97. Membantu II

629 94 13
                                    

Aura hitam pekat terlihat menyelimuti pedang kayu milik Fang. Menatap ratusan anak panah yang menghujani mereka, ia mulai mengalihkan pandangannya kearah Lena yang segera mengangguk pelan menanggapi hal itu.

"Re: potition!"

Pria berambut hitam itu segera menghilang dari pandangan, sebelum tiba-tiba muncul di udara tepat beberapa meter dihadapan hujan panah itu. Aura hitam yang menyelimuti pedang kayu itu mulai membesar bahkan memenuhi langit, membuat langit siang yang di terangi terik matahari itu tiba-tiba bagaikan diselimuti kegelapan.

"Ascendant Of Devouring : Revenge!"

Beberapa serangan sihir terlihat terbentuk dari aura hitam itu. Sihir-sihir tersebut mulai melahap habis setiap anak panah di udara sebelum meledak di langit, membuat sebuah pertunjukan ledakan sihir yang memukau setiap orang yang melihatnya.

"H-hebat.."

"Ini.."

Arnold mulai berdecak kagum melihat kekompakan dan kekuatan dari party itu. Widya dan Lilyd disisi lain terlihat takjub melihat pemandangan itu, sementara Hanzo dan Tom hanya terdiam dengan mulut terbuka lebar.

Fang yang masih berada di udara mulai memperhatikan sekitarnya dengan teliti sebelum akhirnya menemukan sumber dari serangan itu. Beberapa ratus meter jauhnya, terlihat beberapa Orc dengan beberapa senjata jarak jauh seperti tongkat sihir dan panah melebarkan matanya ketika melihat hal yang terjadi sebelumnya. Terlihat pula beberapa alat berat raksasa seperti Trebuchet(Pelontar batu) dan busur silang di tempat itu membuat Fang menaikkan sebelah alisnya.

Terjatuh akibat gravitasi, pria berambut hitam itu mulai mengeluarkan secarik kertas dan menggambar sebuah peta dalam sekejap mata sebelum menandai setiap tempat yang di lihatnya sebelumnya. Mengalihkan pandangannya ke arah Arnold dan partynya, ia mulai memberi tanda kepada kelimanya untuk mendekat sebelum memberikan masing-masing salinan dari peta itu.

"Seperti yang terlihat, mereka mengepung kita dari empat arah mata angin, untuk itu.."

Fang mulai menjelaskan rencananya kepada kedelapan pemain dihadapannya. Mengelus dagunya, Arnold mulai menatap anggota partynya satu demi satu yang hanya mengangguk pelan menanggapi hal itu.

"Kami akan melakukannya." Mengangguk pelan, Fang segera menatap ke arah ketiga pemain lainnya, yang juga mengangguk sebagai balasan.

"Baiklah... Mari kita mulai!"

***

Piglin merupakan salah satu dari beberapa suku orc yang hidup di Midgard. Mereka memiliki kerangka, struktur tubuh, serta tengkorak yang kotak-kotak yang membedakannya dengan bangsa Orc lainnya.

Berbeda dengan sifat bangsa orc yang terkenal rakus akan hal-hal duniawi dan begitu barbar dalam pertempuran, Piglin merupakan makhluk yang haus akan pengetahuan.

Mereka bahkan bisa dikatakan lebih baik dari Dwarf dalam membuat suatu hal, baik itu senjata maupun bangunan, membuat kehidupan suku mereka terlihat lebih baik serta beradab dibanding suku orc lainnya.

Memang, nenek moyang suku piglin diketahui tidak berasal dari Midgard bahkan dataran Alteia, sehingga mereka memiliki pola pikir yang berbeda dibanding bangsa orc lainnya.

Hal itu membuat bangsa orc yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebiadaban, nafsu, dan darah menganggap keberadaan suku piglin sebagai aib. Mereka menganggap suku piglin sebagai pengecut karena hanya mengandalkan alat yang mereka buat dan tidak begitu banyak bergerak seperti para pejuang orc lainnya.

Mereka kemudian mengasingkan diri, dan mulai membangun pemukimannya sendiri. Awalnya, segalanya berjalan begitu baik. Mereka kembali ke tempat dimana nenek moyang mereka secara tiba-tiba berada di dunia itu.

Alteia Land:The Fallen Hero's Revenge [End]Where stories live. Discover now