107. Gelap dan Terang.

396 71 16
                                    

"Apa kita hanya akan diam saja?" Peter yang kini sedang memakai topeng mulai membisiki pria berambut hitam disampingnya.

"Untuk sekarang, kita lihat situasinya terlebih dahulu." Fang disisi lain tak berpaling, ia kini mengamati pertempuran dihadapannya dengan dahi yang mengerut.

"Seorang diri menantang lima orang pemain berlevel 300-an, dan masih bisa bertahan hingga saat ini, siapa sebenarnya dia?" Lena disisi lain berdecak kagum melihat kelihaian maupun setiap serangan yang dilakukan oleh gadis berbando itu.

Ia tak ingin mengakuinya tapi jika dilihat lebih teliti, gadis itu setidaknya setara dengannya atau bahkan lebih kuat. Hal itu dibuktikan dari bagaimana ia menahan serangan sebelumnya hanya dengan menggunakan satu jari, bahkan ia menggunakan kelinking!

"Dilihat dari gaya bertarungnya yang tak menggunakan senjata apapun, kemungkinan dia memiliki kelas Fighter tapi-" Fang tiba-tiba terdiam sebelum menggeleng pelan.

"Sub-Jobnya kemungkinan Heritage Job S Class atau Special-tier..."

Gadis itu tiba-tiba saja tak dapat bergerak, membuat Fang dan yang lainnya mengerutkan alisnya. 

Kedatangan sebuah tangan raksasa yang menepuk gadis itu bagaikan menepuk nyamuk, akhirnya menjawab semuanya. Hal itu pun membuat mereka berempat segera mengalihkan pandangannya ke arah sesosok Raksasa yang tiba-tiba saja muncul di medan perang.

"Guild Master...."

Sementara itu keempat anggoga guild Black Paradise terlihat saling berpandangan ketika melihat raksasa tersebut, mereka kemudian mulai mendekatinya sebelum melompat ke atas pundak makhluk itu.

"Bersiaplah untuk berubah juga, Gadis itu belum mati." Makhluk itu tiba-tiba saja berbicara, jika didengar baik-baik, suaranya hampir sama dengan Guild Master mereka.

Mendengar hal itu, keempat pemain tersebut terlihat mengangguk pelan. Mereka berniat untuk menggigit tangan masing-masing namun, tangan raksasa yang sebelumnya menepuk gadis itu tiba-tiba saja terasa seperti dipelintir kedepan, membuat sang raksasa yang tidak lain merupakan Guild Master Black Paradise harus terbanting kedepan, menciptakan suara dan getaran yang cukup kuat.

"Hoh.... Jadi inikah wujud Titanius yang dibanggakan oleh Black Paradise? Cukup besar juga ya?"

Sebuah suara lagi-lagi terdengar, membuat keempat pemain yang  sempat untuk melompat dari pundak makhluk itu sebelum mencapai tanah lagi-lagi menaikkan kewaspadaannya.

Saling berpandangan sekali lagi, mereka segera mengangguk pelan sebelum secara bersamaan menggigit bibir mereka sendiri hingga berdarah. Tepat setelah itu, sinar yang sesuai warna aura mereka sebelumnya turun dari lanit dan menyambar tubuh masing-masing dari keempatnya, membuat mereka berempat juga berubah menjadi sesosok raksasa.

"Baiklah.... waktu pemanasan sudah berakhir, waktunya untuk sedikit menaikkan levelnya." 

Seorang Gadis berbando, yang tersembunyi jauh di atas bukit terlihat mengamati kelimanya dengan seringaian. Ia kemudian melompat dari atas bukit itu sebelum menjumpai wajah dari raksasa pertama.

"Light And Dark Dance : Judgement Kick!!" 

Dua buah Aura, gelap dan terang terlihat menyelimuti kedua kaki gadis itu. Ia kemudian melayangkan sebuah tendangan, tepat di bagian wajah dari Raksasa pertama, membuatnya terhempas menjauh beberapa meter.

"Baiklah.... Karena kalian sudah menghiburku sampai sejauh ini, sekarang giliranku untuk menghibur kalian." Gadis berbando itu mendarat dengan mulus, sebelum mulai melakukan serangkaian gerakan yang sepertinya merupakan tarian.

"Light and Dark Dance : Spirit Executioner!"

Dua buah Aura, Gelap dan terang terbentuk di sekeliling gadis itu. Kedua aura itu kemudian bersatu sebelum membentuk sesosok makhluk dengan sebuah kapak di tangannya.

Alteia Land:The Fallen Hero's Revenge [End]Where stories live. Discover now