123.After War

315 56 8
                                    

Disuatu tempat, terlihat tiga sosok raksasa bersisik sedang menatap kerangka makhluk raksasa dihadapannya dengan tatapan penuh amarah.

Panas dan mematikan, hanya ada lautan lava sepanjang mata memandang, yang kini perlahan-lahan menenggelamkan kerangka makhluk tersebut.

Aura yang kuat terlihat menyelimuti ketiganya, menggetarkan tempat itu dan membuat tanah disekitar mereka hancur.

"SATANIST LEADER! KALIAN AKAN MENERIMA BALASAN ATAS HAL INI!" Salah satu makhluk itu mulai berteriak dan mengaum, membuat gelombang suara yang kuat.

"Imoogi, tenanglah...." Naga hitam diantara mereka, berusaha untuk menenangkan makhluk itu, disusul dengan ledakan energi putih yang segera memenuhi ruangan.

"Great Bahamuth..." Kedua naga itu, mulai menatap Naga putih yang menjadi sumber Aura tersebut.

"ROARRGH!!!!"

"TUNGGU SAJA! AKAN KUHANCURKAN KALIAN HINGGA BERKEPING-KEPING!" Mengaum keras, naga putih itu mulai berteriak ke langit.

Hal itu membuat awan yang sebelumnya mendung dipenuhi badai petir, kini membeku dan hancur menciptakan butiran salju yang memadamkan lava di sekitar tempat itu.

"Aku tidak peduli jika raja iblis kembali, akan kupastikan mereka menerima akibatnya karena telah membunuh Dutheleilth!" Menatap sekelilingnya dengan dingin, sebuah portal tiba-tiba terbuka di atas langi, membuat ketiganya segera memasuki portal tersebut dan meninggalkan tempat itu.

***

"Tuan kita akhirnya kembali! Dia akhirnya kembali! Yeay!" Seorang gadis kecil terlihat melompat kegirangan.

Beberapa benang tak terlihat mulai keluar dari tangannya, mengendalikan beberapa boneka Manekin yang segera menari.

"Fufufu, sepertinya lala-chan terlihat begitu bahagia." Seorang wanita dengan sebuah Orb(bola kristal) ditangannya, mulai menggelengkan kepalanya pelan, ketika melihat hal itu.

Ia kemudian mengalihkan pandangannya ke arah seorang gadis yang saat ini sedang tertawa maniak sambil mencambuk dua orang pria yang saat ini berada dalam kondisi terikat.

"Se-sena maafkan kami, kami tak bermaksud untuk meninggalkanmu waktu itu..." Cirt mulai mengeluarkan keringat dingin, ketika menatap cambuk penuh duri yang kini berada di tangan gadis, yang ternyata bernama Sena itu.

"Maaf? Hmm...  Jika kalian masih bisa hidup setelah menerima siksaan ini, mungkin hal itu bisa dipertimbangkan." Menyeringai, gadis itu mulai memainkan cambuk di tangannya.

"A-ayolah Sena, se-semuanya bisa di bicarakan baik-baik bukan?" Kinezra yang juga terikat disamping Cirt, kini berusaha untuk membujuk gadis tersebut yang lagi-lagi hanya menyeringai ke arahnya.

"Bicarakan baik-baik? Hmm... Jika kau ingin berbicara, bicaralah dengan keras ketika aku memulainya." Menjilati bibirnya sendiri, Gadis itu segera berniat untuk mengayungkan cambuknya.

Namun sebelum ia sempat untuk melakukan hal itu, aura abu-abu mulai memenuhi seisi ruangan, membuat tubuhnya terasa berat. Serangan sebelumnya pun meleset dan hampir mengenai area selangkangan Kinezra, membuat punggungnya di penuhi keringat dingin.

"A-ada apa? Ketua?" Sena mulai membuka pintu di sebelah ruangan tersebut, memperlihatkan seorang pria yang menjadi sumber Aura abu sebelumnya.

"Raja, Raja kita kembali di segel." Pria yang dipanggil ketua itu terlihat mengepalkan tangannya keras.

Ia segera keluar dari ruangan itu, dan memukul dinding ruangan tersebut, membuatnya retak sebelum bangunan yang mereka tempati perlahan bergetar dan roboh.

Alteia Land:The Fallen Hero's Revenge [End]Where stories live. Discover now