Chap 40

1.3K 108 1
                                    

"Yaze? Jadi yang semalam mengusirku itu orangnya. Jadi dia?" Gumam Osamu.

"Osamu apa kau baik baik saja?" Tanya Yuuto cemas. Dan tanpa berkata apa pun Osamu pergi meninggalkan Yuuto.

Jujur saja, hal ini juga menyakiti diri Yuuto. Karena ia juga mengharapkan kebahagiaan Osamu, melihatnya yang terluka seperti ini juga luka bagi Yuuto.

Bel pulang sekolah berbunyi, dan Yuuto pun keluar kelas dengan tidak semangat. Karena ia masih memikirkan Osamu. Mobil sport Naoki sudah berada di depan sekolah, Yuuto pun berlari menghampirinya.

"Apa kalian menunggu lama?" Tanya Yuuto yang masuk ke dalam mobil, dan ia duduk di belakang karena Yaze duduk di depan.

"Kami juga baru sampai." Saut Naoki.

"Yuuto kenapa dengan wajahmu? Siapa yang berani memukuli mu?" Tanya Yaze cemas setelah melihat wajah calon adik iparnya itu.

"Abaikan saja, lebih baik kita sekarang pergi. Aku juga sudah sangat lapar." Seru Yuuto dengan tersenyum.

"Apa kau benar baik baik saja? Apa ada yang membully mu di sekolah? Biar aku laporkan gurumu sekarang juga." Ucap Naoki kesal.

"Aku baik baik saja, ini hanya perkelahian kecil sesama pria. Jadi abaikan saja." Tegas Yuuto.

"Baiklah kalau begitu, ayo kita pergi sekarang." Naoki pun menancap gas mobilnya itu dan mereka menuju mall.

Sesampainya disana mereka langsung makan karena Yuuto sudah sangat lapar. Usai makan mereka berkeliling. Naoki dan Yuuto sedang mengobrol dan tiba tiba ada seseorang yang datang menyerang dengan membawa pisau. Yaze dengan sergapnya segera melawan orang tersebut. Dan beberapa orang yang tidak dikenal ikut bergabung bersama orang yang menyerang tadi. Naoki hanya membawa lima anak buahnya dan mereka yang sedang mengawal dengan memberi jarak di antaranya, segera bergabung bersama Naoki. Sejujurnya mereka kalah jumlah, lawan Naoki hampir dua kali lipat jumlahnya.

"Yuuto mundurlah, tapi jangan jauh dariku. Ini semua akan segera berakhir." Ucap Naoki sedikit berbisik.

"Iya kak." Seru Yuuto dan ia segera mundur sekitar satu meter di belakang Naoki.

Disaat mereka semua sedang bertarung, ada seseorang yang datang menghampiri Yuuto.

"Tuan muda ayo ikut denganku, kita harus bersembunyi ke tempat yang aman." Seru orang tersebut.

"Tidak mau, aku akan tetap disini." Bantah Yuuto karena ia mengingat pesan dari kakaknya itu, Naoki.

"Tapi tuan muda, disini tidak aman. Keselamatan anda sangat penting." Orang itu tidak menyerah, ia masih membujuk Yuuto agar Yuuto mendengarkan perkataannya.

"Aku bilang tidak yaa tidak! Kak Naoki memintaku untuk tidak jauh darinya." Kesal Yuuto.

Karena orang itu tidak berhasil membujuk Yuuto, dia langsung memukul leher belakang Yuuto dengan sangat kuat hingga Yuuto tidak sadarkan diri. Dia menggendong Yuuto dan membawanya pergi dari tempat ini.

Sementara Naoki, Yaze beserta anak buahnya masih bertarung. Meski kalah jumlah tetapi Naoki berhasil mengalahkannya. Saat Naoki ingin menarik salah satu dari mereka, ada seseorang yang memberikan tanda pada rekannya. Hingga akhirnya mereka semua segera lari dan meninggalkan Naoki.

"Siapa mereka? Aku baru pertama melihatnya." Ujar Naoki.

"Aku akan segera mencari tau." Seru Yaze.

Naoki membalikkan badannya untuk melihat sang adik. "Yuuto kau tidak apa apa kan?" Tanya Naoki dan matanya terbuka lebar, ketika Yuuto tidak ada di belakangnya.

Naoki memutar kepalanya ke kanan dan ke kiri berulang kali, untuk mencari Yuuto apakah adiknya itu sedang bersembunyi disuatu tempat.

"YUUTO... YUUTO....!" Teriak Naoki.

"Kurang ajar! Kalian semua cepat pergi dan telusuri mall ini, seharusnya mereka belum jauh membawa Yuuto. CEPAT!!!" Seru Naoki dengan kesal.

"Naoki tenanglah, jaga amarahmu. Ayo kita juga pergi untuk mencari." Ujar Yaze.

Mereka berpencar dan mencari Yuuto, bahkan mereka juga mencari Yuuto ke basement hingga luar mall. Mereka sudah menghabiskan banyak waktu untuk mencari Yuuto, namun mereka tidak dapat menemukan keberadaan Yuuto. Naoki segera mendatangi keamanan mall tersebut dan memintanya untuk melihat rekaman cctv. Saat itu Naoki melihat bahwa ada anak buahnya yang baru saja bergabung dua bulan yang lalu menghampiri sang adik. Dan membawa Yuuto pergi setelah membuatnya pingsan.

Naoki segera menghubungi orang itu namun tak jua ada jawaban darinya. Naoki memerintahkan anak buahnya yang bersamanya saat ini untuk mencari orang tersebut. Di waktu bersamaan Zen menghubungi Naoki.

"Waktu yang tepat, aku butuh bantuanmu." Seru Naoki dan meminta bantuan Zen untuk mencari Yuuto, lebih banyak yang mencari maka lebih baik.

Lalu Yuuto mulai membuka kedua matanya secara perlahan, pertama kali yang ia lihat adalah seseorang yang tidak ia kenal sedang menatapnya. Dan Yuuto mulai menyadari bahwa tangan dan kakinya terikat.

"Dia sudah bangun rupanya." Seru orang tersebut.

"Siapa kau? Dan dimana aku?" Tanya Yuuto yang masih berbaring di atas kasur.

"Aku adalah musuh Naoki. Kau itu Yuuto kan, adiknya Naoki Takaba?"

"Aku tidak kenal dengan orang yang kau maksudkan itu, dan nama ku bukan Yuuto. Lepaskan aku dan biarkan aku pergi." Bohong Yuuto.

Orang tersebut membuka tas sekolah Yuuto dan mengambil kartu pelajarnya yang berada di dalam dompet.

"Tapi disini nama mu adalah Yuuto Takaba, apa kau masih mengelak dengan bukti yang tak bergerak ini?"

Destiny (18+ / Ended)Where stories live. Discover now