140. The Void

221 38 13
                                    

"Apakah kau yakin tentang ini, Lein?"

Seorang pria beramor hitam lengkap dengan senjatanya terlihat mengerutkan alis ketika mendengar rencana dari pria Mage dihadapannya.

"Keyakinanku kurang dari 10% tapi, kita tak memiliki pilihan lain." Menghela nafas, pria Mage itu hanya bisa tersenyum pahit.

Ia kini menatap ke arah sebuah gelembung, yang didalamnya terlihat seorang gadis bertudung merah dan sepertinya sedang berada dalam keadaan tak sadar.

Ya, keduanya adalah Arco dan Lein. Setelah mengevakuasi anggota Guild Krypton dan Lunar Moon, mereka segera kembali ke tempat pertempuran sebelumnya, mencari cara untuk membantu tuan mereka yang saat ini tak mereka ketahui ada dimana.

Lein kemudian mengambil sebuah toples, yang didalamnya terdapat sejumput cairan daging yang diambilnya diam-diam ketika pertarungan sebelumnya berlangsung.

"Ilusi yang dibuat oleh gelembung ini benar-benar kuat." Lein bahkan merasakan ilusi ini tidak seperti teknik ilusi lainnya yang semata-mata mengganggu aliran mana, tapi juga dapat merusak jiwa targetnya.

"Death Lord yang bahkan memiliki berkat Dewa kematian pun, tidak akan bisa bertahan jika jiwanya yang terhubung dengan berkah itu dihancurkan."

Mendengar hal itu dari mulut Lein, Arco membelalakkan matanya, "Tunggu dulu, jangan bilang-"

"Ya, jika dia mati di dunia itu, tubuhnya mungkin akan baik-baik saja, tapi jiwanya akan kembali ke kehampaan, dimana hukum ruang dan waktu tak lagi berlaku." Lein kini memandangi gelembung yang mengurung gadis itu dengan tatapan serius.

"Kita pun tak bisa menghancurkan gelembung ini secara paksa, karena hal itu akan membuat keseimbangan di dunia ilusi itu rusak dan bisa mencelakakan nyonya Lena."

"Maka dari itu, satu-satunya cara untuk membebaskannya adalah dengan menghancurkan gelembung ini dengan elemen Void, mengirimnya ke alam kehampaan sebelum sesuatu yang buruk terjadi padanya di dunia itu." Lanjutnya panjang lebar membuat Arco hanya bisa menghela nafas menanggapi hal itu.

"Hah... Tapi, apa kau yakin dengan ini? kau pasti sudah tahu pengendalian elemen Void merupakan pengendalian tersulit diantara seluruh elemen bukan? Selain itu, bukankah kau sendiri juga tak memiliki atributnya?"

Mendengar hal itu Lein hanya bisa tersenyum pahit, seperti yang dikatakan oleh knight hitam itu pengendalian Elemen Void adalah pengendalian tersulit, yang bahkan diantara para dewa sekalipun sangat jarang ada yang mampu mengendalikannya.

Selain karena orang yang terlahir dengan atribut elemen ini sangat jarang, elemen ini juga dianggap terlarang dan tabu. Bahkan, Dewa yang sebelumnya tercatat memiliki kemampuan itu diburu oleh para Dewa lainnya, membuatnya menghilang entah kemana setelah menyegel Raja Iblis kedalam dunia Void.

"Aku memang tak memiliki atributnya, tapi makhluk ini berasal dari alam itu dan seperti yang kita lihat sebelumnya ia dapat menggunakan kekuatan The Void, walaupun menurut buku yang telah kubaca kekuatan elemen ini seharusnya lebih kuat lagi." Lein mengelus dagunya sambil menggeleng pelan.

"Lalu, bagaimana kau akan mengendalikannya?" tanya Arco membuat pria Mage itu menyeringai.

"Bentuk dari makhluk ini adalah cairan bukan? jika aku mengendalikannya menggunakan atribut elemen air ku..." Lein membuka tutup toples, membuat makhluk cairan daging yang berada didalamnya berusaha untuk keluar dan lari.

"Hoho, mau lari? tidak semudah itu!" Ia mulai berkonsentrasi, membuat langkah atau mungkin bisa dibilang rayapan?  Argh! pokoknya pergerakan dari makhluk itu terhenti.

Ia yang masih berada dalam keadaan fokus secara perlahan mencoba untuk mengendalikan pergerakan makhluk itu, mulai dari membentuknya menjadi bola cairan daging, kotak, hingga bentuk-bentuk lainnya.

Alteia Land:The Fallen Hero's Revenge [End]Where stories live. Discover now