109. Badai

368 66 4
                                    

"Huft! Apa mereka memang perlu melakukan hal ini untuk menggunakan skill itu?"

Disuatu tempat, terlihat seorang gadis berbando yang sedang cemberut, menatap kedua pemain yang saat ini sedang berpegangan tangan, dikelilingi oleh dua aura yang saling bertolak belakang, namun terlihat seiras.

Beberapa ekor naga terlihat melayang-layang di udara, mereka terbang dengan berpasang-pasangan, memangsa setiap pemain yang mereka temui.

"Fang, sebelum ini bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?" Lena yang saat ini mengendalikan sang Naga silver tiba-tiba menundukkan kepalanya.

"Ah, tentu, tanyakan saja." Fang disisi lain, sama sekali tak berbalik melihat hal itu, ia begitu fokus mengendalikan beberapa naga hitam membuat kill point miliknya meningkat begitu pesat.

Lena yang masih menunduk mulai mengucapkan beberapa kata, membuat pria berambut hitam itu mulai mengelus dagunya. Lena yang masih menunduk, secara tak sadar melirik ke arah Fang yang segera mengangguk seperti mengkonfirmasi sesuatu, membuat gadis berambut putih itu membelalakkan matanya.

"Ya.... Itu benar, setidaknya dua bulan lebih tua mungkin? Entahlah seingatku-" Fang terus menerus berbicara, namun Lena yang mendengar hal itu hanya menunduk.

Tangannya secara tak sadar mulai bergetar, membuat Fang yang menyadari hal itu tiba-tiba terhenti. Ia pun  mulai memandang ke arah gadis itu dengan alis yang berkerut.

"Hm? Lena, ada apa?"

Mendengar hal itu, gadis berambut putih yang masih menunduk tersebut tiba-tiba saja tersenyum. Ia mulai mendongakkan kepalanya, menatap ke arah Fang dengan senyuman yang belum pernah dilihat oleh pria berambut hitam itu sebelumnya.

"Hei, ada apa?" Fang yang melihat perubahan emosi yang tiba-tiba dari gadis berambut putih itu menaikkan sebelah alisnya.

"Tidak, tidak apa-apa." Lena hanya membalasnya dengan gelengan pelan, hal itu membuat pria berambut hitam itu lagi-lagi menaikkan sebelah alisnya sebelum mengangkat bahu.

"Baiklah jika kau bilang begitu kurasa?" Fang  terlihat memasang wajah rumit, ia segera menggelengkan kepalanya pelan sebelum mulai fokus mengendalikan kelima naga hitam sebelumnya.

"Dasar pembohong." Lena disisi lain hanya bergumam pelan, saking pelannya Fang yang berada di dekatnya tak mendengar hal itu.

"Oi, Apa kau tahu apa yang sebenarnya terjadi Yugo?!" Seorang pria Harimau hanya bisa menggaruk kepalanya dengan frustasi ketika melihat situasi kacau dihadapannya.

Kemunculan pasukan Undead sebelumnya sudah membuat fokus dirinya dan anggota Guildnya harus terpecah antara melawan pasukan Undead, atau menghabisi anggota guild Antreas yang kini sedang terpojok.

"Entahlah, aku ingin berspekulasi bahwa semua ini hanyalah sebuah bug tapi, hal itu tidak mungkin bukan?" Yugo di sisi lain hanya bisa tersenyum pahit menanggapi hal itu, ia sama sekali tak tahu dengan apa yang sebenarnya terjadi.

"Roar!!!"

Kedua pemain tingkat tinggi itu mulai mengalihkan pandangannya ke arah langit, sebelum secara bersamaan tersenyum pahit ketika melihat dua ekor naga yang melesat ke arah mereka.

"Apapun yang sebenarnya terjadi, kurasa yang mendekat itu sama sekali tak memandang kita dengan tampang bersahabat." Nora mulai menargetkan panahnya ke arah naga hitam itu, begitu pula dengan gadis kucing yang juga kini membidik naga silver tersebut dengan pistol di tangannya.

Kedua pemain itu secara bersamaan menatap ketua guild masing-masing  yang lagi-lagi saling pandang sebelum menghela nafas.

Mereka sebelumnya tak tahu bagaimana tapi, mereka secara tak sadar kini bekerjasama melawan ancaman yang tiba-tiba mengganggu pertarungan mereka.

Alteia Land:The Fallen Hero's Revenge [End]Место, где живут истории. Откройте их для себя