Chap 39

1.2K 117 0
                                    

"Ku rasa ini saatnya kau harus tau tentang itu. Mungkin aku memang terlalu berlebihan menghadapi Yuuto. Kau tau kan kalau Yuuto lebih menempel padaku dan mendengarkan apa yang ku katakan dari pada orang tua kami?" Ucap Naoki.

"Aku tau itu, kau sering mengatakannya." Ujar Yaze.

"Alasan sebenarnya, kedua orang tua kami itu bukanlah orang tua kandung kami. Mereka sudah meninggal dunia karena kecelakaan. Dan kecelakaan itu di akibatkan oleh para yakuza yang tidak menyukai keluarga kami. Ayah kandungku merupakan seorang yakuza, yang memegang wilayah yang saat ini ku pegang. Itulah sebabnya aku sangat berantusias untuk merebut kembali kekuasaan yang dulu milik ayahku.

Saat itu Yuuto baru berusia dua tahun, aku sangat yakin bahwa Yuuto tidak tau menau tentang kebenaran ini. Dia juga tidak tau bahwa orang tua kandung kami telah meninggal. Lalu kerabat jauh dari ibu ku mengadopsi kami berdua. Mereka merawat kami seakan akan anak kandungnya. Tapi entah mengapa Yuuto tidak bisa dekat dengan mereka, seakan dia tau bahwa mereka bukanlah orang tua kandungnya. Karena Yuuto adalah satu satunya keluarga yang ku miliki, aku memberikan segalanya hanya untuknya. Aku memberikannya kasih sayang seorang ibu, ayah dan juga kakak. Mungkin itu sebabnya aku terlihat terlalu berlebihan dalam memperhatikan Yuuto." Tutur Naoki menjelaskan.

"Aku baru tau itu semua, maafkan aku sudah membuatmu mengingat kejadian yang sangat kelam."

"Tidak apa, kalau kau jadi istriku setidaknya aku memang harus mengatakan ini padamu. Dan tolong tetap rahasiakan ini dari Yuuto, dia tidak tau menau. Aku tidak ingin dia tau kenyataannya. Aku hanya takut, setelah dia tau dia semakin tidak dekat dengan orang tua angkat kami. Aku tidak mau menjadikannya anak yang durhaka dan tidak tau terima kasih."

"Tenang saja kau bisa percaya padaku."

"Lalu bagaimana jawaban mu? Apa kau mau menerima lamaran ku ini?"

"Hmm.. Aku mau, tentu saja aku mau Naoki." Seru Yaze dengan berlinang air mata bahagia.

Keeskoan harinya...

Yuuto kembali bersekolah dengan di antar oleh Naoki. Dia menceritakan pada sang adik bahwa ia telah melamar Yaze.

"Aku turut senang mendengarnya kak, selamat ya. Lalu bagaimana dengan Osamu?" Seru Yuuto.

"Anak itu yaa... Padahal sudah lama aku menolaknya tapi dia masih saja terus mengejarku. Aku benar benar tidak suka menjalin hubungan dengan anak kecil, emosinya yang tidak stabil dan ego nya yang terlalu tinggi membuatku sangat membencinya." Keluh Naoki.

"Ehm ehm... Apa kau menyindirku kak?"

"Aah kau merasa tersindir? Baguslah berarti kau sadar akan itu hahaha..."

"Ciih... Ku harap kau tidak membuat kak Yaze sebagai alasan saja untuk menolak Osamu."

"Hoii aku tidak sejahat itu. Mana mungkin aku bermain main dengan perasaan seseorang."

"Apa yang kau lakukan dengan Osamu bukankah kau bermain main dengannya?"

"Itu tidak benar! Aku sudah menolaknya tapi dia yang terus mengejarku. Aku tidak mempermainkannya ya!" Tegas Naoki.

"Iya iyaa aku tau. Aku juga akan coba katakan itu padanya nanti."

"Yuuto sepulang sekolah nanti, ayo kita pergi ke mall. Yaze juga ikut bersama kita, ayo kita shopping."

"Yang terpenting jangan telat menjemput ku." Sindir Yuuto karena kakaknya ini suka lupa waktu kalau sedang kerja.

Saat jam istirahat Yuuto menghampiri Osamu, sebenarnya ia tidak kuasa untuk mengatakan padanya. Yuuto tau seperti apa rasanya. Tapi ia harus mengatakan pada Osamu agar dia tidak lagi mengejar Naoki.

"Osamu ada suatu hal yang ingin ku katakan padamu, tapi sebelum itu tolong persiapkan hati mu." Seru Yuuto.

"Memangnya apa yang ingin kau katakan?" Tanya Osamu.

"Ku mohon berhentilah mengejar kakak ku, saat ini dia sudah memiliki kekasih. Semalam dia melamarnya, mungkin mereka akan menikah di luar negri."

"Kau hanya bercandakan? Apa yang kau katakan itu bohong kan?" Ujar Osamu tidak terima.

"Aku tidak bohong, tapi itulah kenyataannya."

"Apa kau ingin balas dendam denganku? Kau yang menyuruhku untuk terus mengajar kak Naoki. Tapi sekarang kau menyuruhku untuk berhenti karena kak Naoki sudah melamar seseorang. Kau hanya ingin balas dendam padaku kan?! Katakan itu, Yuuto! Kau sialan, brengsek!"

Osamu sangat kesal dan memukuli wajah Yuuto. Sementara Yuuto hanya diam menerima segala pukulan darinya. Lalu Osamu pun berhenti dengan rasa kesal, dan sakit hatinya.

"Aku tidak pernah ingin balas dendam, terlebih pada orang yang ku sukai. Aku juga tidak tega mengatakan hal ini padamu. Karena aku tau bagaimana rasa sakit itu. Aku juga tidak ingin kau merasakan hal itu. Tapi aku mengatakan yang sebenarnya. Kalau kau tidak percaya juga padaku, kau bisa tanyakan pada kak Naoki. Mungkin kau akan lebih percaya."

"Bagaimana mungkin aku percaya, dia tidak menjalin suatu hubungan dengan siapa pun. Dan tiba tiba kau bilang kalau semalam kak Naoki melamar seseorang."

"Osamu... Ini kenyataannya, aku tidak bohong padamu. Waktu itu aku menyuruhmu untuk terus berusaha mendapatkan kakak ku. Karena siapa tau saja kak Naoki bisa jatuh cinta padamu, tapi aku benar benar tidak tau kalau dia secara tiba tiba melamar kak Yaze." Ucap Yuuto sedikit berbohong, karena sebenarnya belum lama ini Yuuto tau kalau suatu saat Naoki akan melamar Yaze, karena Naoki pernah menceritakan hal ini dan bahkan meminta bantuan Yuuto memilihkan cincinnya.

Destiny (18+ / Ended)Where stories live. Discover now