Chap 52

1.2K 109 0
                                    

Seminggu tlah berlalu sejak kejadian itu, dan Osamu serta Kyose keluar dari sekolah sebelum pihak sekolah memberikannya hukuman. Tidak ada yang tau kemana mereka pindah, dan tidak ada yang tau soal kejadian di atap itu. Selain itu Hiroshi, dia benar benar populer baik dikalangan perempuan atau pun laki laki. Dan mereka semua belum ada yang mengetahui bahwa Hiroshi merupakan anak dari yakuza.

Yuuto sangat berharap tidak ada yang tau soal itu, Yuuto tidak mau dia jadi di hindari sama hal nya yang ia alami. Mereka juga jarang bicara saat di sekolah, karena saat jam istirahar Hiroshi segera di datangi teman teman kelas. Dan hari ini, Hiroshi meminta Yuuto untuk menunggunya. Mereka akan pulang bersama. Yuuto sangat bosan menunggu Hiroshi di depan gerbang sekolah, lalu ia pun mulai berjalan perlahan menuju halte bus. Sesampainya ia disana, datang tiga orang preman berdiri tepat di hadapannya.

"Jarang sekali melihat mu pulang menggunakan bus, dimana supir mu yang slalu mengantar dan menjemput mu ke sekolah?" Ujar preman 1.

"Supir? Aku tidak punya supir." Ucap Yuuto.

"Kami sudah lama melihatnya, kau sangat mencolok sekali. Tidak ada murid lain yang di antar pakai mobil." Ujar preman 2.

"Sudah jangan banyak basa basi, lebih baik sekarang serahkan dompet mu pada kami. Berikan uang mu pada kami, cepat!" Ujar preman 3.

"Tidak akan! Kalau kalian butuh uang lebih baik kerja dan jangan memalak anak sekolah seperti ku!" Ketus Yuuto.

Preman 2 meluncurkan pukulannya ke arah Yuuto karena kesal, Yuuto yang melihat itu segera menangkisnya dan membalas pukulan tersebut ke wajahnya.

"Kurang ajar!" Seru preman 3.

Preman 3 segera memukul Yuuto dan ia berhasil menghindar, tetapi Yuuto tidak melihat preman 1 yang melancarkan tendangannya. Yuuto tidak berhasil menghindar sehingga tendangan itu mengenai perutnya. Lalu preman 2 menarik tangan Yuuto ke belakang tubuhnya dan ia tahan. Preman 3 menyeringai ketika menatap Yuuto.

"Anak seperti ini harus diberi pelajaran terlebih dahulu agar dia tau sopan santun terhadap orang yang lebih tua." Seru preman 3.

"Cuuiih..."
Yuuto meludahi preman tersebut hingga membuatnya sangat kesal.

Ketika preman 3 ini hendak memukul Yuuto, anak remaja itu menendang junior milik sang preman dan Yuuto juga menendang junior preman 2 yang sedang menahan dirinya. Preman 1 tidak tinggal diam, dia segera melancarkan pukulannya. Awalnya Yuuto kira dia hanya memukul dengan tangan kanannya. Tetapi setelah tangan kanannya di tangkis, tangan kirinya pun melancarkan pukulan dan mengenai dagu Yuuto. Preman 1 tidak melepaskan kesempatannya, ia terus melancarkan pukulan pada Yuuto. Baik itu di wajah atau pun di perut. Lalu ke dua preman tadi ikut serta untuk memukulinya.

Yuuto tidak bisa melawan karena mereka mengeroyok, yang bisa ia lakukan hanyalah menahan setiap serangan yang datang.

"Tap tap tap tap...."
Yuuto mendengar suara langkah kaki seseorang yang sedang berlari ke arahnya. Orang tersebut segera menyerang ke tiga preman itu sendiri hingga mereka kalah dan lari terbirit birit.

"Sudah saya duga kalau yang di serangnya itu tuan muda. Anda tidak apa apa kan tuan muda?" Seru laki laki yang menolong itu.

Yuuto tidak kenal dia siapa, tapi dia menyalurkan tangannya pada Yuuto untuk membantunya bangun. Dan dia tersenyum pada Yuuto. Wajahnya sangat tampan dan senyumannya sangat manis. Yuuto rasa usianya berada di bawah Naoki.

"Terima kasih banyak karena sudah menolongku." Ucap Yuuto.

"Itu sudah sewajarnya bagi saya untuk menolong tuan muda." Ucapnya dengan senyuman yang tidak lepas dari wajahnya.

"Maaf tapi kenapa kau memanggilku tuan muda? Apa kau salah orang?"

"Itu tidak benar. Mana mungkin saya salah mengenali tuan muda saya sendiri."

"Apa kau anak buahnya kak Naoki?"

"Jujur saja saya belum menjadi anak buahnya tuan Naoki."

"Kau orang yang mencurigakan."

"Itu sangat menyakiti hati saya tuan muda, saya jauh jauh datang kesini untuk menemui anda dan tuan Naoki. Tapi kertas yang saya tulis alamat kantornya terbang terbawa angin, yang saya ingat hanyalah nama sekolah tuan muda. Jadi saya berpikir untuk datang menemui anda dan meminta anda untuk mengantarkan saya ke kantornya tuan Naoki." Ujarnya.

Karena Yuuto merasa aneh dengan orang ini, Yuuto mengirimi pesan pada Naoki, mengatakan bahwa ada orang aneh yang memanggilnya tuan muda. Dan memintanya untuk mengantarkan pada Naoki, tapi Yuuto tidak berani mengatakan apa pun padanya.

"Lalu kenapa tidak kau hubungi saja kak Naoki?"

Orang tersebut mengeluarkan ponselnya dan menunjukkannya pada Yuuto lalu ia berkata, "Ponselnya saya mati tuan muda."

Yuuto ingin segera pergi berlari meninggalkan orang aneh ini, ia pun sudah bersiap siap.

"Tuan muda Yuuto saat ini sudah tumbuh besar ya, dulu waktu saya masih ikut dengan tuan besar Shu, tuan muda Yuuto masih sangat kecil. Tuan muda baru belajar berjalan. Anda sangat menggemaskan, tapi anda yang sekarang juga masih menggemaskan. Tuan muda Yuuto, aku sangat merindukanmu. Oh ya berapa usia anda saat ini? 13 tahun atau 14 tahun?"

Yuuto semakin yakin bahwa orang ini bukanlah di pihak Naoki, dia menyebutkan tuan besar Shu. Nama yang tidak Yuuto kenal sama sekali. Yuuto pun segera berlari sekuat tenaga, dan orang tersebut mengejarnya.

"Tuan muda Yuuto, tunggu saya... Jangan lari seperti itu tuan muda...." Seru orang mencurigakan itu.

Destiny (18+ / Ended)Where stories live. Discover now