103. Aku akan membalasmu.

465 76 11
                                    

"hiyat!"

-1.000

"Light magic : Cleansing!"

-3.000

...

Di suatu tempat yang sepertinya merupakan gurun pasir, terlihat puluhan prajurit berzirah hitam lengkap dengan senjatanya, sedang mengepung dua orang pemain yang bersenjatakan pedang dan tongkat sihir. Seorang gadis diantara mereka mulai memandang ke pria berpedang di sampingnya sebelum menatap kembali ke arah pasukan berzirah itu.

"Bagaimana mungkin ada Undead di tempat event? Bukankah tempat ini terisolasi dari kesepuluh server?!" Pria itu terlihat mencoba untuk mengatur nafasnya yang tersengal-sengal sebelum menatap pasukan Undead dihadapannya dengan senyuman pahit.

Memang, Alteia land kini sudah begitu mendunia. Terdapat lebih dari triliunan pemain yang memainkan permainan ini dimana tentunya dari triliunan pemain itu, terdapat beberapa pemain yang tidak begitu tertarik dengan event Death Match yang diselenggarakan sekali setiap tahun.

Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya error ketika pemain-pemain tersebut sedang login, para developer secara khusus membuat tempat Event Death Match yang luas areanya tidak begitu besar untuk menghemat anggaran. Selain itu, para developer membuat tempat ini sama sekali tidak ada NPC maupun monster yang hidup didalamnya.

Lagi pula tempat itu hanya dapat dimasuki ketika event sedang berlangsung. Hal itulah yang membuat kedua pemain itu begitu terkejut dan bingung dengan keberadaan pasukan Undead yang seolah-olah tak ada habisnya itu.

"Apa mungkin mereka adalah summon?" Sang wanita mulai mengelus dagunya membuat pria disampingnya hanya bisa menghela nafas sebelum menggelengkan kepalanya pelan.

"Hah.... apakah kau sudah gila? Tidak mungkin ada pemain yang bisa memanggil pasukan Undead sebanyak ini!" Ucap sang pria membuat wanita itu juga segera menggelengkan kepalanya pelan.

"Ya.... Kau benar, Bahkan Necromancer terkuat saat ini tidak dapat memanggil puluhan monster Undead level tinggi seperti ini dalam satu waktu." Wanita itu lagi-lagi hanya menghela nafas, tatapannya kini terhenti pada bar MP miliknya yang hanya tersisa beberapa saja. Ia kemudian melirik sebuah angka yang tertera pada sudut bawah pandangannya.

[Kill Point:0]

Kedua pemain itu hanya bisa mengumpat dalam-dalam. Mereka bahkan belum membunuh satupun pemain saat ini akibat keberadaan pasukan Undead itu. Teman-teman party mereka sebelumnya pun telah terbunuh oleh pasukan tersebut dan hanya menyisakan mereka berdua.

Kedua pemain itu terus bertarung melawan pasukan Undead dihadapannya. Walaupun sang gadis merupakan seorang Priest, mana miliknya telah kering sejak tadi akibat terlalu banyak menggunakan sihir penyucian. Luka demi luka mulai memenuhi tubuh, membuat hp mereka terkuras begitu banyak.

Tepat ketika hp mereka hampir habis, pasukan Undead itu tiba-tiba menghentikan serangannya. Hal itu membuat kedua pemain tersebut saling berpandangan dalam kebingungan.

Pasukan itu terhenti secara tiba-tiba, mereka mulai mundur dan segera berlutut ke arah sesosok knight hitam yang kini sedang berjalan ke arah kedua pemain itu.

Sebuah pedang besar terlihat menempel di punggungnya, tangan kanannya memegang sebuah tombak, sementara tangan kirinya memegang sebuah busur. Sosok itu mulai memandang sang pria sebelum mengarahkan tombak pada pria itu, menantangnya untuk berduel.

Kedua pemain itu mulai menaikkan sebelah alisnya, mereka sama sekali tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Melihat tidak adanya reaksi, Knight hitam itu mulai menancapkan tombak miliknya kedalam tanah. Ia kemudian menarik pedang besar yang berada di punggungnya sebelum lagi-lagi mengacungkannya ke arah pria tersebut.

Alteia Land:The Fallen Hero's Revenge [End]Where stories live. Discover now