Chap 51

1.3K 107 1
                                    

Sementara Yuuto dan Zen berada di rumah, saat itu Naoki dan Hiroshi mendatangi sekolahan Yuuto. Dengan raut wajah kesal dan marah, Naoki terus berjalan menaiki tangga hingga ke lantai tiga. Mereka mendatangi Osamu di ruang osisnya. Para anggota osis bertanya tanya satu sama lain.

"Siapa mereka?"

"Kenapa mereka masuk ruang osis seenaknya saja tanpa permisi."

"Apa kau mengenalnya?"

Berbagai bisikan terdengar oleh Naoki, dan Naoki memandang Osamu dengan sangat tajam.

"Kalian semua bisa keluar dulu? Aku sedikit memiliki urusan dengan orang yang baru datang ini." Seru Osamu.

Mereka semua keluar dan Naoki masuk menghampiri Osamu. Lalu Hiroshi menutup rapat pintu ruangan osis itu dan menjaga pintu dari dalam.

"Osamu... Selama ini aku selalu mendiamkannya, aku tidak pernah ikut campur dalam urusan mu dengan Yuuto. Karena aku berpikir, aku tidak berhak masuk ke dalam urusan kalian. Tapi apa yang kau lakukan pada Yuuto kali ini, aku sangat tidak terima." Seru Naoki dengan serius.

"Kak Naoki duduklah dulu. Kita bicarakan dengan tenang, selain itu apa yang sedang kau bicarakan tadi?" Ujar Osamu dengan wajahnya yang tidak bersalah.

"Berhenti bersikap seperti itu, sejak awal aku sudah tau. Yuuto memang slalu diam tidak pernah mengatakan apa pun. Tapi apa kau pikir aku akan diam saja tanpa tau kenyataannya? Tentu saja tidak, aku selalu berusaha mencari tau. Karena Yuuto tidak pernah bercerita, maka aku hanya diam seakan tidak tau menau dan aku selalu memantau nya. Tapi kejadian hari ini, aku sungguh tidak bisa menahan diri lagi."

"Aku mulai paham dengan yang kau katakan, lalu masalahnya apa?" Ujar Osamu dengan bersikap tenang.

"Aku tidak terima dengan perlakuanmu hari ini terhadap Yuuto!"

"Memangnya apa yang sudah ku lakukan? Aku tidak melakukan apa pun padanya, kau bisa tanyakan itu pada Yuuto."

"Hiroshi berikan aku ponselmu."

Hiroshi mendekati Naoki dan memberikan ponselnya. Naoki memutarkan video kejadian siang tadi di atap. Osamu menunjukkan expresi wajah kesal.

"Setelah kau mengaku atas perasaanku, kau melecehkan Yuuto. Kau membuatnya jadi pelarianmu dengan tujuan lainnya. Yuuto membiarkan mu karena dia menyukai mu, lalu kau memanfaatkannya. Saat itu aku marah sekali padamu, ingin rasanya ku pukul wajahmu. Tapi Yuuto tidak pernah mengatakan apa pun, dan ku renungkan niatku untuk tidak ikut campur. Selain itu kau juga pernah memukulinya bukan? Dan kejadian tadi, aku benar benar tidak bisa memaafkan mu.

Aku tidak terima kau menyalahkan adikku sementara kaulah yang salah! Aku tidak akan membalasmu dengan kekerasan, aku tidak ingin mengotori tanganku untuk bocah seperti mu. Aku akan berikan video ini pada gurumu agar kau dapat hukuman, bahkan kalau bisa  aku akan meminta untuk mengeluarkan mu dari sekolah ini. Dan satu hal lagi, jangan pernah dekati Yuuto atau pun aku lagi. Kita semua tidak akan menerima kehadiran mu meski kau mengemis untuk meminta maaf. Kau harus melupakan rasa suka mu itu padaku, karena aku sudah memiliki kekasih."

Naoki dan Hiroshi segera pergi menuju kantor guru dan menunjukkan video tersebut. Pada awalnya para guru tidak percaya dengan hal ini. Karena dimata mereka Osamu merupakan murid teladan, dia tidak pernah melakukan kekerasan. Naoki mengatakan ini bukanlah yang pertama kali Osamu memukuli adiknya. Dan Naoki meminta pihak sekolah untuk mengeluarkan Osamu.

Tapi pihak sekolah mengatakan akan mengadakan rapat terlebih dahulu, untuk memutuskannya. Setelah usai dengan itu, Naoki kembali pulang bersama dengan Hiroshi. Sementara itu, Osamu tidak berkutik sama sekali dari ruang osisnya. Dan Kyose menghampirinya.

"Sekarang sudah terlambat untuk memperbaikinya. Aku sudah sering mengatakan padamu untuk berhenti, tapi kau tidak pernah mendengarkannya." Seru Kyose. Osamu memeluk Kyose dengan eratnya.

"Kehidupanku yang sempurna akan berakhir sekarang. Tidak akan ada lagi orang orang yang mengikutiku." Seru Osamu.

"Masih saja kau memikirkan itu."

"Semua murid di sekolah ini akan membenciku, dan tidak satu pun dari mereka yang akan menerima ku lagi."

"Aku masih disini, dan aku masih menerima mu Osamu. Aku sangat menyukai mu. Mulai sekarang rubahlah kepribadianmu yang buruk itu, dan ayo kita pindah sekolah. Kita pindah ke kota lain atau mungkin pedesaan yang sangat tenang. Agar kau bisa menenangkan diri disana, siapa tau kau juga bisa lebih baik untuk merubah kepribadianmu."

"Secepatnya aku ingin pindah kak. Kemana pun tidak masalah, asalkan ada kau disana."

"Tentu saja aku akan slalu ada bersama mu Osamu, dan kau harus bisa menjadi anak baik yang mendengarkan semua perkataanku."

"Aku akan selalu mendengarkan mu kak."

Destiny (18+ / Ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang