Tidak pernah punya sepatu yang baik untuk perlombaan apapun
Tidak pernah punya baju yang cantik untuk ulang tahun tetangga manapun
Tidak pernah punya payung yang bagus untuk musim-musim merana
Tidak pernah punya sapu yang baru untuk membersihkan lantai penuh tanah
Di antara dua angsana aku menanti ibu pulang dari mencari sepatu, baju, payung, dan sapu untuk melengkapi rumahku yang tidak mau lagi beribu
Angsana memeluk waktu, membatu
Di antara dua angsana aku sunyi, berdetak, sembunyi, dan mulai retak
Ibu pulang telanjang, angsana meregang, aku ditebang
![](https://img.wattpad.com/cover/143406020-288-k905200.jpg)
YOU ARE READING
MENJERAT BELALANG PERUSAK
PoetrySebuah eksperimen setelah membaca karya dari salah satu pustakawan Kata Kerja. Sekitar 40an puisi di sini sudah terbit dengan judul Tugas Puisi Untuk Manusia, sebagai kolaborasi bersama penulis hebat @nellaneva dan diterbitkan oleh Langgam Pustaka...