111. Mengganggu

354 71 10
                                    

"Fang, aku ingin kalian semua pergi sejauh mungkin dari sini." Seorang gadis berbando terlihat memasang wajah serius, membuat pria berambut hitam dihadapannya mengerutkan alis dibalik topengnya.

Lena disisi lain juga melirik ke arah gadis itu, bingung dengan apa yang barusan terjadi. Mereka begitu terkejut, dengan dibatalkannya skill Zamharir dan Jahannam membuat mereka berpikir hal itu mungkin ada hubungannya dengan gadis berbando itu.

"Aku tak memiliki cukup waktu untuk menjelaskan, pokoknya kalian harus segera pergi." Gadis berbando itu tak mengatakan apa-apa lagi, ia segera melesat ke satu arah, dimana terlihat sebuah objek yang jatuh dari langit dengan kecepatan tinggi.

"Apa hanya diriku yang berpikir seperti ini atau gadis itu memang sedikit aneh?" Martha disisi lain terlihat melipat kedua lengannya. Ia kemudian menatap Peter yang hanya mengangkat bahu menanggapi hal itu.

"Jadi? Bagaimana menurutmu, kapten?"

Mendengar hal itu dari mulut Peter, Fang yang masih menatap ke arah gadis itu menghilang, terlihat mengelus dagu sejenak sebelum menggeleng pelan.

"Apapun itu, kurasa dia tak bisa menyelesaikannya sendiri. kita harus kesana" Fang segera melesat ke arah gadis itu sebelumnya, disusul oleh ketiga anggota partynya.

***

Gadis berbando yang masih melesat ke arah letak jatuhnya objek itu mulai mengerutkan alis sebelum tiba-tiba menghentikan langkahnya. Ia kemudian berbalik, menatap ke arah keempat pemain yang saat ini juga mengikutinya dari belakang.

Gadis itu terlihat mengumpat dalam-dalam. Ia berniat untuk menghentikan keempat pemain itu, namun objek yang sebelumnya kini terjatuh tepat dibelakangnya, membuat angin hempasan yang cukup keras.

Tapi sepertinya angin itu tak terlalu mempengaruhinya, membuat bulu kuduk Gadis itu mulai merinding.

"Ke-ketua!"

Gadis itu dengan cepat menunduk ke arah sesosok pria berambut putih, yang sepertinya merupakan objek yang sebelumnya terjatuh dari langit.

Penutup mata hitam terlihat menutupi kedua matanya, namun meskipun begitu pria berambut putih yang ia panggil ketua itu itu sepertinya masih bisa melihat.

"Dezna, bisakah kau memberi alasan mengapa kau belum juga menyelesaikan misimu?" Pria berambut putih segera mengalihkan pandangannya ke arah Fang dkk yang baru saja tiba di tempat, membuat gadis itu juga segera memandang keempatnya, mengisyaratkan untuk lari.

"Ketua, begini-" Gadis berbando yang ternyata bernama Dezna itu dengan cepat mencari alasan dihadapan sang ketua, mencoba untuk mengulur waktu agar keempatnya bisa segera pergi dari tempat itu.

Namun sebuah kilatan dari langit, terlihat terjatuh ke arahnya dengan kecepatan tinggi, membuatnya segera melompat kebelakang, menghindari serangan tersebut.

"Dia selalu mencari alasan, kali ini biarkan Eli yang memberinya hukuman." Sesosok gadis dengan beberapa kepala yang melayang di sekitarnya terlihat menatap gadis itu dengan tatapan membunuh.

'Si Gorilla sialan itu ada disini!?' Dezna mulai mengumpat dalam-dalam. Ia segera melotot ke arah gadis itu, menatapnya dengan geram.

"Gorilla! Kau hampir membunuhku kau tahu?!"

Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut gadis berbando itu, membuat sang gadis yang melayang terlihat tak terima.

"C- ca-ca-ca-ca cacing sepertimu menghina Eli seperti ini!?" Gadis itu terlihat berteriak dengan kencang, membuat angin kencang berhembus disekelilingnya.

Alteia Land:The Fallen Hero's Revenge [End]Where stories live. Discover now