102. Antreas Vs Tigernis

540 83 12
                                    

Hubungan, suatu hal yang membutuhkan waktu lama, bahkan bertahun-tahun untuk membangunnya. Namun selama apapun kita mempertahankannya, tetap saja hubungan itu sangatlah rapuh.

Tak terkecuali persahabatan, hanya karena sebuah kesalahpahaman dan perbedaan pendapat, hubungan ini dapat hancur seketika itu juga, walaupun telah dibangun sejak lama.

"Ceh kau bertambah kuat juga, kelelawar zirah ." Seorang pria harimau terlihat menahan sebuah pedang, yang di tebaskan oleh seorang pria berzirah lengkap dihadapannya, dengan tangan kosong sambil menyeringai.

"Humph!" Pria berzirah itu hanya mendengus kesal sebelum mengambil jarak dari pria harimau tersebut.

"Kudengar kau memiliki skill limited, kuharap kau bisa memperlihatkannya padaku." Melihat pria berzirah itu menjauh, pria harimau tersebut segera melesat ke arahnya, berniat untuk memperpendek jarak.

"Ceh.... ku harap kau bisa memaksaku menggunakannya." Pria berzirah itu segera menebaskan pedangnya berkali-kali dengan cepat, menciptakan energi pedang yang melesat ke arah pria harimau tersebut.

"Hoh.... Baiklah, jika itu keinginan mu teman lama!" Pria harimau itu mulai mengambil kuda-kuda sebelum aura listrik kuning mulai menyelimuti tubuhnya. Ia dengan cepat menghindari setiap serangan tersebut dengan mudah sebelum tiba dihadapan pria itu, bertukar serangan sekali lagi.

Sementara itu, di sekitar keduanya, terlihat beberapa orang yang saling menyerang satu sama lainnya, mencoba untuk membunuh setiap musuh yang ada di hadapan mereka.

"Summon: Hels Hound!"

Seorang pria berbadan kurus kerempeng terlihat menggunakan tongkat di tangannya untuk melakukan sihir pemanggilan. Seketika itu juga belasan lingkaran sihir muncul dihadapannya, mengeluarkan beberapa anjing dengan garis-garis lava di sekujur tubuhnya.

Anjing-anjing itu kemudian mulai bergerak, menerkam setiap musuh yang dilihatnya. Tak sampai disitu, pria kurus tadi mulai melafalkan beberapa mantra, membuat anjing-anjing itu bertambah besar dan tentunya semakin ganas.

Pria itu mulai tersenyum lebar, ia memperoleh begitu banyak kill point dari serangannya barusan. Ia berniat untuk memanggil beberapa monster lagi namun, sebelum ia sempat untuk melakukannya, beberapa lengan Skeletal mencengkeram kakinya, menariknya ke bawah tanah.

"Icaruz, The king Of Hell, lama tak bertemu....." Sebuah suara membuat pria kurus itu mendongakkan kepalanya, menatap aura hitam kehijauan yang segera membentuk sesosok pria.

"Dez the Undead Warrior...." Pria yang ternyata bernama Icaruz itu disisi lain terlihat menghela nafas, senyuman pahit mulai terukir di wajahnya. Bagaimana tidak? musuh dihadapannya kali ini setidaknya berlevel 400san, sangat jauh dari dirinya yang masih terjebak di angka 390.

"Hoh.... Sudah hampir setahun sejak kita kembali bertemu, namun perkembangan mu masih terlalu lambat." Dez mulai tersenyum mengejek, membuat Icaruz merasa geram. Ia memang merasa cukup terkejut dengan perkembangan guild Antreas baru-baru ini.

'Kemungkinan karena berhasil memicu Main Story kah?' pikir Icaruz ketika melihat perbedaan level mereka yang begitu jauh sejak terakhir bertemu.

"Baiklah, kalau begitu sampai jumpa tahun depan." Menyeringai, Dez berniat untuk memenggal kepala Icaruz yang kini tak dapat berdaya akibat berada di dalam tanah. Para Summonnya disisi lain juga berada di posisi yang sama membuat ia hanya bisa berpasrah akan hal yang akan menimpa dirinya.

"Aqua Tsunami!"

Namun sebelum Dez sempat untuk melakukannya, Air bah datang entah darimana, menghempaskan nya sejauh beberapa meter. Icaruz yang masih berada dalam posisi terbenam di tanah, hanya bisa tersenyum kecut. Ia masih tidak dapat bergerak dan kini ia tenggelam di dalam air bah tersebut.

Alteia Land:The Fallen Hero's Revenge [End]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora