121. Kebangkitan II

295 62 11
                                    

"Akulah sang waktu..."

Langit yang sebelumnya mendung  kini digantikan dengan kegelapan yang berasal dari aura yang dikeluarkan oleh sesosok makhluk bertanduk.

"Pembawa kehancuran dan rasa takut..."

Hampir seluruh pemain yang berada di tempat itu, kini berlutut akibat tak dapat menahan tekanan aura yang dikeluarkan oleh sosok bertanduk itu.

"Akulah sang Dewa..."

Bahkan Peter dan Martha yang telah memasuki Divine mode, tak dapat menahan tekanannya, membuat mereka yang sebelumnya berada di udara, segera terjatuh dan menghantam tanah dengan keras.

"Tunduklah."

Alam seolah-olah menolak keberadaan dari makhluk itu.

Petir lagi-lagi bergemuruh dengan keras, kesembilan dunia yang tersisa kini memiliki kondisi langit yang sama, gelap dan suram.

"Huh? Apa yang terjadi?"

Lena disisi lain, entah mengapa tak terkena efek dari Aura itu. Ia terlihat masih melayang di udara, menatap sekelilingnya dengan kebingungan ketika melihat seluruh pemain yang sebelumnya mengepungnya tiba-tiba terjatuh ke tanah.

Tak hanya para pemain, summon yang dipanggil sebelumnya pun terlihat ikut terjatuh dan menghantam tanah dengan keras, membuat beberapa dari mereka yang memang hanya memiliki sedikit hp tersisa, berubah menjadi partikel gelap.

Ding!

Di saat ia masih berada dalam kebingungan itu, secara tiba-tiba sebuah notifikasi sistem muncul dihadapannya.

______________________________________

[Quest sebelumnya telah gagal dilakukan, Very Emergency Quest diaktifkan!]

[Raja Iblis telah keluar dari segelnya, kedamaian sembilan dunia yang tersisa kini terancam.]

[Quest : Hanya andalah satu-satunya harapan yang tersisa, kalahkan dan segel kembali raja iblis sebelum ia keluar dari Area Event.]

[Reward :???]

[Penalty : Kehancuran seluruh kehidupan di seluruh semesta Alteia dan terancamnya keberadaan semesta lain.]

______________________________________

Lena mulai mengerutkan alis ketika melihat hal itu, ia kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Makhluk bertanduk yang kini juga menatapnya dengan tatapan yang sama.

"Bagaimana bisa kau tak tunduk?"

Ia kini secara tiba-tiba berada di belakang Lena, membuat Gadis itu segera berbalik, dan menatapnya penuh kewaspadaan.

"Fang? Tidak, kau bukan dia dimana dia?!"

Lena terlihat menatap sosok itu dengan tajam. Raja iblis disisi lain hanya tertawa lepas, membuat atmosfer disekitar mereka bergetar.

"Hahahah.... Fang? Jadi itu namanya, ya... Dia memiliki dendam yang cukup besar dan kami berdua bisa dibilang sudah membuat kesepakatan." Sosok itu terlihat menyeringai, sementara Lena mulai mengerutkan alis.

"Kesepakatan?"

"Ya, dia ingin kekuatan aku memberinya kekuatan, sebagai gantinya ia memberiku tubuhnya sebagai wadah, ya... Meskipun wadah ini masih terlalu lemah tapi setidaknya cukup untuk menggunakan 1% kekuatan asliku." Sosok itu kemudian menatap Lena sekali lagi.

"Omong-omong, cukup dengan diriku bagaimana dengan dirimu? Kapan kau akan keluar dan menyegelku lagi, Avtros?"

Pandangan sosok itu seketika berubah, aura kegelapan dengan cepat berkumpul di tangannya. Lena yang melihat hal itu segera mengambil jarak, hanya untuk melihat dirinya kembali ke tempat semula.

Alteia Land:The Fallen Hero's Revenge [End]Where stories live. Discover now