93.Ragnarok II

810 132 53
                                    

"Apa?"

Cirt terlihat membelalakkan matanya melihat perubahan Martha, begitu pula dengan Kinezra yang kini masih berada dalam keadaan terikat.

Rambut gadis berambut pirang itu berubah seutuhnya menjadi warna coklat, sebuah tanda bunga mekar muncul didahinya, tak sampai disitu Aura hijau yang menyelimutinya memiliki tekanan yang sangat kuat memaksa Cirt yang berada di udara terjatuh ke tanah.

"Tidak mungkin! bukankah para Divine telah lama menghilang?"

Kinezra terlihat mengeluarkan keringat dingin, begitu pula dengan Cirt yang kini berada dalam posisi terbaring dan tidak dapat menggerakkan tubuhnya.

Lena mulai berjalan mendekati Gadis berambut coklat itu yang hanya tersenyum kecil melihat hal itu.

Menghela nafas, Lena segera memandang Martha sebelum menggelengkan kepalanya pelan.

"Apa kau yakin akan menggunakannya sekarang?"

Terlihat seorang pria berambut merah menaikkan sebelah alisnya ketika mendengar rencana dari gadis berambut pirang dihadapannya.

"Ya... jika memang game ini sama dengan Bahamuth Lair dahulu...."

Gadis berambut pirang itu tak menyelesaikan kata-katanya, sebaliknya ia segera menggelengkan kepalanya pelan membuat Peter hanya menghela nafas.

"Hah.... ya, kau benar tapi... apakah kau memang berniat untuk menghadapinya secepat ini? kita tidak tahu kapan 'dia' akan mencoba untuk mengambil alih kau tahu?"

Mendengar hal itu, Martha hanya tersenyum tipis sebelum menepuk pundak Peter.

"Ya... Aku tahu, pada saat itulah aku akan mengandalkan kalian..."

Gadis Fairy itu kemudian mulai mengepakkan sayapnya diikuti oleh Lena yang segera memasuki Death Form dan ikut terbang menyusul Martha.

"Hah...."

Peter hanya menghela nafas mengingat kembali kejadian itu, namun ia segera menggelengkan kepalanya dengan cepat sebelum mengalihkan pandangannya kearah punggung pria berambut hitam yang sedang berlari dihadapannya.

Menghentikan langkahnya, pria berambut hitam itu segera memberi tanda pada Peter untuk mengikutinya, membuat pria berambut merah itu juga ikut menghentikan langkahnya.

"Kapten, ada ap-"

Belum sempat Peter menyelesaikan kata-katanya, beberapa bola api melesat ke arah mereka.

"Devour shield: Support!"

Dengan cepat sebuah aura hitam mulai membungkus kedua pemain itu, melindungi mereka dari serangan tersebut.

Boom!

Boom! Boom!

Serangan itu berlangsung selama beberapa menit, sebelum kemudian berhenti.

"Huh?"

Fang mulai mengerutkan alisnya ketika menyadari ia tidak menerima notifikasi sistem dari Devour shield sebelumnya, hal itu semakin diperkuat ketika melihat serangan sebelumnya tidak berdampak apa-apa dengan lingkungan sekitarnya.

"Kapten ada apa?"

Pertanyaan Peter membuat Alis Fang semakin mengerut. ia segera menarik pedang kayu yang daritadi tersarung di punggungnya sebelum mulai menaikkan kewaspadaannya.

"Hahahaha menarik... sungguh menarik..."

Sebuah suara terdengar mengisi udara, membuat kedua pria itu mulai saling menempelkan punggungnya.

Alteia Land:The Fallen Hero's Revenge [End]Where stories live. Discover now