuti apa kata mereka, tapi mereka menyeret Yuuto sehingga Yuuto berada di belakang sekolah sesuai keinginan mereka.

"Jadi ini anaknya yang selalu di bicarakan kalau dia adiknya yakuza? Sama sekali tidak terlihat kuat, justru dia terlihat sangat lemah." Seru salah seorang dari empat orang yang ada di hadapan Yuuto.

"Aku tidak kenal dengan kalian semua, aku tidak punya urusan. Biarkan aku pergi." Ujar Yuuto, dan tentu saja mereka tidak memberi Yuuto jalan.

"Ku dengar kau telah mengancam Osamu untuk menjadi temanmu? Berani beraninya orang seperti mu melakukan hal buruk pada adikku."

"Adik?"

"Ah aku lupa, kau tidak tau aku bukan? Aku Kyose Mori, kakak sepupunya Osamu. Aku mempunyai kewajiban untuk menjaganya. Dan kemarin ku dengar kau mengancamnya, besar sekali nyali mu itu. Aku sama sekali tidak perduli meskipun kau adik seorang yakuza, karena kau sudah berani mengancam adikku maka aku tidak bisa diam saja."

Orang yang bernama Kyose itu memberikan tanda kepada tiga temannya, dan mereka menghajar Yuuto. Karena Yuuto tidak bisa beladiri, sebisa mungkin ia menahan setiap pukulan dan tendangan yang mereka berikan pada Yuuto.

Yuuto sudah habis babak belur dibuatnya, ia terbatuk batuk dan hidungnya keluar darah. Saat itu mereka menghentikan pukulannya.

"Ini pelajaran untukmu, aku tidak pernah takut meski pun kau adik yakuza. Selama kau berani mengancam atau melakukan suatu hal buruk pada Osamu, maka kau akan berurusan dengan ku!"

Mereka semua pergi begitu saja, Yuuto pun mencoba untuk duduk. Seluruh tubuhnya terasa sangat sakit. Tidak lama kemudian Osamu datang dan berlari ke arah Yuuto dengan wajahnya yang terlihat panik.

"Yuuto kau tidak apa apa? Teman kak Kyose memberitaukan padaku kalau mereka menghajarmu disini. Itu pasti sangat sakit bukan? Ayo aku bantu kau pergi ke ruang kesehatan." Ucap Osamu dan berusaha membantu Yuuto berdiri. Namun tanggannya di tangkis oleh Yuuto...

"Aku tidak butuh bantuan mu, pergi saja sana. Aku bisa melakukan itu sendiri." Tegas Yuuto.

"Dengan luka separah ini? Biarkan aku membantu mu Yuuto!" Pinta Osamu memohon.

"Aku tidak butuh, dan jangan bersikap seolah kita ini berteman."

"Aku minta maaf soal itu, aku tidak bermaksud untuk mengatakan hal itu. Jauh di dalam hatiku, aku memang ingin berteman denganmu." Ujar Osamu menjelaskan.

"Kalau kau ingin berteman denganku, kau tidak akan mengatakan hal itu!"

"Aku tau aku salah, maafkan aku. Dan aku berjanji akan memperbaiki semuanya."

"Kau kira akan mudah?! Semua orang tau kalau aku mengancammu untuk berteman denganku, dan tiba tiba kau katakan pada mereka semua bahwa itu tidaklah benar. Apa kau kira mereka akan mempercayaimu? Mereka semua pasti berfikir, Osamu pasti tlah di ancam lagi oleh Yuuto untuk bicara seperti itu. Keadaan tidak akan berubah meski kau berkata seperti itu Osamu, selain itu sepupu mu pasti mengira aku mengancam mu lagi dan aku pasti akan dihajar lagi olehnya."

"Aku sungguh minta maaf padamu Yuuto, tapi lebih baik aku katakan yang sebenarnya bukan dari pada terus seperti ini. Jadi ayo Yuuto, aku akan membantu mu pergi ke ruang kesehatan. Dan aku juga minta maaf atas apa yang kak Kyose lakukan padamu."

"Pergi kau! Sudah ku katakan aku tidak butuh bantuan mu!" Bentak Yuuto menolak bantuan Osamu.

"Yuuto aku sangat menyesal, ku mohon maafkan aku. Aku sungguh ingin berteman denganmu."

"PERGI!!! Dan lakukan apa pun yang kau mau tanpa melibatkan aku di dalamnya."

Osamu sama sekali tidak menggerakkan kakinya untuk meninggalkan Yuuto, membuat Yuuto menjadi geram. Yuuto mencoba untuk berdiri meski sulit, Osamu hendak membantunya namun slalu di tepis tangannya oleh Yuuto. Ia langkahkan kakinya dan pergi meninggalkan Osamu menuju ruang kesehatan. Karena tubuhnya penuh luka, Yuuto hanya bisa berjalan perlahan lahan.

Selain itu Osamu tidak juga jera, dia mengikuti Yuuto dari belakang. Tentu saja orang orang yang melihat itu membuat kesimpulan mereka sendiri.

"Kau harus ke rumah sakit, luka mu nampak cukup parah. Saya hanya bisa memberikan pertolongan pertama saja." Ucap dokter sekolah.

"Aku tidak apa apa bu, ini sudah cukup untuk mengobati luka ku dan izinkan aku pinjam ruangannya untuk istirahat."

"Baiklah, kau bisa tidur di kasur itu dan saya akan meminta izin pada wali kelasmu. Jadi bisa kau katakan siapa saja yang memukuli mu sampai seperti itu?"

"Maaf bu tapi aku tidak kenal mereka, karena mereka bukan dari sekolah ini."

"Lalu bagaimana kau bisa dihajar oleh anak dari sekolah lain? Kau menyelinap keluar sekolah?"

"Iya bu."

"Ya ampun kau berani sekali setelah menyelinap pergi lalu kembali ke sekolah. Ya sudah beristirahatlah, aku akan menemui wali kelas mu."

Destiny (18+ / Ended)Where stories live. Discover now